KEMUSTAHILAN PERZINAHAN LOT DALAM TAURAT ISRAEL

 
KEMUSTAHILAN PERZINAHAN LOT DALAM TAURAT ISRAEL

Dikisahkan dalam Bibel, Lot (nabi Luth) bersetubuh dengan kedua putrinya. Lot dan kedua putrinya adalah tiga orang yang tersisa yang diselamatkan Tuhan dari pembinasaan Sodom dan Gomora beserta seluruh isinya karena kedurjanaan penduduknya. Sementara Lot dan kedua putrinya diselamatkan Tuhan karena kesalehan mereka (lihat Kejadian 19:1-11), tetapi kemudian Bibel mengisahkan Lot dan kedua putrinya konon melakukan hubungan badan layaknya suami-istri. Kisah selengkapnya dikutip di bawah ini:


Kitab Kejadian:

19:30. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.

19:31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.

19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

19:33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

19:34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

19:35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

19:36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

19:37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.

19:38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Sekurang-kurangnya ada tiga kemustahilan dalam kisah perzinahan Lot (nabi Luth) di atas, yaitu:

*** Kemustahilan pertama:

Tidak mungkin penutur kisah di atas adalah orang yang mendapat inspirasi, ilham, petunjuk, atau wahyu dari Tuhan, karena Tuhan Israel sangat membenci perzinahan, apalagi yang dilibatkan adalah orang saleh seperti Lot.

*** Kemustahilan kedua:

Tidak ada satupun wanita (apalagi dua-duanya) di muka bumi ini, sekeji apapun, yang ingin punya anak dari ayah kandungnya sendiri.

*** Kemustahilan ketiga:

Sangat tidak masuk akal, masing-masing hanya dengan sekali bersetubuh, kedua anak Lot hamil semuanya, meskipun secara teori mungkin.

Perlu diketahui, tidak semua orang Israel taat pada agama Abraham dan menjadi bagian darinya, meskipun mereka hidup pada zaman Musa.

Apalagi generasi Israel yang hidup berabad-abad kemudian setelah kematian Musa, tentunya banyak banget yang kafir atau meninggalkan agama tersebut.

Belum lagi orang-orang Israel yang masih menganut tradisi nenek moyang mereka yang menyembah berhala, tentunya tidak semuanya berpindah keyakinan menjadi pemeluk agama Abraham.

Seluruh kisah perzinahan nabi-nabi dan orang-orang saleh dalam Bibel adalah buatan orang-orang KAFIR Israel yang ANTI dengan agama Abraham.

Mengapa kisah-kisah perzinahan tersebut mustahil?
Silahkan baca pernyataan penutur Yeremia berikut ini ketika mengkritisi Taurat Israel:
\
~ "Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. (Yeremia 8:8)

Tidak puas dengan pernyataan penutur Yeremia di atas? Marilah kita buka firman-firman Tuhan dalam Bibel, antara lain sebagai berikut:

** Jangan berzinah. (Keluaran 20:14)
** Jangan berzinah. (Ulangan 5:18)

~ "Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.... dst. (selengkapnya baca Imamat 18:6-24)

~ "Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.... dst. (Selengkapnya baca Imamat 20:10-22)

~ "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya.... dst. (Selengkapnya baca Bilangan 5:12-29)

~ "Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis, maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati--sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.... dst. (Selengkapnya baca Ulangan 20:13-30)

~ "Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. (Amsal 6:32)

(Yesus berkata:)
> "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:27-29)

Jika kita cermati firman-firman Tuhan di atas, sangatlah jelas bahwa Tuhan sangat melarang praktek perzinahan kepada umat Israel. Bahkan Tuhan memerintahkan untuk merajam sampai mati kepada para pelakunya, sehingga sangat mustahil para nabi dan orang-orang saleh yang dikasihi Tuhan melakukan perbuatan keji dan jahat di mata Tuhan. Saya berkeyakinan penuh bahwa kisah-kisah tersebut buatan orang-orang kafir Israel yang tidak suka dengan hadirnya agama Abraham yang dibawa oleh Musa.

Lalu mengapa kisah-kisah perzinahan para nabi dan orang-orang saleh tetap ada dalam BIbel?

Jawabannya adalah hal ini oleh karena para penyusun Taurat tidak memverifikasi terlebih dahulu sumber-sumber penutur yang pada waktu itu berserakan dimana-mana, ketika mereka meng-kompilasi dan membukukannya ke dalam Taurat Israel.

Jadilah Taurat Israel yang sekarang, kacau-balau, sarat kontradiksi, terlalu banyak catatan editorial, dan tentu saja tidak jelas siapa saja dan berapa banyak orang yang andil dalam penyusunannya.

Wassalam,
 

1 komentar:

  1. Perlu anda ketahui,peristiwa lut jauh sblm Musa dan taurat datang.pelajari urutan sejarahnya dulu baru beropini.tks

    BalasHapus