KESAKSIAN PARA TEOLOG KRISTEN DAN PEMERHATI KITAB INJIL
Mau
tahu apa kata mereka ..... ????
BERIKUT INI ADALAH KESAKSIAN PARA TEOLOG KRISTEN DAN
PEMERHATI KITAB INJIL
1. Dr.G.C
Van Niftrik dan Dr. B.J Bolland:
"Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai
kekhilafan di dalam Alkitab; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka
perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan
kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada
kita, sehingga kita akan dapat berkata: "Dalam naskah aslinya tentu tidak
terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di
dalam turunan naskah itu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah
datang kepada kita dengan perantaraan manusia" (Dogmatika Masa Kini, BPK
Jakarta,1967, hal 298).
2. Dr.
D.C Mulder:
"Jadi benarlah Daud
itu pengarang Mazmur yang 73 jumlahnya ? Hal itu belum tentu. Sudah beberapa
kali kita suci menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan
karangan-karangan di bawah nama orang yang termasyhur ....... Oleh karena itu
tentu tidak mustahil pengumpulan-pengumpulan mazmur-mazmur itu (atau orang-orang
yang hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai
pengarang mazmur-mazmur. Dengan kata lain perkataan, pemakaian nama Daud, Musa,
Salomo itu merupakan tradisi kuno, yang patut diperhatikan, tetapi tradisi itu
tidak mengikat" (Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal.
205).
3. Dr. Welter Lempp:
"Susunan semesta alam diuraikan
dalam Kitab Kejadian I tidak dapat dibenarkan lagi oleh ilmu pengetahuan modern"
(Tafsiran Kejadian, hal 58).
"Pandangan Kejadian I dan seluruh Alkitab tentang susunan
semesta alam adalah berdasarkan ilmu kosmografi bangsa Babel. Pandangan itu
sudah ketinggalan jaman" (Tafsiran Kejadian, hal, 65).
4. Dr. R. Soedarmo:
"Dengan pandangan bahwa Kitab Suci
hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci
mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu Kitab Suci mungkin sekali ada
kesalahan. Kitab Suci dengan bentuk sekarang masih dapat diperbaiki." (Ikhtisar
Dogamtika, BPK Jakarta, 1965 hal. 47).
"Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang
diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram"
(Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal. 49).
5. Uskup John S Spong:
"Saya yakin bahwa para penulis Injil-injil Matius, Markus
dan Lukas, bukanlah saksi mata, dan bahkan Injil-injil ini malah tidak
didasarkan pada catatan-catatan para saksi mata kehidupan Yesus." (Why
Christianity Must Change Or Die, hal. XV)
6. Prof. E. P. Sanders:
"Kita tidak tahu siapa yang menulis Injil-injil.
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Injil-injil tetap tidak memiliki nama
sampai sekitar tahun 150-an. Saya telah memeriksa bukti-buktinya di mana-mana.
Injil-injil sebagaimana yang kita miliki telah dikutip sebelum tahun 150-an,
tetapi tanpa nama. Nama-nama penulis tiba-tiba saja muncul sekitar tahun 180." (
The Historical Figure of Jesus, hal. 63, 64).
7. Professor Alvar Ellegard
"Dengan demikian, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa
mencatut nama murid-murid Yesus sebagai penulis Injil-injil adalah suatu langkah
yang diambil menjelang tahun 150-an oleh para pemimpin Gereja yang, seperti
Papias dan Justin, sangat bersemangat untuk memperoleh - atau malah memalsukan -
dukungannya agar orang menganggap bahwa Injil-injil yang mereka pilih sebagai
kitab suci tersebut merupakan tulisan orang-orang yang hidup di zaman Yesus."
(Jesus, One Hundred Years before Christ, hal. 188).
* Kasian orang kristen ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar