@_@ AJARAN PLIN-PLAN KRISTEN... @_@ YG SLALU SAJA MENDUA/BIAS

 


Sebagaimana hampir semua orang Yahudi tahu, bahwa agama Kristen mengklaim Perjanjian Lama sebagai bagian dari kitab-kitab mereka berdasarkan pernyataan Yesus dalam Kitab Matius berikut ini:

5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Namun demikian, perlu diingat, Yesus tidak berhenti dengan perkataan itu saja, tetapi masih ada terusannya:

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Dengan jelas dikatakan oleh Yesus dalam ayat-ayat 18,19, dan 20 di atas, bahwa hukum Taurat wajib dilaksanakan oleh umat Yesus hingga hari kiamat tiba, dan Yesus mengancam mereka yang hidup keagamaannya tidak lebih baik dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, mereka tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga.

Tetapi apa yang terjadi dengan umat Kristen? Mereka dengan tegas menolak perintah Yesus dalam ayat-ayat 18,19, dan 20 di atas dengan dalih pernyataan Yesus dalam Kitab Lukas berikut ini:

16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Tampaknya umat Kristen tidak mau tahu dengan teks-teks yang ditulis oleh pengarang Lukas tersebut, mereka menjadikan ayat-ayat Lukas tersebut untuk dijadikan pembenaran atas penolakannya terhadap perintah Yesus dalam ayat-ayat Matius 5:18-20 di atas. Padahal, teks-teks Lukas tersebut sebenarnya merupakan kutipan yang salah arah dari sumber tertentu penyusun kitabnya (mungkin Q)1. Hal ini bisa dikonfirmasi melalui pernyataan Yesus dalam Kitab Matius berikut ini:

11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes

Jadi, menurut Matius, bukanlah hukum Taurat yang berlaku hingga zaman Yohanes (Pembaptis), tetapi nubuat Tauratlah yang berlaku hingga tampilnya Yohanes.

Lebih jauh, pengarang Lukas sendiri dalam Lukas 23:55-56 (dikutip di bawah) berkisah tentang para pengikut Yesus yang mengkuduskan hari Sabat setelah menyaksikan mayat "Yesus" dibaringkan. Sebagaimana diketahui, pengkudusan hari Sabat merupakan bagian pokok dari hukum Taurat. Bagaimana mungkin hukum Taurat berlaku sampai kepada zaman Yohanes sementara para pengikut Yesus sendiri mengkuduskan hari Sabat justru setelah "Yesus" mati?

23:55. Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus) dibaringkan.
23:56. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.

Penting untuk dicatat, bahwa antara pengarang Matius dan pengarang Lukas, keduanya TIDAK saling kenal, tidak jelas identitas para penulisnya, dan masa penyusunan keduanya juga berbeda2 sehingga penolakan umat Kristen terhadap perintah Yesus dalam Matius 5:18-20 dengan dalih pernyataan Yesus dalam Lukas 16:16-17 adalah akal- akalan. Sebagaimana bisa dibaca, seringkali kita menemukan KONTRADIKSI yang serius antara kedua kitab ini (misal: kontradiksi serius masa kelahiran Yesus, silsilah Yesus, dsb.), meski keduanya diduga kuat sama-sama mengambil sebagian narasumbernya dari Markus (atau mungkin proto-Markus), disamping Q, dan sumber-sumber lisan ataupun tulisan yang khas bagi masing-masing dari keduanya.3 Ini menunjukkan bahwa masing-masing dari kedua pengarang kitab ini benar-benar independen.

Demikianlah ajaran Kristen, di satu sisi ia mengKLAIM Perjanjian Lama sebagai bagian dari kitab-kitabnya berdasarkan pernyataan Yesus dalam Matius 5:17, tetapi mereka MENOLAK PERINTAH Yesus dalam Matius 5:18-20 dengan dalih pernyataan Yesus dalam Lukas 16:16-17 yang salah arah ini.

Akhirnya, jika kita tidak dianugerahi akal sehat dan etika sopan-santun yang memadai, sudah barang tentu kita akan menertawakan keyakinan PLIN-PLAN seperti ini.

Keterangan:

1. Q adalah istilah Jerman Quelle yang berarti sumber. Ada tiga lapisan Q yang berbeda, yaitu Q1 (tahun 50 M), Q2 (tahun 65 M), dan Q3 (tahun 75 M). [A) Robinson JM (1971a) Robinson JM (1971b) C) Koester H (1971a) D) Mack BL (1996)]. Selengkapnya baca di sini.

2. Kitab Matius dikompilasi sekitar tahun 85 M, sedangkan kitab Lukas dikompilasi sekitar tahun 95 M. [A) Duncan GB (1971) Sunberg AC (1971) C) Kee HC (1971) D) Leon Dufour X (1983) E) Mack BL (1996) F) Fenton JC (1973) G) Asimov I (1969) H) Baird W (1971)]. Namun demikian, Caird GB, pada tahun 1972 dalam bukunya yang berjudul Saint Luke, terbitan Penguin Books, Baltimore, menyatakan bahwa ada versi Lukas yang lebih awal, yang bisa disebut proto-Lukas, yang disusun sekitar tahun 60 M, dan yang dimulai dengan pembaptisan Yesus, sebagaimana dimiliki Markus.

3. A) Mack BL (1996) Kee HC (1971) C) Filson FV (1971) D) Burch EW (1929) E) Baird W (1971).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar