ISI Injil

Andri Heryanto menulis:
^_^mau minta injilyg asli pd nb muhammad ya?_^nb muhammad itu dbr al quran bkn injil
Suka · 41 menit yang lalu

***

Tanggapan:
Ternyata Muhammad sendiri tidak tau ISI Injil yang versi tuhannya sendiri --allah ta'ala-- berikan kepada Isa putra maryam!!

Apakah ada sanggahan dari ukhti Vira Julia?
--
Jawaban Terpilih :

Pak Tuoo ...............
Adapun yang dimaksud dengan Taurat, Zabur dan Injil di sini tentu saja bukan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama dalam alkitab milik umat Kristen seperti sekarang ini. Alkitab yang ada dewasa ini sudah tidak asli lagi karena sudah dikotori oleh tangan-tangan jahil manusia yang menuliskan buah pikirannya sendiri tetapi mengaku bahwa apa yang ditulisnya itu berasal dari Allah.

Tentang kitab Taurat, Zabur dan Injil ini, Rasulullah berpesan agar kita jangan percaya, atau menolak keseluruhan isinya. Wasiat beliau ini mengisyaratkan bahwa kitab-kitab tsb masih mengandung kebenaran ilahiah, walau pun hanya sedikit.

Ayat-ayat yang masih benar dan (boleh dianggap) asli pada umumnya adalah ayat-ayat yang sesuai dan tidak bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an seperti contohnya dalam Kitab Ulangan 6:4 yang menjelaskan tentang keesaan Tuhan, atau kitab Yohanes 8: 5-7 tentang hukum rajam. Sedangkan kitab Roma 10:9 tulisan Paulus misalnya, yang menyatakan bahwa Allah telah membangkitkan Yesus sebagai Tuhan, tidak dapat diterima oleh umat Islam karena jelas-jelas bertentangan dengan Al-Qur'an.

Tentang mana ayat yang benar, mana yang tidak benar, mana yang ditambah, dikurangi, dirobah dan lain sebagainya, itulah sesungguhnya yang menjadi tugas para Kristolog dalam rangka membuktikan kebenaran Al-Qur'an. Sebab dengan ditemukannya sedemikian banyak kesalahan, pertentangan, kekeliruan, penambahan, pengurangan dan berbagai kasus absurditas dalam Alkitab justru semakin menunjukkan dan menambah keyakinan akan kebenaran Al-Qur'an sebagai kitab wahyu Allah yang sebenarnya.

Al-Qur'an menginformasikan bahwa kitab-kitab wahyu sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil), sudah tidak suci lagi karena ayat-ayat Tuhan di dalamnya telah dirobah oleh tangan-tangan jahil manusia tidak bertanggungjawab.

"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari Allah", karena mereka hendak memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu" (QS. Al-Baqarah: 79).

Karena itu, Al-Qur'an sebagai kitab pengganti sekaligus penyempurna kitab-kitab terdahulu dijamin keasliannya sepanjang zaman oleh Allah SWT.

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9).

Dalam hal ini, Al-Qur'an berfungsi sebagai kitab pengganti untuk menguji ayat-ayat yang telah dirobah tsb.

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini menjelaskan kepada Bani Israel sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya." (QS. An-Naml: 76).

Oleh karena itu tak heran apabila terdapat beberapa persamaan antara Al-Qur'an dengan Taurat, Zabur, dan Injil. Sebab seperti dijelaskan sebelumnya, kebenaran dalam kitab-kitab tsb telah diwahyukan kembali oleh Allah SWT ke dalam Al-Qur'an. Bahkan dengan beberapa keterangan menyangkut "nasib" kitab-kitab tsb setelah ditinggal wafat oleh masing-masing nabi yang mewariskannya.

Berikut ini adalah sebagian dari penjelasan Al-Qur'an tentang kebenaran wahyu Allah dalam kitab-kitab terdahulu yang disembunyikan:

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya tatkala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia". Katakanlah, "Siapa yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya. Padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui?" (QS. Al-An'aam: 91).

Maka Nabi Muhammad diutus Allah untuk menjelaskan isi Alkitab yang disembunyikan tsb, sebagaimana dimaksud dalam QS. Al-Maidah: 15 di atas. Nabi Musa alaihissalam dengan Tauratnya dan Nabi Isa alaihissalams dengan Injilnya adalah nabi-nabi khusus untuk Bani Israel saja.

"Dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil." (QS. As-Sajdah: 23).

"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil." (QS. Az-Zukhruf: 59).

Al-Qur'an sebagai kitab suci pamungkas diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, untuk seluruh alam semesta, termasuk orang-orang sebelumnya (pengikut Nabi Isa as).

"Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya? Katakanlah. "Datangkanlah keterangan-keterangan kamu. Al-Qur'an ini adalah pengajaran bagi orang-orang yang bersamaku dan pengajaran bagi orang-orang sebelumku". Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui kebenaran, karena itu mereka berpaling." (QS. Al-Anbiyaa': 24).

"Dan tiadalah ia (Al-Qur'an) melainkan pengajaran untuk semesta alam."
(QS. Al-Qalam: 52 & At-Takwiir: 27).

"Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku (Muhammad), supaya dengannya (Al-Qur'an itu) aku memberi peringatan kepada kamu dan kepada orang-orang yang sampai (Al-Qur'an) kepadanya."
(QS. Al-An'aam: 19).

Dari sedikit penjelasan di atas, maka gugatan beberapa debater kristen bahwa umat Islam telah mengingkari firman Allah SWT sebagaimana tertulis dalam surah Yunus berikut sama sekali salah alamat.

"Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam." (QS. Yunuis: 37)

Membenarkan kitab-kitab terdahulu dalam ayat di atas harus dimaknai sebagai PANGAKUAN IMAN setiap muslim bahwa Allah BENAR-BENAR telah menurunkan kitab-kitab wahyu-Nya selain Al-Qur'an.

Tapi kata MEMBENARKAN di atas TIDAK BOLEH DIARTIKAN sebagai pengakuan bahwa umat muslim harus menerima kebenaran seluruh isinya.

Kenapa? Karena Al-Qur'an sendiri menyiratkan bahwa ayat-ayat suci Tuhan di dalam kitab-kitab tsb telah bercampur baur dengan tulisan tangan manusia yang mencurahkan buah pikirannya sendiri, tapi mengaku bahwa apa yang ditulisnya itu adalah firman Tuhan.

Salahsatu contoh kasus fatal dari campur tangan manusia yang sangat merendahkan kuasa Tuhan -- karena mustahil tuhan mengajarkan hal-hal bodoh kepada umat manusia -- dapat dilihat di sini.

[II Korintus 11 : 17] "Apa yang aku (Paulus) katakan, aku mengatakannya bukan sebagai orang yang berkata menurut firman tuhan, melainkan sebagai orang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah sedikit".

[I korintus 7:25] "Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku (paulus) TIDAK MENDAPAT PERINTAH DARI TUHAN. Tetapi aku memberikan PENDAPATKU sebagai orang yang dapat dipercaya karena rahmat yang didapatnya dari Allah".

[II Korintus 8:8] "Aku (paulus) mengatakan hal itu BUKAN SEBAGAI PERINTAH, melainkan dengan menujukan usaha orang orang lain untuk membantu, aku (paulus) mau menguji keikhlasan kasih kamu."

==========================
Original Posting lihat disini.


Baca juga : KEKINIAN TAURAT, ZABUR, DAN INJIL MENURUT AL-QUR'AN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar