Secara harfiah, kalimat insya Allah bermakna “jika Allah
menghendaki”. Ucapan ini melambangkan kesadaran hamba akan hakikat dirinya yang
serba kekurangan dan jahil. Sekaligus mengiktiraf kekuasaan Allah Swt yang Maha
Kuasa dalam menentukan setiap yang berlaku di alam semesta ini.
DI DALAM AL QURAN
walaa taquulanna lisyay-in innii faa'ilun dzaalika ghadaan
[18:23] DAN JANGAN
SEKALI-KALI KAMU MENGATAKAN TENTANG SESUATU: "SESUNGGUHNYA AKU AKAN MENGERJAKAN
INI BESOK PAGI,
illaa an
yasyaa-a allaahu waudzkur rabbaka idzaa nasiita waqul 'asaa an yahdiyani rabbii
li-aqraba min haadzaa rasyadaan
[18:24] KECUALI (DENGAN MENYEBUT): "INSYA ALLAH". DAN
INGATLAH KEPADA TUHANMU JIKA KAMU LUPA DAN KATAKANLAH: "MUDAH-MUDAHAN TUHANKU
AKAN MEMBERIKU PETUNJUK KEPADA YANG LEBIH DEKAT KEBENARANNYA DARI PADA
INI".
Golongan manusia Kafir sering
menjelek – jelekkan kata ini : “Insya Allah”. Mereka menganggap bahwa kalimat
itu adalah kalimat yang menyatakan sesuatu ketidak pastian. Kalimat tersebut
sekedar kalimat keragu – raguan akan kebenaran yang diucapkan oleh pengucapnya.
Apalagi jika seorang Muslim
menyampaikan kabar gembira kepada mereka dengan menutup dakwahnya dengan kalimat
: “jika saudara – saudara bersungguh – sungguh menerima bahwa : Tiada Tuhan yang
pantas disembah kecuali ALLAH dan Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya
kemudian menunaikan Shalat, membayar Zakat, Berpuasa di bulan Ramadhan dan
menunaikan ibadah Haji jika mampu, maka niscaya saudara – saudara akan masuk
surga, Insya Allah”.
Mereka
berkata : “Kenapa tidak dikatakan ‘jika anda ikut ajaran ini, maka anda dijamin
pasti masuk surga’, dan malah menggantinya dengan kalimat kebimbangan? Itu
artinya, ajaran yang disampaikannya masih dalam ketidakpastian” Kemudian dengan
congkak, mereka berkata : “Lihat ajaran kami, jika anda menerima INI DAN ITU,
maka anda pasti masuk surga”.
Kalimat Insya Allah (ان شاء الله)terdiri dari tiga kata
yaitu :
1. In (ان) yang
berarti : jika
2. syaa-a
(شاء) yang berarti : menghendaki dan
3. Allah (الله) yang berarti : ALLAH SWT
Dalam ayat 24 surat Al Kahfi di atas, kata Ay Yasyaa Allah
(ان يشاء الله) diterjemahkan menjadi Insya Allah agar pembacanya mengenal bahwa
kedua kalimat itu bermakna sama yaitu : “Jika Allah SWT menghendaki”.
Apa
rahasia tersembunyi di balik ucapan “Insyaa Allah”?
1. Tahu Diri.
Rahasia pertama adalah : Menjadikan pengucapnya menjadi
“tahu diri” bahwa yang menghendaki terjadinya sesuatu itu hanyalah ALLAH SWT
Tuhan kita. Jika ALLAH tidak mengizinkannya, maka niscaya tidak pernah akan
terjadi.
2. Bukti Penyerahan Diri kepada Allah
Rahasia kedua adalah : dengan
mengucapkan “Inya Allah” dalam suatu janji, maka mengandung makna : terjadinya
suatu penyerahan diri kepada Allah semata. Sehingga apa yang dijanjikannya itu
disadari dengan sepenuh hati, akan terjadi oleh kekuasaan Dia yang Maha Kuasa,
yakni Allah SWT dan bukan oleh karena kekuasaan si pengucapnya.
3.
Menekan ke- Takabur-an (kesombongan)
Rahasia yang ketiga adalah dengan mengucapkan Insya Allah,
sifat sombong yang mencokol dalam hati sanubari sang insan dengan sendirinya
menghilang dan sirna. Sedangkan sifat sombong itu adalah penyakit yang merusak
dan mematikan hati.
DI DALAM ALKITAB
APAKAH UMAT KRISTEN JUGA MENGUCAPKAN INSYA ALLAH?
JIKA, TIDAK MAKA KALIAN TELAH
MELAMPAUI BATAS
Yakobus
4:13
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "HARI INI ATAU BESOK
KAMI BERANGKAT KE KOTA ANU, DAN DI SANA KAMI AKAN TINGGAL SETAHUN DAN BERDAGANG
SERTA MENDAPAT UNTUNG",
4:14
SEDANG KAMU TIDAK TAHU APA YANG AKAN TERJADI BESOK. Apakah
arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu
lenyap.
4:15
Sebenarnya kamu HARUS BERKATA:
"JIKA TUHAN MENGHENDAKINYA, KAMI AKAN HIDUP DAN BERBUAT INI DAN ITU."
KRISTEN YANG TIDAK MENGUCAPKAN “INSYA ALLAH” ADALAH
:
1. Tidak Tahu Diri.
2. Tidak Melakukan
Penyerahan Diri kepada Allah
3. Sombong
YESUS
PUN JUJUR MENGAKUI KELEMAHANNYA
Markus
13:32
LAI TB, Tetapi tentang
hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak,
dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.
*
Matius 24:36
LAI TB, Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga
tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.
--
Original Posting lihat disini
Original Posting lihat disini
====================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar