Kalo yang
ini, Gus Mendem juga pengen ikut nyimak .....
PERTANYAAN
SANGAT SERIUS BUAT SEMUA KRISTEN DI FORUM INI
Begini:
Siapa yang menciptakan manusia? Tuhan!
Siapa yang menciptakan pohon pengetahuan? Tuhan!
Siapa yang menciptakan peraturan dan larangan dalam kitab
suci? Tuhan!
Lalu mengapa
justru Tuhan takluk pada ciptan-Nya sendiri?
Mengapa
ada rencana (skenario) Tuhan yang pada akhirnya justru merugikan diri-Nya
sendiri?
Dalam perspektif kristen, bagaimana Tuhan
mengatur takdir?
Mungkinkah Dia tidak mengetahui bahwa
suatu saat pohon ciptaan-Nya akan membuatnya mati di tangan manusia ciptaan-Nya
sendiri?
Apakah Dia tidak
mengetahui pula bahwa peraturan dan larangan-Nya sendiri suatu saat akan
berimbas kepada diri-Nya sendiri?
Dia yang membuat
larangan dan hukuman, tapi mengapa justru Dia pula yang menerima hukuman-Nya
sendiri?
Mengapa menurut ajaran kristen tuhan demikian
lemah terhadap ciptaan-Nya sendiri sehingga dia tidak mampu mengendalikan
ciptaan-Nya tsb? Dan lebih buruk lagi, ciptaan-Nya itu justru akhirnya
membahayakan diri-Nya sendiri?
Dan inilah pertanyaan paling mendasar yang sudah seharusnya
dapat dijawab oleh semua yang mengaku sebagai umat Kristen dalam menentukan
keimanan mereka.
Atas dasar apa kristen memegang teguh
dogma Dosa Waris dan Penebusan Dosa? Adakah dalil Bible yang mendukung dogma
tersebut? Pertanyaan sangat krusial ini timbul karena bicara tentang Bibel, yang
ditemukan justru adalah ayat-ayat yang menolak dan bertentangan dengan dogma
tersebut.
Sebagai contoh:
[Yehezkiel 18:20-22] “Orang yang berbuat dosa, itu yang
harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak
akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat
kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jkalau
orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada
segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia
idak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat lagi terhadap
dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya”
Ayat tersebut dengan tegas menolak
Dosa Waris. Dengan sendirinya dogma Penebusan Dosa seharusnya tidak ada. Artinya
Dosa Waris adalah fiktif, Penebusan Dosa pun fiktif. Dosa Waris omong kosong,
Penebusan Dosa pun omong kosong.
Jika kristen tetap mengimani dogma Dosa Waris dan Penebusan
Dosa dengan mengabaikan point 1 sampai 8. Dogmanya irasional dan tidak masuk
akal, yang siapa pun tahu sudah biasa dalam kristen sehingga bagi mereka belum
cukup untuk ditolak. Dogmanya terkesan bentuk hujatan terhadap Tuhan, itu juga
sudah biasa dalam kristen karena Bible sendiri banyak menghujat Tuhan. Tapi
bagaimana jika dogma tersebut malah bertentangan dengan sesuatu yang diyakini
pedoman (Baca: Bible) kristen sendiri?
Apakah itu belum cukup bagi kristen mengetahui bahwa dogma
tersebut bukanlah hal yang perlu diimani? Bukan ajaran Tuhan Allah, bukan ajaran
Bible, bukan ajaran Yesus, bahkan bertentangan dengan ajaran Tuhan, mengapa
masih harus diimani?
Sudah
seharusnya orang kritis dan berakal mencampakkan dogma kepalsuan dan kebohongan
ini.
Kita semua meyakini Tuhan
Maha Kuasa, Tuhan cukup kuat untuk menyelamatkan seseorang tanpa bantuan anak,
reinkarnasi dalam daging atau siapapun dan apapun. Tapi entah mengapa semua ke
Maha Kuasaan itu seakan hilang, lenyap, dan terlupakan jika dikorelasikan dengan
dogma Dosa Waris dan Penebusan Dosa ini. Jika kristen masih mempertahankan dogma
fiktif Dosa Waris dan Penebusan Dosa, maka sebagai pertanyaan tambahan biar
genap, silahkan anda berikan argumen kira-kira sesuatu apa yang ada dalam dogma
tersebut sehingga anda masih percaya terhadap pengharapan kosong tersebut dan
enggan meninggalkannya dan bukti apa lagi yang harus ditunjukkan kepada anda
sehingga anda mau melupakan angan-angan kosong Dosa Waris dan Penebusan Dosa?
Tapi jika keyakinan anda mulai redup terhadap Dosa Waris dan Penebusan Dosa,
maka renungkanlah firman Allah ini:
"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah
Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka
kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan." (T-QS. Al-Maaidah' 5:65)
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu
(mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya,
kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya
Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (T-QS.
An-Nahl' 16:119)
Ampunan Allah
Maha Luas, yakinilah bahwa dogma yang anda anut selama ini hanyalah sebatas
kebodohan dan ketidak tahuan anda saja, dan setelah datang pengetahuan kepada
anda, maka bertaubat dan mohon ampunlah kepada Allah, niscaya anda dapati Dia
sungguh Maha Pengampun dan Penyayang.
Allah tidak membebankan manusia dengan Dosa Waris, dan Dia
juga tidak menjanjikan penyelamatan diatas kayu salib, tapi Dia menawarkan
pengampunan bagi yang bertaubat melalui ucapan, sikap dan perbuatan. Sudah
merupakan fakta di kitab suci manapun bahwa tidak ada Dosa Waris dan Penebusan
Dosa, dogma keselamatan palsu tersebut pada akhirnya menuju kebinasaan.
Jadi, silahkan pilih sendiri deh,
pengampunan nyata dari Allah, atau pengharapan kosong yang berujung pada
kebinasaan?
Selama anda masih
dapat membaca tulisan ini, berarti masih ada waktu untuk menentukan sikap.
Apa pun itu, pilihan sepenuhnya
ada di tangan anda sendiri.
Monggo, silahken
....
PERTANYAAN SANGAT SERIUS BUAT SEMUA KRISTEN DI FORUM INI
Begini:
Siapa yang menciptakan manusia? Tuhan!
Siapa yang menciptakan pohon pengetahuan? Tuhan!
Siapa yang menciptakan peraturan dan larangan dalam kitab suci? Tuhan!
Lalu mengapa justru Tuhan takluk pada ciptan-Nya sendiri?
Mengapa ada rencana (skenario) Tuhan yang pada akhirnya justru merugikan diri-Nya sendiri?
Dalam perspektif kristen, bagaimana Tuhan mengatur takdir?
Mungkinkah Dia tidak mengetahui bahwa suatu saat pohon ciptaan-Nya akan membuatnya mati di tangan manusia ciptaan-Nya sendiri?
Apakah Dia tidak mengetahui pula bahwa peraturan dan larangan-Nya sendiri suatu saat akan berimbas kepada diri-Nya sendiri?
Dia yang membuat larangan dan hukuman, tapi mengapa justru Dia pula yang menerima hukuman-Nya sendiri?
Mengapa menurut ajaran kristen tuhan demikian lemah terhadap ciptaan-Nya sendiri sehingga dia tidak mampu mengendalikan ciptaan-Nya tsb? Dan lebih buruk lagi, ciptaan-Nya itu justru akhirnya membahayakan diri-Nya sendiri?
Dan inilah pertanyaan paling mendasar yang sudah seharusnya dapat dijawab oleh semua yang mengaku sebagai umat Kristen dalam menentukan keimanan mereka.
Atas dasar apa kristen memegang teguh dogma Dosa Waris dan Penebusan Dosa? Adakah dalil Bible yang mendukung dogma tersebut? Pertanyaan sangat krusial ini timbul karena bicara tentang Bibel, yang ditemukan justru adalah ayat-ayat yang menolak dan bertentangan dengan dogma tersebut.
Sebagai contoh:
[Yehezkiel 18:20-22] “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jkalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia idak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya”
Ayat tersebut dengan tegas menolak Dosa Waris. Dengan sendirinya dogma Penebusan Dosa seharusnya tidak ada. Artinya Dosa Waris adalah fiktif, Penebusan Dosa pun fiktif. Dosa Waris omong kosong, Penebusan Dosa pun omong kosong.
Jika kristen tetap mengimani dogma Dosa Waris dan Penebusan Dosa dengan mengabaikan point 1 sampai 8. Dogmanya irasional dan tidak masuk akal, yang siapa pun tahu sudah biasa dalam kristen sehingga bagi mereka belum cukup untuk ditolak. Dogmanya terkesan bentuk hujatan terhadap Tuhan, itu juga sudah biasa dalam kristen karena Bible sendiri banyak menghujat Tuhan. Tapi bagaimana jika dogma tersebut malah bertentangan dengan sesuatu yang diyakini pedoman (Baca: Bible) kristen sendiri?
Apakah itu belum cukup bagi kristen mengetahui bahwa dogma tersebut bukanlah hal yang perlu diimani? Bukan ajaran Tuhan Allah, bukan ajaran Bible, bukan ajaran Yesus, bahkan bertentangan dengan ajaran Tuhan, mengapa masih harus diimani?
Sudah seharusnya orang kritis dan berakal mencampakkan dogma kepalsuan dan kebohongan ini.
Kita semua meyakini Tuhan Maha Kuasa, Tuhan cukup kuat untuk menyelamatkan seseorang tanpa bantuan anak, reinkarnasi dalam daging atau siapapun dan apapun. Tapi entah mengapa semua ke Maha Kuasaan itu seakan hilang, lenyap, dan terlupakan jika dikorelasikan dengan dogma Dosa Waris dan Penebusan Dosa ini. Jika kristen masih mempertahankan dogma fiktif Dosa Waris dan Penebusan Dosa, maka sebagai pertanyaan tambahan biar genap, silahkan anda berikan argumen kira-kira sesuatu apa yang ada dalam dogma tersebut sehingga anda masih percaya terhadap pengharapan kosong tersebut dan enggan meninggalkannya dan bukti apa lagi yang harus ditunjukkan kepada anda sehingga anda mau melupakan angan-angan kosong Dosa Waris dan Penebusan Dosa? Tapi jika keyakinan anda mulai redup terhadap Dosa Waris dan Penebusan Dosa, maka renungkanlah firman Allah ini:
"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan." (T-QS. Al-Maaidah' 5:65)
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (T-QS. An-Nahl' 16:119)
Ampunan Allah Maha Luas, yakinilah bahwa dogma yang anda anut selama ini hanyalah sebatas kebodohan dan ketidak tahuan anda saja, dan setelah datang pengetahuan kepada anda, maka bertaubat dan mohon ampunlah kepada Allah, niscaya anda dapati Dia sungguh Maha Pengampun dan Penyayang.
Allah tidak membebankan manusia dengan Dosa Waris, dan Dia juga tidak menjanjikan penyelamatan diatas kayu salib, tapi Dia menawarkan pengampunan bagi yang bertaubat melalui ucapan, sikap dan perbuatan. Sudah merupakan fakta di kitab suci manapun bahwa tidak ada Dosa Waris dan Penebusan Dosa, dogma keselamatan palsu tersebut pada akhirnya menuju kebinasaan.
Jadi, silahkan pilih sendiri deh, pengampunan nyata dari Allah, atau pengharapan kosong yang berujung pada kebinasaan?
Selama anda masih dapat membaca tulisan ini, berarti masih ada waktu untuk menentukan sikap.
Apa pun itu, pilihan sepenuhnya ada di tangan anda sendiri.
Monggo, silahken ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar