BEBERAPA
HAL YANG MENARIK DARI HALAMAN INI
Minggu Pagi :
Hari itu adalah Minggu pagi, hari 'pertama' dalam satu
minggu, menurut perhitungan Yahudi dengan Sabtu adalah hari Sabbath sebagai hari
ketujuh. Hari itu Maria Magdalena sendiri mendatangi pekuburan Yesus (Markus 16:
9 dan Yohanes 20: 1).
Pertanyaannya adalah: Mengapa dia pergi ke sana? Untuk
meminyaki Yesus (Markus 16: 1).
Dalam bahasa Ibrani meminyaki adalah 'masaha' yang berarti
mengusap, memijat, meminyaki.
Pertanyaan kedua adalah: Apakah orang-orang Yahudi memijat
mayat setelah 3 hari? Jawabnya adalah "tidak!" Apakah Muslim (yang mempunyai
tata cara memperlakukan mayat seperti Yahudi) juga memijat mayat setelah tiga
hari? Dan jawabannya juga tidak! Lalu mengapa seorang Yahudi ingin memijat mayat
yang sudah membusuk setelah tiga hari? Kita tahu bahwa setelah tiga jam
meninggal, maka mayat akan menjadi kaku. Dalam tiga hari, mayat akan membusuk
dimana sel-sel tubuh akan pecah dan terurai. Jika seseorang menggosok mayat yang
sudah membusuk maka mayat tersebut pasti akan hancur berantakan. Apakah
penggosokan itu masuk akal? tidak!
Bagaimanapun juga, mungkin masuk akal apabila dia mencari
seseorang yang masih hidup. Seperti diketahui tadi, bahwa dia adalah
satu-satunya orang selain Yusuf dari Aritea dan Nikodemus yang melakukan
pemakaman bagi Yesus. Jika dia melihat bahwa ada tanda-tanda bahwa Yesus masih
hidup ketika diturunkan dari salib, dia pasti tidak akan berteriak "Dia masih
hidup!". Dia kembali setelah dua malam satu hari, ketika hari Sabbath sudah
berlalu, untuk merawat Yesus.
Batu Dipindahkan, Pintu Kubur Terbuka :
Dia sangat heran saat tiba di
pemakaman karena melihat bahwa batu-batu penutup lubang pemakaman sudah
dipindahkan seseorang. Pertanyaan lain timbul. Mengapa batu tersebut dipindahkan
seseorang. Karena akan mengeluarkan tubuh seseorang yang masih hidup. Bagi
seseorang yang sudah mati, maka batu yang dipindahkan itu tidak ada gunanya.
Bagi hantu, batu atau pun jeruji besi bukanlah suatu masalah dan tidak
membuatnya terpenjara.
Pindahnya batu dan terbukanya pintu kubur diperlukan bagi
tubuh secara fisik untuk bangun dan sadar, dan bukanlah untuk kebangkitan
kembali! Kosongnya kuburan adalah suatu antiklimaks dari apa yang memang
diharapkannya! Jadi wanita itu (Yesus pernah mengusir tujuh setan dari pada-nya
- Markus 16: 9) menangis tersedu-sedu. Yesus memperhatikan wanita itu tidak jauh
dari sekitar pemakaman tersebut, bukan dari surga, tetapi dari bumi.
Daerah pemakaman tersebut dimiliki
secara pribadi oleh Yusuf dari Aritea (seorang Yahudi kaya yang sangat
berpengaruh), yang mampu memiliki pemakaman dengan ruangan yang besar. Di
sekitar pemakaman tersebut terdapat kebun buah-buahan. Tolong jangan mencoba
mengatakan pada saya bahwa Yahudi ini sangat dermawan sehingga dia menanam
buah-buahan di tempat yang jauhnya 5 mil dari kota hanya untuk tempat
menggembala sapi dan domba bagi orang lain. Tentu saja dia juga harus membangun
kebun bagi pekerja dan tempat tinggalnya bersama keluarga untuk bersenang-senang
selama akhir pekan (?).
Lelucon
yang Memalukan :
Yesus ada di
sana! Dia sedang memperhatikan Maria. Dia mengenalnya dan dia tahu mengapa Maria
ada di sana. Dia mendekatinya dari belakang dan begitu tahu bahwa ia menangis,
maka Yesus berkata:
"Ibu,
mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Injil - Yohanes 20:
15).
Sebelum Maria menjawab,
perkenankan saya untuk menyela, "Mengapa Yesus menanyakan pertanyaan yang
kedengarannya bodoh? Bukankah Yesus pasti tahu alasannya? Tentu saja dia tahu!
Lalu mengapa Yesus mengajukan pertanyaan bodoh?
Kenyataannya, pertanyaan itu bukanlah pertanyaan bodoh
meskipun kedengarannya seperti itu. Yesus tahu bahwa Maria sedang mencarinya dan
kecewa karena tidak menemukannya. Tetapi Yesus juga tahu bahwa karena
penyamarannya yang sempurna maka Maria tidak mengenalinya. Dalam menggambarkan
kejadian ini, Yohanes mengungkapkan:
"Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu
berkata kepadanya." (Injil - Yohanes 20: 15).
Sekarang, mengapa Maria mengira bahwa dia adalah penunggu
taman? Apakah orang yang bangkit kembali akan seperti penunggu taman? Tidak!
Lalu mengapa Maria menyangka bahwa dia adalah penunggu taman? Karena dia
menyamar sebagai seorang penunggu taman! Mengapa dia menyamar sebagai penunggu
taman? Karena dia takut terhadap orang Yahudi! Mengapa dia takut terhadap orang
Yahudi? Karena dia tidak mati. Jika dia mati, maka dia tidak perlu takut lagi.
Kenapa tidak? Karena orang yang telah bangkit dari kematian tidak akan mati lagi
untuk kedua kalinya!
Siapa yang
berkata seperti itu? Injil yang mengatakannya. Dimana?
"Dan sama seperti manusia
ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Injil -
Ibrani 9: 27).
Kembali dari
Kematian :
Tetapi bagaimana
dengan ratusan orang yang kembali dari 'kematian'? Kita membaca berita tersebut
hampir tiap hari di koran. Mereka yang telah dinyatakan meninggal oleh
dokter-dokter dan kemudian kembali hidup lagi, tidaklah benar-benar meninggal,
dalam pengertian kematian dan kebangkitan. Dokter-dokter kita telah melakukan
dan terus melakukan kesalahan. Tetapi saya ingin Anda mencatat kata 'meninggal'
pada bahasan ini (diambil dari buku ahmad deedat).
Semua kata-kata itu diberi tanda koma di atasnya. Para
wartawan yang jujur, secara tidak kentara, di tiap-tiap kasus mengatakan pada
kita bahwa 'meninggal' di sini tidaklah berarti benar-benar meninggal. Bahwa
'mayat' tidaklah benar-benar mayat; bahwa 'penyaliban' bukanlah benar-benar
penyaliban tetapi cerita fiktif! Apa yang disebut meninggal, disebut mayat dan
disebut penyaliban dll, tetapi dari sudut pandang peredaran koran, kata disebut
akan sangat menurunkan berita sensasional dan menurunkan nilai dari berita dan
oplah penjualan koran. Bisnis adalah bisnis. Karena itu pemberian tanda koma di
atas '...' diperlukan untuk memberi pengertian dari kata-kata di dalamnya. Dalam
kenyataan, tidak ada seorang manusia pun yang pernah meninggal dua kali, tidak
peduli bagaimana surat kematian yang sudah dibuat.
Drama itu Harus Berlangsung :
Maria mengira bahwa Yesus yang sedang menyamar itu adalah
penunggu taman, dan ia berkata kepadanya,
"Tuan, jikalau tuan yang mengambil dia, katakanlah
kepadaku, dimana tuan meletakkan dia". (Inji1 - Yohanes 20: 15).
Maria tidak mencari sesosok mayat.
Dia mencari seorang manusia hidup. Dan dia ingin tahu lebih jauh lagi dengan
bertanya "Di mana kamu meletakkan dia?" Bukan bertanya, "Dimana kamu
menguburkannya?"
"Supaya aku
dapat mengambilnya ". (Injil - Yohanes 20: 15).
Membawanya ke mana? Apa yang dia inginkan dari sesosok
mayat? Dia hanya bisa menguburkannya. Siapa yang bisa menggali kuburannya?
Membawa sesosok mayat mungkin hal yang kecil bagi seorang super woman Amerika,
tetapi bagi seorang wanita Yahudi yang lemah ini, membawa mayat yang paling
tidak seberat 160 pon adalah hal yang mustahil. Berat mayat tersebut ditambah
dengan berat campuran minyak mur dan minyak gaharu yang beratnya 100 pon (Injil
Yohanes 19: 39). Bagaimana pula cara menguburkannya? Dia harus menggali lubang!
Apakah ini masuk akal?
Maria
tidak mengenali Yesus yang menyamar tersebut. Yesus memanggil "Maria!" Hanya
satu kata! Tetapi itu cukup. Kata 'Maria' cukup membuat Maria mengenali Gurunya.
Setiap orang masing-masing memiliki gaya dan cara yang unik dan khas dalam
memanggil orang tertentu. Intonasi pengucapan 'Maria' membuat Maria sadar dan
mengenali gurunya. Guru! Guru! Karena gembira ia langsung lari untuk memeluk
gurunya, Yesus berkata,
"Janganlah engkau memegang aku". (Injil - Yohanes 20:
17).
Pertanyaan yang Sederhana
:
Mengapa tidak boleh? Apakah
dia mempunyai aliran listrik di tubuhnya, sehingga bila Maria menyentuhnya maka
ia akan kesetrum. Tidak! "Janganlah engkau memegang aku!" karena akan
menyakitkan. Dia baru saja mengalami penyiksaan secara fisik dan emosional yang
membuat luka pada sekujur tubuhnya sehingga akan menyakitkan apabila dia
membiarkan Maria menyentuh tubuhnya. Yesus meneruskan:
"Sebab aku belum pergi kepada
Bapa". (Injil - Yohanes 20: 17).
Maria tidak buta, Dia bisa melihat laki-laki yang berdiri
di depannya. Apakah arti dari kalimat Yesus: 'aku belum pergi - sedang dia
berdiri di situ? Yesus sebenarnya mengatakan pada Maria bahwa dia tidak bangkit
dari kematian. Dalam bahasa Yahudi; dalam ungkapan Yahudi, Yesus berkata, "Saya
belum meninggal!" - Dia berkata, "Saya masih hidup".
"Tetapi ketika mereka mendengar,
bahwa Yesus hidup, dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya".
(Injil-Markus 16: 11).
Minggu Pagi :
Hari itu adalah Minggu pagi, hari 'pertama' dalam satu minggu, menurut perhitungan Yahudi dengan Sabtu adalah hari Sabbath sebagai hari ketujuh. Hari itu Maria Magdalena sendiri mendatangi pekuburan Yesus (Markus 16: 9 dan Yohanes 20: 1).
Pertanyaannya adalah: Mengapa dia pergi ke sana? Untuk meminyaki Yesus (Markus 16: 1).
Dalam bahasa Ibrani meminyaki adalah 'masaha' yang berarti mengusap, memijat, meminyaki.
Pertanyaan kedua adalah: Apakah orang-orang Yahudi memijat mayat setelah 3 hari? Jawabnya adalah "tidak!" Apakah Muslim (yang mempunyai tata cara memperlakukan mayat seperti Yahudi) juga memijat mayat setelah tiga hari? Dan jawabannya juga tidak! Lalu mengapa seorang Yahudi ingin memijat mayat yang sudah membusuk setelah tiga hari? Kita tahu bahwa setelah tiga jam meninggal, maka mayat akan menjadi kaku. Dalam tiga hari, mayat akan membusuk dimana sel-sel tubuh akan pecah dan terurai. Jika seseorang menggosok mayat yang sudah membusuk maka mayat tersebut pasti akan hancur berantakan. Apakah penggosokan itu masuk akal? tidak!
Bagaimanapun juga, mungkin masuk akal apabila dia mencari seseorang yang masih hidup. Seperti diketahui tadi, bahwa dia adalah satu-satunya orang selain Yusuf dari Aritea dan Nikodemus yang melakukan pemakaman bagi Yesus. Jika dia melihat bahwa ada tanda-tanda bahwa Yesus masih hidup ketika diturunkan dari salib, dia pasti tidak akan berteriak "Dia masih hidup!". Dia kembali setelah dua malam satu hari, ketika hari Sabbath sudah berlalu, untuk merawat Yesus.
Batu Dipindahkan, Pintu Kubur Terbuka :
Dia sangat heran saat tiba di pemakaman karena melihat bahwa batu-batu penutup lubang pemakaman sudah dipindahkan seseorang. Pertanyaan lain timbul. Mengapa batu tersebut dipindahkan seseorang. Karena akan mengeluarkan tubuh seseorang yang masih hidup. Bagi seseorang yang sudah mati, maka batu yang dipindahkan itu tidak ada gunanya. Bagi hantu, batu atau pun jeruji besi bukanlah suatu masalah dan tidak membuatnya terpenjara.
Pindahnya batu dan terbukanya pintu kubur diperlukan bagi tubuh secara fisik untuk bangun dan sadar, dan bukanlah untuk kebangkitan kembali! Kosongnya kuburan adalah suatu antiklimaks dari apa yang memang diharapkannya! Jadi wanita itu (Yesus pernah mengusir tujuh setan dari pada-nya - Markus 16: 9) menangis tersedu-sedu. Yesus memperhatikan wanita itu tidak jauh dari sekitar pemakaman tersebut, bukan dari surga, tetapi dari bumi.
Daerah pemakaman tersebut dimiliki secara pribadi oleh Yusuf dari Aritea (seorang Yahudi kaya yang sangat berpengaruh), yang mampu memiliki pemakaman dengan ruangan yang besar. Di sekitar pemakaman tersebut terdapat kebun buah-buahan. Tolong jangan mencoba mengatakan pada saya bahwa Yahudi ini sangat dermawan sehingga dia menanam buah-buahan di tempat yang jauhnya 5 mil dari kota hanya untuk tempat menggembala sapi dan domba bagi orang lain. Tentu saja dia juga harus membangun kebun bagi pekerja dan tempat tinggalnya bersama keluarga untuk bersenang-senang selama akhir pekan (?).
Lelucon yang Memalukan :
Yesus ada di sana! Dia sedang memperhatikan Maria. Dia mengenalnya dan dia tahu mengapa Maria ada di sana. Dia mendekatinya dari belakang dan begitu tahu bahwa ia menangis, maka Yesus berkata:
"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Injil - Yohanes 20: 15).
Sebelum Maria menjawab, perkenankan saya untuk menyela, "Mengapa Yesus menanyakan pertanyaan yang kedengarannya bodoh? Bukankah Yesus pasti tahu alasannya? Tentu saja dia tahu! Lalu mengapa Yesus mengajukan pertanyaan bodoh?
Kenyataannya, pertanyaan itu bukanlah pertanyaan bodoh meskipun kedengarannya seperti itu. Yesus tahu bahwa Maria sedang mencarinya dan kecewa karena tidak menemukannya. Tetapi Yesus juga tahu bahwa karena penyamarannya yang sempurna maka Maria tidak mengenalinya. Dalam menggambarkan kejadian ini, Yohanes mengungkapkan:
"Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadanya." (Injil - Yohanes 20: 15).
Sekarang, mengapa Maria mengira bahwa dia adalah penunggu taman? Apakah orang yang bangkit kembali akan seperti penunggu taman? Tidak! Lalu mengapa Maria menyangka bahwa dia adalah penunggu taman? Karena dia menyamar sebagai seorang penunggu taman! Mengapa dia menyamar sebagai penunggu taman? Karena dia takut terhadap orang Yahudi! Mengapa dia takut terhadap orang Yahudi? Karena dia tidak mati. Jika dia mati, maka dia tidak perlu takut lagi. Kenapa tidak? Karena orang yang telah bangkit dari kematian tidak akan mati lagi untuk kedua kalinya!
Siapa yang berkata seperti itu? Injil yang mengatakannya. Dimana?
"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Injil - Ibrani 9: 27).
Kembali dari Kematian :
Tetapi bagaimana dengan ratusan orang yang kembali dari 'kematian'? Kita membaca berita tersebut hampir tiap hari di koran. Mereka yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter-dokter dan kemudian kembali hidup lagi, tidaklah benar-benar meninggal, dalam pengertian kematian dan kebangkitan. Dokter-dokter kita telah melakukan dan terus melakukan kesalahan. Tetapi saya ingin Anda mencatat kata 'meninggal' pada bahasan ini (diambil dari buku ahmad deedat).
Semua kata-kata itu diberi tanda koma di atasnya. Para wartawan yang jujur, secara tidak kentara, di tiap-tiap kasus mengatakan pada kita bahwa 'meninggal' di sini tidaklah berarti benar-benar meninggal. Bahwa 'mayat' tidaklah benar-benar mayat; bahwa 'penyaliban' bukanlah benar-benar penyaliban tetapi cerita fiktif! Apa yang disebut meninggal, disebut mayat dan disebut penyaliban dll, tetapi dari sudut pandang peredaran koran, kata disebut akan sangat menurunkan berita sensasional dan menurunkan nilai dari berita dan oplah penjualan koran. Bisnis adalah bisnis. Karena itu pemberian tanda koma di atas '...' diperlukan untuk memberi pengertian dari kata-kata di dalamnya. Dalam kenyataan, tidak ada seorang manusia pun yang pernah meninggal dua kali, tidak peduli bagaimana surat kematian yang sudah dibuat.
Drama itu Harus Berlangsung :
Maria mengira bahwa Yesus yang sedang menyamar itu adalah penunggu taman, dan ia berkata kepadanya,
"Tuan, jikalau tuan yang mengambil dia, katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakkan dia". (Inji1 - Yohanes 20: 15).
Maria tidak mencari sesosok mayat. Dia mencari seorang manusia hidup. Dan dia ingin tahu lebih jauh lagi dengan bertanya "Di mana kamu meletakkan dia?" Bukan bertanya, "Dimana kamu menguburkannya?"
"Supaya aku dapat mengambilnya ". (Injil - Yohanes 20: 15).
Membawanya ke mana? Apa yang dia inginkan dari sesosok mayat? Dia hanya bisa menguburkannya. Siapa yang bisa menggali kuburannya? Membawa sesosok mayat mungkin hal yang kecil bagi seorang super woman Amerika, tetapi bagi seorang wanita Yahudi yang lemah ini, membawa mayat yang paling tidak seberat 160 pon adalah hal yang mustahil. Berat mayat tersebut ditambah dengan berat campuran minyak mur dan minyak gaharu yang beratnya 100 pon (Injil Yohanes 19: 39). Bagaimana pula cara menguburkannya? Dia harus menggali lubang! Apakah ini masuk akal?
Maria tidak mengenali Yesus yang menyamar tersebut. Yesus memanggil "Maria!" Hanya satu kata! Tetapi itu cukup. Kata 'Maria' cukup membuat Maria mengenali Gurunya. Setiap orang masing-masing memiliki gaya dan cara yang unik dan khas dalam memanggil orang tertentu. Intonasi pengucapan 'Maria' membuat Maria sadar dan mengenali gurunya. Guru! Guru! Karena gembira ia langsung lari untuk memeluk gurunya, Yesus berkata,
"Janganlah engkau memegang aku". (Injil - Yohanes 20: 17).
Pertanyaan yang Sederhana :
Mengapa tidak boleh? Apakah dia mempunyai aliran listrik di tubuhnya, sehingga bila Maria menyentuhnya maka ia akan kesetrum. Tidak! "Janganlah engkau memegang aku!" karena akan menyakitkan. Dia baru saja mengalami penyiksaan secara fisik dan emosional yang membuat luka pada sekujur tubuhnya sehingga akan menyakitkan apabila dia membiarkan Maria menyentuh tubuhnya. Yesus meneruskan:
"Sebab aku belum pergi kepada Bapa". (Injil - Yohanes 20: 17).
Maria tidak buta, Dia bisa melihat laki-laki yang berdiri di depannya. Apakah arti dari kalimat Yesus: 'aku belum pergi - sedang dia berdiri di situ? Yesus sebenarnya mengatakan pada Maria bahwa dia tidak bangkit dari kematian. Dalam bahasa Yahudi; dalam ungkapan Yahudi, Yesus berkata, "Saya belum meninggal!" - Dia berkata, "Saya masih hidup".
"Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup, dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya". (Injil-Markus 16: 11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar