×××
"Engkau tidak pernah membaca satu kitab pun sebelumnya (Al-Quran),
tidak juga menulis satu tulisan dengan tanganmu, (andai kata kamu pernah membaca
dan menulis) pasti akan benar -benar ragulah orang yang mengingkari-(mu)" (QS
Al-'Ankabut [29]: 48).
Ayat ini
secara pasti menyatakan bahwa beliau Saw. adalah orang yang tidak pandai membaca
dan menulis. Banyak ulama yang memahami bahwa kendatipun kemudian Nabi Saw.
menganjurkan umatnya belajar membaca dan menulis, namun beliau sendiri tidak
melakukannya, karena Allah Swt. ingin menjadikan beliau sebagai bukti bahwa
informasi yang diperolehnya benar -benar bukan bersumber dari manusia, melainkan
dari Allah Swt.
Ada juga ulama
yang memahami bahwa ketidakmampuan beliau membaca hanya terbatas sampai sebelum
terbukti kebenaran ajaran Islam. Setelah kebenaran Islam terbukti -setelah
hijrah ke Madinah - beliau telah pandai membaca. Menurut pendukungnya ide ini
dikuatkan antara lain oleh kata "sebelumnya" yang terdapat pada ayat di atas.
Memang, kata ummi hanya ditemukan
dua kali dalam Al-Quran (QS Al-A'raf [7] 157 dan 158) , dan keduanya menjadi
sifat Nabi Muhammad Saw. Memang kedua ayat itu turun di Makkah, meskipun ada
juga ayat lain yang turun di Madinah menyatakan,
"Dia (Allah) yang mengutus kepada masyarakat ummiyyin (buta
huruf), seorang Rasul di antara mereka" (QS Al-Jum'ah [62]: 2)
Di sisi lain, harus disadari bahwa
masyarakat beliau ketika itu menganggap kemampuan menulis sebagai bukti
kelemahan seseorang.
Pada masa
itu sarana tulis -menulis amat langka, sehingga masyarakat amat mengandalkan
hafalan. Seseorang yang menulis dianggap tidak memiliki kemampuan menghafal, dan
ini merupakan kekurangan. Penyair Zurrummah pernah ditemukan sedang menulis, dan
ketika ia sadar bahwa ada orang yang melihatnya, ia bermohon,
"Jangan beri tahu siapa pun,
karena ini (kemampuan menulis) bagi kami adalah aib."
Memang, nilai-nilai dalam
masyarakat berubah, sehingga apa yang dianggap baik pada hari ini, boleh jadi
sebelumnya dinilai buruk. Pada masa kini kemampuan menghafal tidak sepenting
masa lalu, karena sarana tulis -menulis dengan mudah
diperoleh.
========
"Engkau tidak pernah membaca satu kitab pun sebelumnya (Al-Quran), tidak juga menulis satu tulisan dengan tanganmu, (andai kata kamu pernah membaca dan menulis) pasti akan benar -benar ragulah orang yang mengingkari-(mu)" (QS Al-'Ankabut [29]: 48).
Ayat ini secara pasti menyatakan bahwa beliau Saw. adalah orang yang tidak pandai membaca dan menulis. Banyak ulama yang memahami bahwa kendatipun kemudian Nabi Saw. menganjurkan umatnya belajar membaca dan menulis, namun beliau sendiri tidak melakukannya, karena Allah Swt. ingin menjadikan beliau sebagai bukti bahwa informasi yang diperolehnya benar -benar bukan bersumber dari manusia, melainkan dari Allah Swt.
Ada juga ulama yang memahami bahwa ketidakmampuan beliau membaca hanya terbatas sampai sebelum terbukti kebenaran ajaran Islam. Setelah kebenaran Islam terbukti -setelah hijrah ke Madinah - beliau telah pandai membaca. Menurut pendukungnya ide ini dikuatkan antara lain oleh kata "sebelumnya" yang terdapat pada ayat di atas.
Memang, kata ummi hanya ditemukan dua kali dalam Al-Quran (QS Al-A'raf [7] 157 dan 158) , dan keduanya menjadi sifat Nabi Muhammad Saw. Memang kedua ayat itu turun di Makkah, meskipun ada juga ayat lain yang turun di Madinah menyatakan,
"Dia (Allah) yang mengutus kepada masyarakat ummiyyin (buta huruf), seorang Rasul di antara mereka" (QS Al-Jum'ah [62]: 2)
Di sisi lain, harus disadari bahwa masyarakat beliau ketika itu menganggap kemampuan menulis sebagai bukti kelemahan seseorang.
Pada masa itu sarana tulis -menulis amat langka, sehingga masyarakat amat mengandalkan hafalan. Seseorang yang menulis dianggap tidak memiliki kemampuan menghafal, dan ini merupakan kekurangan. Penyair Zurrummah pernah ditemukan sedang menulis, dan ketika ia sadar bahwa ada orang yang melihatnya, ia bermohon,
"Jangan beri tahu siapa pun, karena ini (kemampuan menulis) bagi kami adalah aib."
Memang, nilai-nilai dalam masyarakat berubah, sehingga apa yang dianggap baik pada hari ini, boleh jadi sebelumnya dinilai buruk. Pada masa kini kemampuan menghafal tidak sepenting masa lalu, karena sarana tulis -menulis dengan mudah diperoleh.
What is the easiest way to make money from a casino game?
BalasHapus› games › casinos › games › casinos This is a beginner's หาเงินออนไลน์ guide 샌즈카지노 on how to make money from online gambling. This page 온카지노 is the latest version. A player's guide will teach you how to