Yesus Disalib Untuk Penebusan Dosa =
Dongeng Bagi Orang-orang Sakit Iman!
Allah selalu menjaga para rasul-rasul pilihan-Nya dari
upaya pembunuhan oleh kaumnya dikarenakan mereka adalah manusia-manusia pilihan
yang harus menyampaikan kebenaran kepada umat manusia dan membawanya ke jalan
yang lurus dan diridhai Allah Subhana wa Ta’ala. Tapi anehnya, orang Kristen
lebih senang kalau Yesus itu mati dalam penyalibannya. Itu artinya Kristen
secara tidak sadar me-labeli Yesus bukan rasul atau manusia pilihan Tuhan karena
ia dibiarkan tewas tanpa pertolongan Tuhannya.
Kristen berdalih, bahwa misi Yesus memang seperti itu. Ia
datang untuk mati menebus dosa manusia. Sungguh statement yang diluar akal sehat
dan logika kita! Sebab, jika memang tujuannya hanya untuk itu tentunya ada
beberapa poin yang perlu dipertanyakan:
1. Jika Yesus tahu bahwa dirinya akan disalib, mengapa
Yesus harus berdoa minta dirinya diselamatkan dari maut (Luk 22:41-43)? Ataukah
ia sedang bersandiwara dalam doanya? Atau apakah doa Yesus ini didengar atau
tidak? Kalau didengar, kepercayaan bahwa dia mati di atas salib berarti BATAL.
Sebaliknya, kalau tidak didengar berarti diragukan apakah dia orang benar atau
tidak, karena dalam Kitab Amsal dikatakan:
“TUHAN itu jauh daripada orang fasik, tetapi doa orang
benar didengarnya” (Amsal 15:29).
Yang benar ialah, Allah Ta’ala telah mendengar ratap
tangisnya, sesuai dengan kebiasaan dan sunah-Nya. Almasih pasti diselamatkan
dari kematian di atas tiang salib yang terkutuk itu.
2. Jika Yesus tahu bahwa dirinya akan disalib, mengapa
Yesus harus bersedih dan meminta murid-muridnya untuk berjaga-jaga (Mat 26:38/
Mark 14:34)? Bukankah seharusnya ia tidak bersikap seperti itu karena sudah tahu
bahwa dirinya akan disalib, bukannya ia seharusnya gembira karena sebentar lagi
misi kematiannya untuk penebusan dosa segera terlaksana?
3. Jika Yesus tahu bahwa dirinya
akan disalib, mengapa Yesus justru memilih sembunyi atau menjauh atau melarikan
diri dari orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya (Yoh 11:53-54, Yoh 7:1,
Yoh 8:59)? Bukankah tidak semestinya ia bersikap seperti itu karena sudah tahu
bahwa dirinya memang datang untuk mati menebus dosa manusia?
4. Jika Yesus tahu bahwa dirinya
akan disalib, mengapa Yesus harus ditangkap bagai seorang penyamun bahkan
diadili di hadapan Mahkamah Agama (Mat 26:36-68)? Bukankah misi Yesus adalah
untuk menyerahkan dirinya dalam maut, yang tentunya ia tak harus ditangkap
seperti itu? Ataukah itu hanya sekedar sandiwara belaka? Dan pada kesempatan
lain, Yesus pun juga mengisyaratkan bahwa ia takkan bisa ditangkap dan ditemukan
keberadaannya. (Yoh 7:30-36)
5.
Jika Yesus tahu bahwa dirinya akan disalib, mengapa Yesus harus berteriak-teriak
saat dirinya disalib yang seakan-akan dia bertanya tentang Tuhan yang membiarkan
dan tidak menolongnya(Mat 27:46 /Mark15:34)?
Dan
bukankah sikap tersebut menunjukkan ketidakrelaannya menerima keputusan
penyaliban tersebut? Atau dengan kata lain, Yesus tidak merasa siap untuk di
salib? Bukankah sudah seharusnya dia menampakkan sikap yang tenang dan berdoa
serta bahagia dalam peristiwa penyaliban dirinya tersebut?
Ibaratnya, seorang terpidana yang
divonis mati, dan sebentar lagi regu penembak akan mengeksekusi dirinya,
tentunya sikap yang ada saat itu, adalah terpidana sudah ikhlas menerimanya,
kemudian ia berdoa untuk terakhir kalinya dan menjemput kematiannya dengan
tenang, bukannya berteriak.
Logika-logika di atas sebenarnya sangat tak bisa kita
sangkal bahwa Yesus (Isa Al Masih) itu tidak disalib atau dibunuh! Karena Tuhan
pasti melindungi dia sebagaimana Tuhan melindungi nabi-nabi pilihanNya yang
diutus untuk kaumnya masing-masing.
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa
orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap
orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang
beriman.” (Ar-Ruum: 47)
Sungguh
aneh umat Kristen yang menganggap Yesus itu sebagai anak Allah…
Lalu mereka menyerahkannya kepada kaum Yahudi dengan
mengatakan:
Ia telah mati karena mereka telah
menyalibnya
Apabila benar yang Kristen katakan,
Tanyakanlah dimana Bapa-nya saat itu…
Jika Bapa-nya senang dengan perbuatan kaum Yahudi
Maka berterima kasihlah kepada kaum Yahudi karena mereka
telah membuat-Nya senang
Dan jika Bapa-nya kesal dan
tidak senang
Maka sembahlah kaum Yahudi karena mereka
telah mengalahkan-Nya.
Renungilah wahai orang-orang yang berakal, menyembahlah
kalian hanya kepada Tuhan yang sebenar-benarnya. Tidak seharusnya anda
mempersekutukan-Nya dengan seseorang yang tercipta hanya dari tanah:
“Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka
jadilah dia.” (Ali-Imraan: 59)
Tidak heran kalau orang-orang Kristen sebagian besar berada
dalam keterguncangan imannya akibat dari “Errornya” isi alkitab.
Maha Benar Allah dengan segala
FirmanNya : “Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab
(Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang
menggoncangkan tentang kitab itu.” (Ash-Shura:
14)
===================================Original Posting lihat di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar