Don Brondol
Saya bertanya kepada PARA
MUSLIM,, apakah Quran, Taurat dan INJIL adalah Firman Allah ? pasti iya
Apakah Muslim percaya bahwa hanya Quran yang tidak berubah,
sedangkan Taurat dan Injil sudah dirubah oleh manusia ? Pasti iya
Tentunya sebagai muslim harus
percaya Quran kan?
Mari kita
bahas Quran...
QS 3:3
Sahih International
He has sent down upon you, [O Muhammad], the Book in
truth, confirming
what was before it. And He revealed the Torah and the
Gospel.
Dia menurunkan Al Kitab , kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat
dan Injil, (3:3)
>>>" Dia " ini siapa ? Tentunya ALLAH... ALLAH
Membenarkan dan
MENURUNKAN Taurat dan INJIL... >>> BERARTI
TAURAT DAN INJIL
adalah FIRMAN ALLAH..<<<
mari kita lanjutkan....
QS 6:115
And the word of your Lord has been fulfilled in truth
and in justice.
None can alter His words, and He is the Hearing, the
Knowing.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang
benar dan adil.
Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya
dan Dia lah yang
Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (6:115)
>> Jadi
menurut Quran.. tidak ada yang bisa merubah Firman
ALLAH.. apapun itu
firmannya baik Quran, Taurat dan Injil ...( lihat QS
3:3)
lanjut
QS 18 :27
And recite, [O Muhammad], what has been revealed to you
of the Book of
your Lord. There is no changer of His words, and never
will you find in
other than Him a refuge.
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan
kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu Tidak ada yang dapat
merobah
kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan
tempat
berlindung selain dari pada-Nya.
>> Jadi menurut Quran..
tidak ada yang bisa merubah Firman ALLAH.. apapun itu
firmannya baik
Quran, Taurat dan Injil ...( lihat QS 3:3)
ingat di quran.. kata2 dalam tanda
kurung itu tidak ada dalam bahasa aslinya...
Jadi..
1, kalau Quran mengatakan bahwa Injil dan Taurat sudah
dirubah... maka
Quran sudah BERUBAH.... berarti Quran BUKAN FIRMAN
ALLAH...
2. Kalau Quran memang
FIRMAN ALLAH DAN TIDAK BERUBAH.. Lantas siapa yang
mengatakan Taurat dan Injil sudah dirubah2..????? NABI
MUHAMMAD KAN ???
Jadi terbukti
juga bahwa NABI MUHAMMAD adalah NABI PALSU.. yang sudah merubah2 FIRMAN
ALLAH....
Gimana muslim
menjelaskan hal ini ???
with
thanks to Mr Shamoun...
mari kita lanjutkan....
QS 6:115
>> Jadi
lanjut
QS 18 :27
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan
>> Jadi menurut Quran..
ingat di quran.. kata2 dalam tanda kurung itu tidak ada dalam bahasa aslinya...
Jadi..
2. Kalau Quran memang FIRMAN ALLAH DAN TIDAK BERUBAH.. Lantas siapa yang
Jadi terbukti juga bahwa NABI MUHAMMAD adalah NABI PALSU.. yang sudah merubah2 FIRMAN ALLAH....
Gimana muslim menjelaskan hal ini ???
with thanks to Mr Shamoun...
Original Posting lihat di
sini.
======================
JAWABAN TERPILIHGus Mendem
Masih tentang kitab wahyu
yang dipalsukan, seorang debater kristen menulis begini:
MUSLIM BERPENDAPAT TAURAT ITU
PALSU!
PADAHAL YANG DI DENGAR OLEH MUHAMMAD SAW WAKTU
BELIAU MASIH HIDUP JUGA TAURAT.
Pertanyaan: YANG DIBACA ATAU DIDENGAR NABI MUHAMMAD SAW DI
DALAM KETERANGAN HADIST SAHIH BERIKUT INI TAURAT ASLI ATAU PALSU?
[Hadits Sahih Bukhari 6336] Telah menceritakan kepada
kami Ismail bin
Abdullah telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi
dari Abdullah bin
Umar radliallahu anhuma, bahwasanya ia menuturkan;
orang-orang Yahudi
mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan
mengisahkan bahwa
ada seorang laki-laki dari mereka dan seorang wanita
melakukan
perzinahan.Rasulullah bertanya:"Bagaimana yang kalian
dapatkan dalam
Taurat tentang hukuman rajam?" Mereka menjawab, "Kami
sekedar membongkar
kejahatannya di depan umum dan mereka didera."Serta
merta Abdullah bin
Salam berdiri dan mengatakan: "Kalian semua bohong,
dalam (Taurat) ada
hukuman rajam." Maka mereka membawa Taurat dan
membagikannya diantara
hadirin.Salah seorang diantara mereka berusaha
menutup-nutupi ayat rajam
dengan tangannya sehingga ia baca sebelum dan
sesudahnya. Dengan tegas
Abdullah bin Salam menegur, "Angkat tanganmu!" ia pun
mengangkat
tangannya. Ternyata di sana terdapat ayat hukum rajam.
Mereka menjawab,
"Benar engkau ya Muhammad, sungguh dalam isinya terdapat
hukum rajam."
Maka Rasulullah memerintakan keduanya untuk dirajam, dan
diberlakukanlah
hukuman tsb. Dan kulihat si laki-laki berusaha
membungkuk ke arah si
wanita untuk melindunginya dari lemparan batu.
[Hadits Sahih
Bukhari 6987] Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basyar telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah
mengabarkan kepada kami
Ali bin Mubarak dari Yaya bin Abu Katsir dari Abu
Salamah dari Abu
Hurairah berkata,"Ahli kitab membaca Taurat dengan
bahasa Ibrani, dan
mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk pemeluk
Islam." Spontan
Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan
kalian
membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan
mereka, katakan saja:
"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan.
[Sumber: <a
href="http://www.lidwa.com/"role=button>www.lidwa.com</a>]
JAWAB:
Riwayat di atas sesungguhnya menjelaskan dengan sendirinya
makna kualitatif firman Allah SWT berikut ini:
"Hai Ahli Kitab, sungguh telah datang kepada kamu Rasul
Kami,
menjelaskan kepada kamu banyak dari isi Alkitab yang
kamu sembunyikan
dan (pula yang) dibiarkannya. Sungguh telah datang
kepada kamu cahaya
dari Allah dan Kitab yang terang." (QS. Al-Maaidah: 15).
Perhatikan kata "dibiarkannya" dalam ayat tsb, lalu coba
fahami sendiri
bagaimana kata itu terhubung dengan Hadits Bukhari 6336
& 6987.
Sekedar illustrasi, itu pun jika anda masih pura-pura
bingung
menyangkut "keaslian" Taurat (termasuk Zabur dan Injil),
sebagaimana
penjelasan berikut:
Bahwa Al-Qur'an mengandung unsur Taurat,
Zabur dan Injil, bagi setiap muslim bukanlah hal yang
mengherankan.
Tetapi harap digarisbawahi bahwa itu bukan berarti bahwa
umat Islam
meyakini Nabi Muhammad saw telah memasukkan unsur-unsur
tsb ke dalam
Al-Qur'an. Umat Islam mengerti dengan baik bahwa
sejatinya yang
memasukkan unsur-unsur Taurat, Zabur dan Injil ke dalam
Al-Qur'an adalah
Allah SWT sendiri melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw.
Adanya persamaan ayat-ayat antara Al-Qur'an dengan
ketiga kitab
pendahulunya tentu saja tidak dapat diartikan sebagai
bukti bahwa
Al-Qur'an menjiplak ketiga kitab sebelumnya. Tetapi
sebaliknya, justru
merupakan bukti bahwa ayat-ayat dimaksud berasal dari
sumber yang sama,
yaitu Allah SWT.
Dengan demikian, tentu saja yang tertulis di
dalam Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang sebenarnya,
yang tidak
pernah (berhasil) diubah oleh siapa pun, termasuk oleh
umat Yahudi yang
diam-diam telah melakukan hal tsb pada tiga kitab
sebelumnya.
Dengan kata lain, Al-Qur'an adalah kitab wahyu Allah SWT
(yang pernah
diwahyukan) kepada para nabi terdahulu, yang kemudian
diwahyukan kembali
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. Karenanya,
segala keterangan
menyangkut kitab-kitab terdahulu itu pun dengan
sendirinya dianggap
telah termaktub dalam Al-Qur'an.
Adapun yang dimaksud dengan
Taurat, Zabur dan Injil di sini tentu saja bukan
Perjanjian Baru dan
Perjanjian Lama dalam alkitab milik umat Kristen seperti
sekarang ini.
Alkitab yang ada dewasa ini sudah tidak asli lagi karena
sudah dikotori
oleh tangan-tangan jahil manusia yang menuliskan buah
pikirannya sendiri
tetapi mengaku bahwa apa yang ditulisnya itu berasal
dari Allah.
Tentang kitab Taurat, Zabur dan Injil ini, Rasulullah
berpesan agar
kita jangan percaya, atau menolak keseluruhan isinya.
Wasiat beliau ini
mengisyaratkan bahwa kitab-kitab tsb masih mengandung
kebenaran ilahiah,
walau pun hanya sedikit.
Ayat-ayat yang masih benar dan
(boleh dianggap) asli pada umumnya adalah ayat-ayat yang
sesuai dan
tidak bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an seperti
contohnya dalam
Kitab Ulangan 6:4 yang menjelaskan tentang keesaan
Tuhan, atau kitab
Yohanes 8: 5-7 tentang hukum rajam. Sedangkan kitab Roma
10:9 tulisan
Paulus misalnya, yang menyatakan bahwa Allah telah
membangkitkan Yesus
sebagai Tuhan, tidak dapat diterima oleh umat Islam
karena jelas-jelas
bertentangan dengan Al-Qur'an.
Tentang mana ayat yang benar,
mana yang tidak benar, mana yang ditambah, dikurangi,
dirobah dan lain
sebagainya, itulah sesungguhnya yang menjadi tugas para
Kristolog dalam
rangka membuktikan kebenaran Al-Qur'an. Sebab dengan
ditemukannya
sedemikian banyak kesalahan, pertentangan, kekeliruan,
penambahan,
pengurangan dan berbagai kasus absurditas dalam Alkitab
justru semakin
menunjukkan dan menambah keyakinan akan kebenaran
Al-Qur'an sebagai
kitab wahyu Allah yang sebenarnya.
Al-Qur'an
menginformasikan bahwa kitab-kitab wahyu sebelumnya
(Taurat, Zabur dan
Injil), sudah tidak suci lagi karena ayat-ayat Tuhan di
dalamnya telah
dirobah oleh tangan-tangan jahil manusia tidak
bertanggungjawab.
"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari
Allah", karena
mereka hendak memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu"
(QS. Al-Baqarah: 79).
Karena itu, Al-Qur'an sebagai kitab
pengganti sekaligus penyempurna kitab-kitab terdahulu
dijamin
keasliannya sepanjang zaman oleh Allah SWT.
"Sesungguhnya
Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami
pula yang
benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9).
Dalam hal ini, Al-Qur'an berfungsi
sebagai kitab pengganti untuk menguji ayat-ayat yang telah dirobah tsb.
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini menjelaskan kepada Bani
Israel sebagian
besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih
tentangnya." (QS.
An-Naml: 76).
Oleh karena itu tak heran apabila terdapat
beberapa persamaan antara Al-Qur'an dengan Taurat,
Zabur, dan Injil.
Sebab seperti dijelaskan sebelumnya, kebenaran dalam
kitab-kitab tsb
telah diwahyukan kembali oleh Allah SWT ke dalam
Al-Qur'an. Bahkan
dengan beberapa keterangan menyangkut "nasib"
kitab-kitab tsb setelah
ditinggal wafat oleh masing-masing nabi yang
mewariskannya.
Berikut ini adalah sebagian dari penjelasan Al-Qur'an
tentang kebenaran
wahyu Allah dalam kitab-kitab terdahulu yang
disembunyikan:
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan
yang semestinya
tatkala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu
pun kepada
manusia". Katakanlah, "Siapa yang menurunkan kitab
(Taurat) yang dibawa
oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu
jadikan kitab
itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu
perlihatkan
(sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya.
Padahal telah
diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu
tidak mengetahui?"
(QS. Al-An'aam: 91).
Maka Nabi Muhammad diutus Allah untuk
menjelaskan isi Alkitab yang disembunyikan tsb,
sebagaimana dimaksud
dalam QS. Al-Maidah: 15 di atas. Nabi Musa alaihissalam
dengan
Tauratnya dan Nabi Isa alaihissalams dengan Injilnya
adalah nabi-nabi
khusus untuk Bani Israel saja.
"Dan Kami jadikan Al Kitab
(Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil." (QS. As-Sajdah: 23).
"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan
kepadanya
nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda
bukti (kekuasaan
Allah) untuk Bani Israil." (QS. Az-Zukhruf: 59).
Al-Qur'an
sebagai kitab suci pamungkas diturunkan Allah kepada
Nabi Muhammad,
untuk seluruh alam semesta, termasuk orang-orang
sebelumnya (pengikut
Nabi Isa as).
"Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain
daripada-Nya? Katakanlah. "Datangkanlah
keterangan-keterangan kamu.
Al-Qur'an ini adalah pengajaran bagi orang-orang yang
bersamaku dan
pengajaran bagi orang-orang sebelumku". Tetapi
kebanyakan mereka tidak
mengetahui kebenaran, karena itu mereka berpaling." (QS.
Al-Anbiyaa':
24).
"Dan tiadalah ia (Al-Qur'an) melainkan pengajaran untuk
semesta alam." (QS. Al-Qalam: 52 & At-Takwiir: 27).
"Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku (Muhammad),
supaya dengannya
(Al-Qur'an itu) aku memberi peringatan kepada kamu dan
kepada
orang-orang yang sampai (Al-Qur'an) kepadanya." (QS.
Al-An'aam: 19).
Dari sedikit penjelasan di atas, maka gugatan beberapa
debater kristen
bahwa umat Islam telah mengingkari firman Allah SWT
sebagaimana tertulis
dalam surah Yunus berikut sama sekali salah alamat.
"Tidaklah
mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan
tetapi (Al Qur'an
itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan
menjelaskan hukum-hukum
yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di
dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam." (QS. Yunuis: 37)
Membenarkan
kitab-kitab terdahulu dalam ayat di atas harus dimaknai
sebagai
PANGAKUAN IMAN setiap muslim bahwa Allah BENAR-BENAR
telah menurunkan
kitab-kitab wahyu-Nya selain Al-Qur'an.
Tapi kata MEMBENARKAN
di atas TIDAK BOLEH DIARTIKAN sebagai pengakuan bahwa
umat muslim harus
menerima kebenaran seluruh isinya.
Kenapa? Karena Al-Qur'an
sendiri menyiratkan bahwa ayat-ayat suci Tuhan di dalam
kitab-kitab tsb
telah bercampur baur dengan tulisan tangan manusia yang
mencurahkan buah
pikirannya sendiri, tapi mengaku bahwa apa yang
ditulisnya itu adalah
firman Tuhan.
Salahsatu contoh kasus fatal dari campur tangan
manusia yang sangat merendahkan kuasa Tuhan -- karena
mustahil tuhan
mengajarkan hal-hal bodoh kepada umat manusia -- dapat
dilihat di sini:
https://www.facebook.com/notes/cah-bagus-menjawab-fitnah-misionaris/sains-dan-alkitab-kesalahan-fatal-pencitraan-bintang/272877702814929</a>
==========MUSLIM BERPENDAPAT TAURAT ITU PALSU!
PADAHAL YANG DI DENGAR OLEH MUHAMMAD SAW WAKTU BELIAU MASIH HIDUP JUGA TAURAT.
Pertanyaan: YANG DIBACA ATAU DIDENGAR NABI MUHAMMAD SAW DI DALAM KETERANGAN HADIST SAHIH BERIKUT INI TAURAT ASLI ATAU PALSU?
[Hadits Sahih Bukhari 6336] Telah menceritakan kepada
kami Ismail bin
Abdullah telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi
dari Abdullah bin
Umar radliallahu anhuma, bahwasanya ia menuturkan;
orang-orang Yahudi
mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan
mengisahkan bahwa
ada seorang laki-laki dari mereka dan seorang wanita
melakukan
perzinahan.Rasulullah bertanya:"Bagaimana yang kalian
dapatkan dalam
Taurat tentang hukuman rajam?" Mereka menjawab, "Kami
sekedar membongkar
kejahatannya di depan umum dan mereka didera."Serta
merta Abdullah bin
Salam berdiri dan mengatakan: "Kalian semua bohong,
dalam (Taurat) ada
hukuman rajam." Maka mereka membawa Taurat dan
membagikannya diantara
hadirin.Salah seorang diantara mereka berusaha
menutup-nutupi ayat rajam
dengan tangannya sehingga ia baca sebelum dan
sesudahnya. Dengan tegas
Abdullah bin Salam menegur, "Angkat tanganmu!" ia pun
mengangkat
tangannya. Ternyata di sana terdapat ayat hukum rajam.
Mereka menjawab,
"Benar engkau ya Muhammad, sungguh dalam isinya terdapat
hukum rajam."
Maka Rasulullah memerintakan keduanya untuk dirajam, dan
diberlakukanlah
hukuman tsb. Dan kulihat si laki-laki berusaha
membungkuk ke arah si
wanita untuk melindunginya dari lemparan batu.
[Hadits Sahih
[Hadits Sahih
Bukhari 6987] Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basyar telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah
mengabarkan kepada kami
Ali bin Mubarak dari Yaya bin Abu Katsir dari Abu
Salamah dari Abu
Hurairah berkata,"Ahli kitab membaca Taurat dengan
bahasa Ibrani, dan
mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk pemeluk
Islam." Spontan
Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan
kalian
membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan
mereka, katakan saja:
"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan.
[Sumber: <a href="http://www.lidwa.com/"role=button>www.lidwa.com</a>]
JAWAB:
Riwayat di atas sesungguhnya menjelaskan dengan sendirinya makna kualitatif firman Allah SWT berikut ini:
[Sumber: <a href="http://www.lidwa.com/"role=button>www.lidwa.com</a>]
JAWAB:
Riwayat di atas sesungguhnya menjelaskan dengan sendirinya makna kualitatif firman Allah SWT berikut ini:
"Hai Ahli Kitab, sungguh telah datang kepada kamu Rasul
Kami,
menjelaskan kepada kamu banyak dari isi Alkitab yang
kamu sembunyikan
dan (pula yang) dibiarkannya. Sungguh telah datang
kepada kamu cahaya
dari Allah dan Kitab yang terang." (QS. Al-Maaidah: 15).
Perhatikan kata "dibiarkannya" dalam ayat tsb, lalu coba
fahami sendiri
bagaimana kata itu terhubung dengan Hadits Bukhari 6336
& 6987.
Sekedar illustrasi, itu pun jika anda masih pura-pura
bingung
menyangkut "keaslian" Taurat (termasuk Zabur dan Injil),
sebagaimana
penjelasan berikut:
Bahwa Al-Qur'an mengandung unsur Taurat,
Bahwa Al-Qur'an mengandung unsur Taurat,
Zabur dan Injil, bagi setiap muslim bukanlah hal yang
mengherankan.
Tetapi harap digarisbawahi bahwa itu bukan berarti bahwa
umat Islam
meyakini Nabi Muhammad saw telah memasukkan unsur-unsur
tsb ke dalam
Al-Qur'an. Umat Islam mengerti dengan baik bahwa
sejatinya yang
memasukkan unsur-unsur Taurat, Zabur dan Injil ke dalam
Al-Qur'an adalah
Allah SWT sendiri melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw.
Adanya persamaan ayat-ayat antara Al-Qur'an dengan
ketiga kitab
pendahulunya tentu saja tidak dapat diartikan sebagai
bukti bahwa
Al-Qur'an menjiplak ketiga kitab sebelumnya. Tetapi
sebaliknya, justru
merupakan bukti bahwa ayat-ayat dimaksud berasal dari
sumber yang sama,
yaitu Allah SWT.
Dengan demikian, tentu saja yang tertulis di
Dengan demikian, tentu saja yang tertulis di
dalam Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang sebenarnya,
yang tidak
pernah (berhasil) diubah oleh siapa pun, termasuk oleh
umat Yahudi yang
diam-diam telah melakukan hal tsb pada tiga kitab
sebelumnya.
Dengan kata lain, Al-Qur'an adalah kitab wahyu Allah SWT
(yang pernah
diwahyukan) kepada para nabi terdahulu, yang kemudian
diwahyukan kembali
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. Karenanya,
segala keterangan
menyangkut kitab-kitab terdahulu itu pun dengan
sendirinya dianggap
telah termaktub dalam Al-Qur'an.
Adapun yang dimaksud dengan
Adapun yang dimaksud dengan
Taurat, Zabur dan Injil di sini tentu saja bukan
Perjanjian Baru dan
Perjanjian Lama dalam alkitab milik umat Kristen seperti
sekarang ini.
Alkitab yang ada dewasa ini sudah tidak asli lagi karena
sudah dikotori
oleh tangan-tangan jahil manusia yang menuliskan buah
pikirannya sendiri
tetapi mengaku bahwa apa yang ditulisnya itu berasal
dari Allah.
Tentang kitab Taurat, Zabur dan Injil ini, Rasulullah
berpesan agar
kita jangan percaya, atau menolak keseluruhan isinya.
Wasiat beliau ini
mengisyaratkan bahwa kitab-kitab tsb masih mengandung
kebenaran ilahiah,
walau pun hanya sedikit.
Ayat-ayat yang masih benar dan
Ayat-ayat yang masih benar dan
(boleh dianggap) asli pada umumnya adalah ayat-ayat yang
sesuai dan
tidak bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an seperti
contohnya dalam
Kitab Ulangan 6:4 yang menjelaskan tentang keesaan
Tuhan, atau kitab
Yohanes 8: 5-7 tentang hukum rajam. Sedangkan kitab Roma
10:9 tulisan
Paulus misalnya, yang menyatakan bahwa Allah telah
membangkitkan Yesus
sebagai Tuhan, tidak dapat diterima oleh umat Islam
karena jelas-jelas
bertentangan dengan Al-Qur'an.
Tentang mana ayat yang benar,
Tentang mana ayat yang benar,
mana yang tidak benar, mana yang ditambah, dikurangi,
dirobah dan lain
sebagainya, itulah sesungguhnya yang menjadi tugas para
Kristolog dalam
rangka membuktikan kebenaran Al-Qur'an. Sebab dengan
ditemukannya
sedemikian banyak kesalahan, pertentangan, kekeliruan,
penambahan,
pengurangan dan berbagai kasus absurditas dalam Alkitab
justru semakin
menunjukkan dan menambah keyakinan akan kebenaran
Al-Qur'an sebagai
kitab wahyu Allah yang sebenarnya.
Al-Qur'an
Al-Qur'an
menginformasikan bahwa kitab-kitab wahyu sebelumnya
(Taurat, Zabur dan
Injil), sudah tidak suci lagi karena ayat-ayat Tuhan di
dalamnya telah
dirobah oleh tangan-tangan jahil manusia tidak
bertanggungjawab.
"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari
Allah", karena
mereka hendak memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu"
(QS. Al-Baqarah: 79).
Karena itu, Al-Qur'an sebagai kitab
Karena itu, Al-Qur'an sebagai kitab
pengganti sekaligus penyempurna kitab-kitab terdahulu
dijamin
keasliannya sepanjang zaman oleh Allah SWT.
"Sesungguhnya
"Sesungguhnya
Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami
pula yang
benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9).
Dalam hal ini, Al-Qur'an berfungsi sebagai kitab pengganti untuk menguji ayat-ayat yang telah dirobah tsb.
Dalam hal ini, Al-Qur'an berfungsi sebagai kitab pengganti untuk menguji ayat-ayat yang telah dirobah tsb.
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini menjelaskan kepada Bani
Israel sebagian
besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih
tentangnya." (QS.
An-Naml: 76).
Oleh karena itu tak heran apabila terdapat
Oleh karena itu tak heran apabila terdapat
beberapa persamaan antara Al-Qur'an dengan Taurat,
Zabur, dan Injil.
Sebab seperti dijelaskan sebelumnya, kebenaran dalam
kitab-kitab tsb
telah diwahyukan kembali oleh Allah SWT ke dalam
Al-Qur'an. Bahkan
dengan beberapa keterangan menyangkut "nasib"
kitab-kitab tsb setelah
ditinggal wafat oleh masing-masing nabi yang
mewariskannya.
Berikut ini adalah sebagian dari penjelasan Al-Qur'an
tentang kebenaran
wahyu Allah dalam kitab-kitab terdahulu yang
disembunyikan:
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan
yang semestinya
tatkala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu
pun kepada
manusia". Katakanlah, "Siapa yang menurunkan kitab
(Taurat) yang dibawa
oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu
jadikan kitab
itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu
perlihatkan
(sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya.
Padahal telah
diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu
tidak mengetahui?"
(QS. Al-An'aam: 91).
Maka Nabi Muhammad diutus Allah untuk
Maka Nabi Muhammad diutus Allah untuk
menjelaskan isi Alkitab yang disembunyikan tsb,
sebagaimana dimaksud
dalam QS. Al-Maidah: 15 di atas. Nabi Musa alaihissalam
dengan
Tauratnya dan Nabi Isa alaihissalams dengan Injilnya
adalah nabi-nabi
khusus untuk Bani Israel saja.
"Dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil." (QS. As-Sajdah: 23).
"Dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil." (QS. As-Sajdah: 23).
"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan
kepadanya
nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda
bukti (kekuasaan
Allah) untuk Bani Israil." (QS. Az-Zukhruf: 59).
Al-Qur'an
Al-Qur'an
sebagai kitab suci pamungkas diturunkan Allah kepada
Nabi Muhammad,
untuk seluruh alam semesta, termasuk orang-orang
sebelumnya (pengikut
Nabi Isa as).
"Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain
"Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain
daripada-Nya? Katakanlah. "Datangkanlah
keterangan-keterangan kamu.
Al-Qur'an ini adalah pengajaran bagi orang-orang yang
bersamaku dan
pengajaran bagi orang-orang sebelumku". Tetapi
kebanyakan mereka tidak
mengetahui kebenaran, karena itu mereka berpaling." (QS.
Al-Anbiyaa':
24).
"Dan tiadalah ia (Al-Qur'an) melainkan pengajaran untuk semesta alam." (QS. Al-Qalam: 52 & At-Takwiir: 27).
"Dan tiadalah ia (Al-Qur'an) melainkan pengajaran untuk semesta alam." (QS. Al-Qalam: 52 & At-Takwiir: 27).
"Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku (Muhammad),
supaya dengannya
(Al-Qur'an itu) aku memberi peringatan kepada kamu dan
kepada
orang-orang yang sampai (Al-Qur'an) kepadanya." (QS.
Al-An'aam: 19).
Dari sedikit penjelasan di atas, maka gugatan beberapa
debater kristen
bahwa umat Islam telah mengingkari firman Allah SWT
sebagaimana tertulis
dalam surah Yunus berikut sama sekali salah alamat.
"Tidaklah
"Tidaklah
mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan
tetapi (Al Qur'an
itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan
menjelaskan hukum-hukum
yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di
dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam." (QS. Yunuis: 37)
Membenarkan
Membenarkan
kitab-kitab terdahulu dalam ayat di atas harus dimaknai
sebagai
PANGAKUAN IMAN setiap muslim bahwa Allah BENAR-BENAR
telah menurunkan
kitab-kitab wahyu-Nya selain Al-Qur'an.
Tapi kata MEMBENARKAN
Tapi kata MEMBENARKAN
di atas TIDAK BOLEH DIARTIKAN sebagai pengakuan bahwa
umat muslim harus
menerima kebenaran seluruh isinya.
Kenapa? Karena Al-Qur'an
Kenapa? Karena Al-Qur'an
sendiri menyiratkan bahwa ayat-ayat suci Tuhan di dalam
kitab-kitab tsb
telah bercampur baur dengan tulisan tangan manusia yang
mencurahkan buah
pikirannya sendiri, tapi mengaku bahwa apa yang
ditulisnya itu adalah
firman Tuhan.
Salahsatu contoh kasus fatal dari campur tangan
Salahsatu contoh kasus fatal dari campur tangan
manusia yang sangat merendahkan kuasa Tuhan -- karena
mustahil tuhan
mengajarkan hal-hal bodoh kepada umat manusia -- dapat
dilihat di sini:
https://www.facebook.com/notes/cah-bagus-menjawab-fitnah-misionaris/sains-dan-alkitab-kesalahan-fatal-pencitraan-bintang/272877702814929</a>
https://www.facebook.com/notes/cah-bagus-menjawab-fitnah-misionaris/sains-dan-alkitab-kesalahan-fatal-pencitraan-bintang/272877702814929</a>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar