بسم
الله الرحمن الرحيم
Oleh : Ust. Drs. Bernard Abdul Jabbar
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk
Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqoroh: 120)
Muqoddimah
Gerakan pemurtadan terhadap umat Islam semakin gencar dan
sangat agresif yang dilakukan oleh missionaris saat ini, mulai dari cara yang
paling halus sampai dengan cara yang paling kasar dari bersikap santun, sopan
lemah lembut sampai kepada penyusupan dan penipuan.
Salah satu kiat mereka adalah
menampilkan citra penampilan yang simpatik baik cara berbicara dan perlakuan
yang santun. Adalah hal yang biasa awal kehadiran misionaris akan disambut
dengan sikap sekeptis sorot mata tajam penuh dengan kecurigaan.
Beberapah hal awal yang mereka
lakukan adalah mulai beradaptasi dengan penduduk setempat terutama kepada
tetangga tetangga terdekat mereka, ketika berbicara kepada mereka jangan
sebut-sebut tentang Yesus, kristus, haleluyah, injil dan sebagainya yang
berkaitan dengan ajaran kristiani, ganti dengan kata-kata yang sering diucapkan
oleh orang Islam misalnya assalamu’alaikum, alhamdulillah, astaghfirullahal
‘azhiim dan apa saja yang berkaitan dengan Islam sebab itu tidak akan mengurangi
sedikitpun iman kritiani sedikitpun hanya sekedar berbeda bahasa saja.
Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
kegiatan lingkungan seperti kerja bakti siskamling, menghadiri arisan, melawat
orang mati, membantu tetangga yang kesusahan dan membutuhkan pertolongan.
Tahapan berikutnya mempelajari kondisi lingkungan hidup, memetakan
potensi-potensi yang ada. Apabila belum ada dilaporkan kepada gereja yang nanti
akan ditindak lanjuti, sedangkan tahap akhir berintegerasi dengan aparat
pemerintah dan mempergunakan jajaran birokrasi untuk bisa melancarkan dan
memuluskan usaha misi mereka.
Upaya Penyusupan
----------------------------
Dari
sekian cara yang dilakukan oleh misionaris adalah dengan jalan menyusupkan
orang-orang mereka kedalam ormas-ormas Islam, lembaga-lembaga pendidikan Islam
dan juga keperguruan tinggi Islam, baik yang ada di dalam maupun luar negeri, ke
masjid-masjid dan lain sebagainya.
Upaya penyusupan yang dilakukan oleh Adronikus Kaparang,
STH tentang ormas Islam, Majelis Mujahidin Indonesia (HMI). Dia seorang sarjana
Theologi, mantan komandan laskar Kristus Evengelis wilayah Indonesia Timur. Ia
ditugaskan oleh intelijen asing untuk menyusup, membongkar ada atau tidaknya
hubungan ormas Islam dengan jaringan Al Qaeda.
Melihat gelar STH dapat dipastikan dia adalah lulusan
Sekolah Tinggi Theologi Kristen yang salah satu mata kuliahnya adalah
Islamologi. Diwajibkan bagi mahasiswanya untuk faseh membaca Al Qur’an.
Bekal ilmu pengetahuan dan juga
agama serta bahasa Arab yang dipelajari menjadi modal penting untuk memperlancar
usaha mereka ke daerah-daerah umat yang berbasis Islam. Caranya dengan
berpura-pura menjadi muallaf yang hendak bertobat. Cara seperti ini sudah lama
dilakukan sebagai cara yang paling jitu untuk mmebohongi umat. Sebab akan kagum
dari kalangan umat Islam.
Jika sudah demikian, maka mereka dengan mudah masuk ke
orang-orang Islam. Begitu juga ketika masih menjadi Kristen mereka dilibatkan
untuk mengkuti pengajian-pengajian, sholat Jumat, belajar di
pesantren-pesantren, bahkan ada yang dikirim ke luar negeri-negeri Islam untuk
belajar Islam. Kemudian mereka melaporkan hasil pantauan kepada pihak Dewan
Gereja.
Penyusupan seorang
pendeta di Bandung yang telah belajar Islam lama, kemudian menyusup masuk ke
masjid-masjid dan mempengaruhi para pemuda masjid untuk saling silang pendapat
tentang masalah ubudiyah, sehingga mengakibatkan persatuan dan kesatuan jamaah
di masjid itu saling membenci, karena si pendeta ini mempunyai ilmu yang sangat
mumpuni dalam masalah mazhab-mazhab. Namun ia merasa apa yang telah dilakukan
selama ini terdeteksi oleh kaum muslimin, akhirnya ia pindah dan melarikan diri.
Dan masih banyak lagi
penyusupan-penyusupan yang dilakukan oleh para misionaris yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan kaum muslimin dan mengadakan pemetaan umat sebagai informasi
untuk kepentingan misionaris.
Penipuan Ala
Misionaris
----------------------------
Bibel
sebagai rujukan umat kristiani telah melegalkan cara penipuan asalkan demi
agama.
Paulus menyatakan
dalam bible, “Berdusta bukanlah suatu dosa apabila dilakukan untuk memuliakan
tuhan, tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi
kemuliaannya mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang-orang yang berdosa”
(Roma 3 : 7)
“Baiklah aku
sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku
telah menjeratmu dengan tipu daya.” (Korintus 12 : 16)
Dan Paulus menyatakan bahwa visi
pelayanannya adalah menjerat orang dalam kelicikan, tipu daya dan
muslihat.
“Tapi biarlah
begitu aku ini tiada membebankan kamu, melainkan sebab cerdik, aku tangkap kamu
dalam muslihat.” (Korintus 12 : 16) Perjanjian Baru the Gideon International
1970.
Oleh karena agama
mereka melegalkan cara-cara yang licik dan membolehkan tipu daya serta muslihat,
maka mereka melakukannya, seperti:
Pura-pura masuk Islam
Ada kasus yang menimpa seorang muslimah di Bekasi, bernama
Kokom. Dia ditipu mentah-mentah. Dia dinikahi oleh seorang pemuda aktivis gereja
yang pura-pura masuk Islam. Setelah berhasil menikahi muslimah itu, ia
mempersiapkan diri memanggil temannya untuk bersembunyi saat ia berhubungan
badan dengan membawa kamera.
Akhirnya foto hasil jepretan itu dicetak dan diperlihatkan
kepada istrinya dengan disertai ancaman. Foto itu akan disebarluaskan ke
teman-temannya yang Kristen. Kokom pun tak berdaya menghadapi ancaman itu,
karena tidak kuat menahan malu bila foto itu disebar. Dengan jerat tipu daya
lelaki kafir itu mengajak Kokom untuk pindah ke agama Kristen berbarengan dengan
kembali murtadnya lelaki ini.
Ada pula kasus B3 (Bekasi Berbagi Bahagia) dengan kedok
lomba tumpeng dan festival. Ahad, 23 Nopember 2008 mereka menipu dengan cara
licik membaptis umat Islam yang tidak paham agamanya dengan disediakan bak besar
diisi air sebagai saran pembaptisan di tengah lapangan.
Karena mereka meyakini baptis
sebagai satu-satunya jalan keselamatan, maka sebuah ritual mereka lakukan. Apa
saja. Walaupun dengan cara menipu.
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”
(Markus 16:16)
Lebih lagi
yang terjadi pada tanggal 23 Juni 2010 dengan kedok bimbingan belajar matematika
dan bahasa Inggeris di Perumahan Kemang Regency, tepatnya di jalan Komala 2 Blok
L No. 14 F yang dimiliki oleh Hendri Leonardi Sutanto sebagai Ketua Yayasan
Mahanaim. Pembaptisan massal ini mendatangkan 14 buah minibus dari daerah Senen,
Tanah Tinggi, Koja. Sebanyak 420 orang baik anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak
sampai nenek-nenek sampai di tempat itu. Banyak diantara wanita-wanitanya
memakai jilbab. Ketika ditanya oleh seorang ustadz yang mendatangi tempat itu
tentang tujuan kedatangannya, mereka menjawab bahwa mereka diajak untuk
rekreasi, berenang dan diiming-imingi sesuatu secara gratis. Ada juga yang
menjawab tidak tahu.
Sementara itu koordinator pembaptisan Andreas Dusli Sanau
mengatakan bahwa acara ini adalah bimbingan belajar matematika dan bahasa
Inggris. Sungguh ironis, janggal dan lucu. Untuk apa ibu-ibu, anak-anak kecil
bahkan nenek-nenek belajar matematika dan bahasa Inggris? Tipuan baptis ini
seringkali mereka lakukan untuk menghalalkan segala cara, merekrut umat Islam
untuk masuk Kristen. Karena agama mereka melegalkan cara-cara licik tersebut.
Tipuan dengan Program 3M (memacari, menghamili,
memurtadkan)
------------------------------------------------------
Perangkap yang paling sering mereka
lakukan adalah dengan menzinahi wanita-wanita muslimah hingga hamil dengan
program 3M, Memacara, Menghamili dan Memurtadkan. Cara ini mendapatkan legalitas
dari para pendeta mereka, walaupun agama manapun melarang perbuatan zina. Adanya
doktrin yang disembunyikan dan tidak diketahui oleh umum, yakni perzinahan
dengan tujuan menyebarkan agama diyakini mendapatkan sambutan dan pujian ribuan
malaikat di langit dan di bumi. Doktrin inilah yang melegalkan tindakan bejat
yang menodai harkat kemanusiaan, bahkan apa yang mereka lakukan mendapat restu
dari istri bagi yang telah menikah. Toh, hanya sementara waktu, setelah itu
mereka tinggalkan.
Tipuan dengan Program Rekreasi
----------------------------------------------
Cara ini
yang terjadi di Pinggiran Kota Cianjur yang mayoritas masyarakatnya tidak mampu.
Dengan diiming-imingi rekreasi gratis pergi ke Pangandaran atau pelabuhan Ratu
untuk rekreasi. Siapa yang tidak suka dan senang, ketika ada yang menawarkan
rekreasi gratis sedangkan seumur-umur mereka belum pernah merasakannya. Bagi
orang tidak mampu itu rasanya seperti menemukan durian runtuh.
Akhirnya, diundanglah penduduk
kampung setempat untuk ikut dalam rekreasi dan mempersiapkan keberangkatan. Di
dalam bis mereka diajarkan berdo’a dengan cara Nasrani. Sepanjang perjalanan
mereka didoktrin. Hingga tempat tujuan diadakan acara-acara yang berbau Kristen.
Mereka memberikan hadiah-hadiah menarik dengan berbagai Door Price hingga
waktunya pulang.
Sebelum
diantar ke tempat asal masing-masing mereka mampir sejenak di sebuah gereja dan
menyuruh semua penumpang untuk turun. Lalu mengajak seluruh penumpang untuk
masuk ke dalam gereja dan diperkenalkan satu persatu ini dari gereja itu beserta
fungsinya. Alih-alih mengajak piknik gratis, ternyata mereka diperkenalkan pada
ajaran Kristen. “Bro, tak ada makan siang gratis” kata seorang Amerika. Sesuatu
yang dikerjakan harus ada imbalannya. Itulah cara licik mereka dalam tipu daya
terhadap umat ini.
Dari
berbagai kasus penyusupan dan penipuan di atas, umat Islam harus mewaspadai apa
yang dilakukan mereka, para misionaris. Mereka berani menyusup hingga ke jantung
ormas-ormas Islam dan melakukan pembusukan dari dalam dengan mengadu domba umat
Islam. Jangan sampai umat Islam kecolongan lagi, tingkatkan keistiqomahan untuk
menghadapi para misionaris radikal.
Peranan gereja dalam upaya
kristenisasi dan pemurtadan
Umat kristiani terus saja memprovokasi umat islam sasaranya
sangat jelas sekali agar umat islam menjadi berang dan marah, jika umat islam
sudah marah maka akan melakukan tindakan anarkis dengan melakukan tindakan
pengrusakan ,aparat dan penguasa akan bertindak untuk melakukan intimidasi
,penangkapan bahkan pembunuhan terhadap umat islam,pasal terorispun dikenakan
untuk menjerat para aktivis dakwa targetnya apalagi kalu bukan untuk melemahkan
kekuatan umat islam yang akhirnya berujung pada aksi pemurtadan.
Aksi provokasi yang masih belum
hilang dari benak umat islam adalah pnerbitan peraturan daerah (PERDA) kota
Injil di Manokwari yang diantaranya perda itu memuat tentang pasal pasal
larangan berkaitan dengan pengunaan simbol simbol islam,antara lain melarang
jilbab ,melarang suara azan,serta pelarangan meronovasi dan pendirian masjid
yang ijinnya sangat dipersulit, perda itu langsung menyulut kemarahan umat islam
Manokwari yang hanya berjumlah 30 % tapi tidak syogyanya perda tersebut
diberlakukan, kegelisahan umat islam Manokwari semakin memuncak ketika Bupati
dan sebagian anggota DPRD Manokwari yang beragama Kristen menyetujuinya dan
mendukung perda tersebut diberlakukan.
Aksi provokasi yang paling mutakhir saat ini adalah yang
dilakukan oleh jemaat HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)yang mereka lakukan
didaerah Ciketing Mustikajaya Bekasi Timur yang akhirnya menjadi issu yang cukup
hangat dan membanjiri headline media nasional ataupun media international yang
melakukan kebaktian liar shingga menimbulkan masalah sosial dilingkungan
setempat hal ini semakin mencuat dan bergaung respon demi respon dilakukan baik
dari tingkatan aparatur Negara yang paling bawah sampai kepada presiden hingga
akhirnya muncul wacana dari berbagai fihak yang dimotori oleh salah satu partai
dan juga LSM- LSM liberal untuk merevisi atau bahkan sampai mencabut peraturan
bersama dua mentri agama dan mentri dalam negri no 8/9 tahun 2006 yang mengatur
tentang pelaksanan pembangunan tempat/rumah ibadah
Sebenarnya apa sih yang dimaui oleh
orang orang Kristen itu? Sampai dengan arogansinya dan kengototanya untuk
mendirikan gereja dan apa sebenarnya peran gereja dalam upaya kristenisasi dan
pemurtadan ? sebelum menjawab pertanyaan diatas baiknya kita lihat terlebih
dahulu intruksi Paus II tentang upaya peran gereja Vatikan untuk mengkristenkan
dunia yang tertulis dalam berita bulanan majalah “The Straits Time” edisi 24
Januari 1991 sebagai fatwa atau edaran kepada ummat khatolik dunia yang disebut
sebagai “Redemtory Missio atau “The Churchs Missionary Mandate
Instruksi
Paus Paulus Yohanes II sebagai pemimpin tertinggi umat khatolik
"diserukan agar semua umat khatolik
dan gereja harus mengambil tindakan untuk meyebarkan agama katholik dan
melakukan kristenisasi terhadap semua bagian dunia (To evangelise in all part of
the world) termasuk pada negri negri islam dimana hukum islam melarang
perpindahan agama dan dia menyerukan “Open the door,s to Christ” bukalah pintu
untuk yesus.
Seruan Paus
Benedictus xvi dalam fatwanya di Balkon Residen Castelgando pada 10 April 2007
dia mengatakan”Chatolics should take their faith all over the world ,should not
fear showing their faith in the furthest corners of the world .Evangelism was
one of the meaning of easter,urgent that men and women of our era know and meet
with jessus.”(Khatolik seyogyanya meletakan imannya keseluruh dunia ,tidak
sepantasnya takut menabur iman jauh kepelosok dunia .Evangel (missionaris)salah
satu dari makna paskah sangat mendesak kaum laki laki dan perempuan dalam era
sekarang mengenal dan bertemu dengan yesus.”
Seruan misi Kristen
protestan
DR Berkhof
mengatakan ,”Boleh kita simpulkan bahwa Indonesia adalah suatu daerah
pengkabaran injil yang di berkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas
penaburan bibit firman Tuhan.”Jumlah umat Kristen protestan lebih sedikit di
banding dengan jumlah umat islam yang mayoritas jadi tugas zending zending muda
di benua ini adalah sangat berat bukanlah sisa kaum kafir yang tak seberapah
banyak yang perlu untuk mendengar pengkabaran kesukaan itu.
Tapi juga kaum muslimin yang besar
yang merupakan benteng agama yang besar yang sukar dikalahkan oleh pahlawan
pahlawan injil akan tetapi bukan hanya rakyat jelata lapisan bawah yang harus
ditaklukan oleh kristus tapi juga pada masyarakat kaum cendikiawan ,golongan
atas dan tengah.
Marrk Freer
(direktur Lembaga Misi Amerika Untuk Indonesia)Menyampaikan sambutan dalam
kongres Gereja Kristen Injili Indonesia di Malang pada tanggal 4 – 7 Januari
2001 mengatakan,” Untuk mengencarkan missi Kristen kususnya di Indonesia maka
perlu dimanesfestasikan peranan gereja dan juga merujuk kepada strategi Matius
10 : 16 ,”lihat Aku mengutus kamu seperti domba ketengah tengah srigala karena
itu hendaklah kalian cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.’’
Jika anda tidak mampu mempesonakan
mereka secara brilliant (kemampuan intelektual) maka silaukan mereka dengan tipu
daya.
Dr Roy D Mason
(direktur Global Evangelism Ministries) GEM dalam sambutannya pada pertemuan
Missionaris dunia di Narita Jepang 12- 13 Okktober 2003 mengatakan .”Gereja
berada dalam pinggiran dunia belum menjadi suatu gereja untuk dunia sharusnya
penginjilan diberi pemaknaan sebagai petualangan dalam memenangkan teman teman
sendiri dan mempengaruhi orang lain.”
Peran
Gereja Dalam upaya Kristenisasi dan Pemurtadan
Dalam dunia misi Kristen dikenal dengan istilah “misi
Global” yaitu sebuah gerakan religius untuk menguasai dunia baik secara
strutural maupun cultural yang dilakukan oleh gereja dan komponen kekristenan
dengan berbagai aliran gerakan ini adalah merupakan manat dari kitab injil
mereka agar semuabangsa ini menjadi pengikut yesus kristus seperti yang
termaktub dalam injil Matius 28 : 19-20
“19 Karena itu pergilah Jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dengan nama bapak dan anak dan roh kudus,20dan ajarlah
mereka melakukan segalah sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu ,”
Ayat tersebut diatas dikenal dengan
sebutan” AMANAT AGUNG”(the great commandment)dan ditinjau dari tipologi kalimat
yang termasuk jenis kalimat perintah dan statusnya adakah kalimat perintah yang
sangat kuat maka tidak heran seluruh gerakan kekristenan untuk merumuskan
berbagai cara untuk serta mert a meng kristenkan dunia.
Karena misi agama dibarengi dengan
masuknya secara kolonialisme dan juga cara imperalisme dan cara cara yang menipu
dan kedustaan yang juga dilegalkan apabilah dilakukan atas nama agama maka ia
bergerak secara dinamis dogmatis yang akhirnya mendorong umat Kristen sangat
bersemangat dalam menyebarkan ajaran ini dan juga menopang dengan selalu
mengikuti anjuran anjuran gereja yang sangat dipatuhi sebagai institusi yang
menyatukan mereka dan sebagai pusat komando dan segalah informasi
Maka tak mengherankan seluruh
komponen dikerakan untuk mewujudkan misi mereka termasuk mengoptimalkan peran
gereja yang memiliki kontribusi yang sangat dominan dalam menjalankan misi
pemurtadan diseluruh dunia khususnya Indonesia sebagai lahan subur untuk
menyambut tahun 2020
Sebagai tahun tuaian (panen)umat kristiani sebagai program
jangka panjang yang telah dicanangkan sejak tahun 1970 untuk menjadikan
Indonesia sebagai daerah Kristen.
Tidak heran juga ,bila lembaga lembaga misi berkeliaran
dimana mana juga gereja gereja muncul dimana mana hingga angka pertumbuhan yang
sangat signifikan di Indonesia ini pertahun saja sudah mencapai 160 % sedangkan
di Bekasi yang pada tahun 1980 hanya ada 3 gereja kini di tahun 2010 sudah
mencapai 360 an gereja baik yang berijin ataupun yang liar.
Diantara lembaga lembaga yang
dibentuk oleh gereja sebagai upaya melancarkan misi dan program mereka yang
berskala nasional maupun internasional .
---------------------------------------------------------------Original Posting lihat di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar