BISAKAH ORANG BERAGAMA ISLAM TANPA MAHZAB

KIYAI: Kamu ini Syafii bukan, Hambali bukan, Maliki bukan, Hanafi juga bukan,... lalu mahzabmu itu opo to cah bagus?

PEMUDA: Lho memang harus bermahzab to Kiyai?

KIYAI : La iya jelas to,... apa bisa kamu beragama tanpa mahzab?

PEMUDA : Jadi harus mengikuti 4 Imam Mahzab itu?

KIYAI : Iya,..minimal salah satunya.

PEMUDA: Tapi kan banyak kaum muslimin yang tidak mengikuti mereka, Kiyai?

KIYAI : Memangnya ada?

PEMUDA : Ya pasti ada lah

KIYAI : Memangnya siapa?
PEMUDA : Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin abi Thalib dan
semua muslimin yang hidup sebelum Imam Hanafy,.. atau sebelum Imam
Hanafy menjadi Imam rujukan fiqh.

KIYAI : Ooooo iya ya,... ra nggagas aku,... wis sampeyan we sing dadi Kiyai,...

PEMUDA : aah sembrono sampeyan...
---------------
Original Posting lihat di sini
Baca selengkapnya >>

BEBERAPA PERMASALAHAN SEPUTAR PUASA RAMADHAN

a. Dalil Shalat Cepat
b. Ketentuan Fidyah Bagi Orang Sakit
c. Maksud Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan
d. Menggabungkan Niat Puasa
e. Membatalkan Puasa saat Ramadhan, Kemudian Berjima’
f. Ketentuan Kafarat Bagi yang Jima’ di Bulan Ramadhan
g. Mencicipi Makanan Saat Berpuasa
--------------------------------------------
a. Dalil Shalat Cepat

Telah menjadi hal yang umum manakala bulan Ramadhan tiba, di setiap masjid atau musholla diadakan sholat sunnah Tarawih secara berjamaah, baik yang berjumlah 8 maupun 20 rakaat. Namun biasanya yang 20 rakaat dilakukan secara cepat atau lebih cepat daripada yang hanya 8 rakaat. Adakah dasarnya melakukan shalat secara cepat?

Dalil diperbolehkannya shalat sunnah cepat adalah didasari dari berbagai macam hadits berikut ini:

“Bahwa Ummu Hani Ra. melihat Nabi Saw. melakukan shalat Dhuha, beliau Saw. mandi di hari Fathu Makkah (saat itu) lalu shalat 8 rakaat, dan tidak pernah kulihat Rasul Saw. shalat secepat itu, namun beliau menyempurnakan rukuk dan sujud.” (Shahih Bukhari Bab al-Jum’at dan Bab al-Maghaziy).

Dari Hafshah Ra.: “Sungguh Rasul Saw. menanti muadzin untuk Shubuh, dan melakukan shalat Qabliyah Shubuh dengan ringan (cepat) sebelum shalat Shubuh.” (Shahih al-Bukhari Bab Adzan).

Dari Aisyah Ra. berkata: “Rasul Saw. sangat cepat melakukan shalat Qabliyah Shubuh, hingga aku berkata dalam hati apakah beliau Saw. membaca al-Fatihah atau tidak.” (Shahih Bukhari Bab al-Jum’at).

Hadits di atas dari Aisyah Ra. yg menyaksikan shalat Nabi Saw. sedemikian seakan tidak membaca al-Fatihah. Teriwayatkan pula pada Shahih Muslim pada Bab Shalatul Musafirin wa Qashriha, teriwayatkan dua hadits yang sama pada bab yang sama.

Jelas sudah diperbolehkannya shalat sunnah dengan cepat, demikian teriwayatkan pula pada Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam oleh Ibn Rajab bahwa diantara ulama salaf melakukan shalat sunnah 1000 rakaat. (Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam hadits no. 2 dan no. 50).

Bagaimana seorang melakukan shalat 1000 rakaat, terkecuali ia melakukannya dengan cepat. Jelas sudah diperbolehkannya shalat sunnah dengan cepat, namun yang dimaksud menyempurnakan rukuk dan sujud adalah tuma’ninah. Kadar tuma’ninah adalah sekadar seorang membaca satu kali “Subhanallah” (kurang dari 1 detik). Maka jika seorang melakukan shalat, pada i’tidal, rukuk, duduk, dan sujud ia harus berdiam segenap tubuhnya sekadar minimal kadar di atas, jika kurang dari itu maka tidak sah shalatnya.

Sebagaimana beberapa hadits shahih bahwa Rasul Saw. menegur orang yang shalat cepat dan mengatakan kamu belum shalat, karena ia terus bergerak tanpa berhenti sekadar tuma’ninah.
---------------------
b. Ketentuan Fidyah Bagi Orang Sakit

Semisal ada orang yang sakit terus menerus yang dimungkinkan tidak sembuh lagi, namun setelah 20 tahun kemudian ternyata ia sembuh dan kuat berpuasa. Selama sakitnya ia membayar fidyah, apakah tetap harus mengqadhai puasa yang telah diganti fidyah tersebut?

Kalangan Syafi’iyah berpendapat bahwa bila pengakhiran qadha puasa tersebut sebab adanya ‘udzur yang istimrar (terus menerus), baginya cukup mengqadha puasa itu tanpa menyertakan membayar fidyah. Barangsiapa yang mengakhirkan qadha puasa Ramadhan, padahal memiliki kesempatan untuk mengqadhanya, hingga memasuki Ramadhan yang lain (Ramadhan berikutnya) wajib baginya di setip hari yang pernah ia tinggalkan satu mud (6,5 ons) karena enam shahabat nabi menyatakan masalah ini dan tidak ada perbedaan di antara mereka, dan ia berdosa sebab mengakhirkannya.

Imam an-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’: “Dan wajib baginya satu mud sebab mengakhirkannya hingga masuk Ramadhan berikutnya. Sedang bagi yang tidak berkesempatan mengqadhainya karena udzurnya yang terus berlangsung hingga memasuki Ramadhan berikutnya maka tidak berkewajiban membayar fidyah (sehari satu mud) sebab pengakhiran qadhanya.” (Al-Iqna’ li asy-Syarbiniy juz 1 halaman 243).

Sedangkan pendapat yang menyatakan tidak perlu mengqadhainya lagi adalah pendapat Ibn Abbas, Ibn Umar, Sa’id bin Jubir dan Qatadah: “Puasa yang ada dijalani, puasa yang telah lewat fidyahnya dibayari dan tidak ada qadha puasa lagi.” (Al-Majmu’ ‘ala Syarh al-Muhaddzab juz 4 halaman 366).
---------------------
c. Maksud Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan

Di bulan Ramadhan benarkah para setan dibelenggu, melihat faktanya sewaktu berpuasa masih saja ada yang berpacaran dan maksiat lainnya masih tetap terjadi?

Hal itu terjadi karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi akibat nafsu yang jelek dari seseorang atau pengaruh setan dari bangsa manusia.

Berkata Imam al-Qurthubiy setelah mengunggulkan pernyataan hadits “Pada bulan Ramadhan pintu neraka ditutup rapat dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan setan diborgol” pada dzahirnya hadits, bila ditanyakan “Bagaimana kita masih banyak melihat kejelekan dan maksiat terjadi di bulan Ramadhan bila memang setan telah diborgol?” Kejelekan tersebut menjadi jarang terjadi pada orang yang berpuasa dengan menjalankan semua syarat-syaratnya dan menjaga adab-adabnya. Atau yang diborgol hanyalah sebagian setan tidak semuanya seperti keterangan di sebagian riwayat terdahulu. Atau yang dimaksud adalah sedikitnya kejelekan di bulan Ramadhan, ini adalah hal nyata karena kejelekan di bulan Ramadhan kenyataannya memang lebih sedikit dibanding di bulan-bulan lainnya dan bukan berarti apabila semua setan diborgol di bulan Ramadhan sekalipun, tidak akan terjadi kejelekan dan kemaksiatan karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi disebabkan oleh nafsu yang jelek atau setan dari sebangsa manusia.”

Dan berkata ulama lainnya: “Pengertian setan dibelenggu di bulan Ramadhan adalah tidak adanya lagi alasan seorang mukallaf, seolah-olah dikatakan: “Telah tercegah setan dari menggodamu maka jangan beralasan dirimu karenanya (godaan setan) saat meninggalkan ketaatan dan menjalani kemaksiatan.” (Fath al-Bari juz 4 halaman 114-115).
------------------------
d. Menggabungkan Niat Puasa

Menggabung niat beberapa puasa sunnah seperti puasa ‘Arafah dan puasa Senin Kamis adalah boleh dan dinyatakan mendapatkan pahala keduanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Kurdi. Bahkan menurut Imam al-Barizi puasa sunnah seperti hari ‘Asyura, jika diniati puasa lain seperti qadha Ramadhan tanpa meniatkan pauasa ‘Asyura tetap mendapatkan pahala keduanya.

Adapun puasa 6 hari bulan Syawal jika digabung dengan qadha Ramadhan, maka menurut Imam Romli mendapatkan pahala keduanya. Sedangkan menurut Abu Makhromah tidak mendapatkan pahala keduanya bahkan tidak sah. (I’anat ath-Thalibin juz 2 halaman 252, Fath al-Wahab juz 1 halaman 206, Bughyat al-Mustarsyidin halaman 113-114 dan al-Fawaid al-Janiyyah juz halaman 145).
-----------------------------
e. Membatalkan Puasa saat Ramadhan, Kemudian Berjima’

Suami istri dalam keadaan musafir, lalu mengambil rukhshah untuk tidak berpuasa (membatalkan puasanya). Setelah itu keduanya melakukan jima’, bagaimana hukumnya?

Baginya tidak wajib kafarat, bahkan bila tadinya ia berpuasa kemudian di tengah jalan dibatalkan dengan jima’ maka tidak wajib kafarat menurut Imam Syafi’i karena berbuka puasa saat musafir baginya mubah. (Syarh al-Minhaj juz 2 halaman 345, Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah juz 1 halaman 903 dan Ikhtilaf al-Ummah juz 1 halaman 250).

Namun menurut Imam Malik dan Imam Hanafi wajib kafarat, sedangkan menurut Imam Syafi’i dan Imam Hanbali tidak wajib. (Syarh al-Minhaj juz 2 halaman 345, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh juz 3 halaman 97 dan al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah juz 28 halaman 44).
--------------------------------
f. Ketentuan Kafarat Bagi yang Jima’ di Bulan Ramadhan

Terdapat tiga pendapat dalam masalah kafarat (denda pelanggaran) sebab persenggamaan atau jima’ di siang bulang Ramadhan:

1. Kewajiban kafaratnya khusus bagi suami (pendapat paling shahih).

2. Kewajiban kafaratnya bagi suami dan istri (satu kafarat untuk mereka berdua).

3. Masing-masing suami istri wajib mengeluarkan kafarat. Pendapat paling shahih adalah yang menyatakan kewajiban kafarat khusus bagi suami sebagai denda buatnya sendiri, dan untuk istri tidak diwajibkan sesuatupun (kecuali qadha).

4. Kewajibannya bagi suami hanya saja dia wajib mengeluarkan dua kafarat dari hartanya, satu kafarat untuk dirinya dan satu kafarat untuk istrinya (ini pendapat ad-Darami dan lainnya). (Al-Majmu’ ‘ala Syarh al-Muhadzdzab juz 6 halaman 331-332).
-------------------------------
g. Mencicipi Makanan Saat Berpuasa

Dimakruhkan mencicipi makanan (bagi orang yang puasa) tersebut bila memang untuk orang yang tidak ada kepentingan. Sedangkan bagi seorang pemasak makanan baik laki-laki atau perempuan atau orang yang memiliki anak kecil yang mengunyahkan makanan buatnya maka tidak dimakruhkan mencicipi makanan buat mereka seperti apa yang difatwakan Imam az-Ziyadi. (Asy-Syarqawiy juz 1 halaman 445).

Wallahu A’lam.
=======================
https://www.facebook.com/Iimam.awaludin/posts/498564073547546
Baca selengkapnya >>

BISNIS DOA DALAM KRISTEN : 3 BUAH DOA Rp. 500.000,-

 
Setelah dulu heboh dengan BISNIS GEREJA yang sukses MEEMPERKAYA para petinggi gereja dengan cara merampok dan menipu jema'atnya, kini ada PERAMPOKAN dengan system baru dalam Kristen, yaitu : BISNIS DOA.

Sebelum kita nikmati beritanya, ada baiknya kita tengok ayat ini sebagai penyegaran agar kita bisa nyengir sepuasnya :

"Kami tidak akan mendoakan kamu atau orang yang kamu kasihi secara khusus / special jika menganggap pelayanan kami Tim Pendoa Syafaat gratis"

1 TIMOTIUS 6
(6) Memang "ibadah" itu kalau disertai rasa cukup (PERPULUHANNYA), memberi KEUNTUNGAN BESAR .

Cara mendapatkan perpuluhan itu dengan merampok secara halus :

2 Korintus 11:(8) Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!

Ini beritanya :

Seorang pemimpin doa syafaat bernama Williams Bond membuat iklan.
Ini dia :

Williams Bond :
Shalom saudara/i, dalam Tuhan Yesus kita bersaudara...kami Tim Pendoa Syafaat memberitahukan :

1. Saudara/i yang rindu bergabung di Komunitas Pendoa Syafaat Bangsa2, kirimkan namamu sebenarnya, alamat dan kota mu dan no HP mu ke 081372290110 ( sms saja )...registrasi gratis dan persembahan bulanan sukarela, tergantung pimpinan Tuhan / Roh Suci untuk dana ibadah Pemberkatan Kota saudara/i....
Kami mendoakan saudara/i secara umum tidak setiap hari agar Kasih Tuhan ada dalam hidupmu....

2. Saudara/i yang rindu didoakan secara khusus setiap hari, saudara/i dapat membawa persembahan persepuluhan...persembahan saudara/i di bawah Rp 500 ribu, kami akan doakan setiap hari antara 10 hari sampai 20 hari terus - menerus selama 1 bulan....pendeta mu saja belum tentu mendoakan mu 1 hari saja ( secara khusus / special ) walaupun engkau telah membawa persepuluhan,membawa persembahan pembangunan gedung, bawa persembahan yang lainnya untuk nya...

3. Saudara/i yang membawa persembahan persepuluhan Rp 500 ribu atau lebih, kami akan mendokan saudara/i setiap hari jadi 30 hari terus-menerus selama 1 bulan....

4. Saudara/i membawa persembahan khusus Rp 500 ribu, kami akan mendoakan kami akan mendokan saudara/i setiap hari jadi 30 hari terus-menerus selama 1 bulan....

Untuk bulan agustus sudah ada 2 person yang kami minta di doakan secara khusus dan telah membawa persembahan khusus dan persembahan persepuluhan....dan siapa lagi yang minta didoakan secara khusus ?...

5. Saudara/i yang minta Pesan2 Tuhan Yesus Langsung, saudara/i bawa persembahan untuk 3 kalimat Rp 500 ribu...dan sama untuk kelanjutanya...

Ada + 700 person yang menerima Pesan2 Tuhan Yesus Langsung...untuk bulan agustus ada 2 saudara/i yang minta Pesan2 Tuhan Yesus langsung...dan siapa lagi yang minta Pesan2 Tuhan Yesus Langsung ?....

6. Kami Tim Pendoa Syafaat minta saudara/i tidak lagi menipu kami atau memandang rendah kami....kalau saudara/i ingin gratis tahankan penderitaan yang engkau alami sendiri, ....renungkan dirimu apa akibat kalau kamu kikir....tapi jangan menipu orang lain lagi...kami tidak memaksa saudara/i untuk memberi persembahan pada kami...kami Tim Pendoa Syafaat dengan karunia2 yang dari Tuhan Yesus membantu saudara/i agar engkau bahagia di bumi...

Arti di doakan secara khusus = mendoakan dirimu dengan menyebut nama mu atau nama2 yang engkau minta di doakan ( spt suami mu, istri mu, anak mu, ayah mu, ibu mu, saudara/i mu, dll ) dengan masalah / beban / pokok persoalan nya kepada Bapa Sorgawi di dalam nama Tuhan Yesus...

Arti di doakan secara umum = mendoakan pada Bapa Sorgawi tanpa menyebut nama mu atau nama mu yang engkau minta doakan....di ibadah minggu, doa berkat adalah doa secara umum....kalau Jemaat Tuhan dalam ibadah minggu banyak, biasanya banyak pendeta tidak mendoakan Jemaat Tuhan secara khusus tapi hanya doa berkat secara umum ( tidak mengena masalah mu atau orang yang kamu kasihi )...karena itu walaupun engkau beribadah minggu, masalah mu atau masalah orang engkau kasihi tetap ada....walaupun khotbah pendeta mu mujizat masih ada, tapi kalau tidak di doakan secara khusus, engkau dan orang yang kamu kasihi makin menderita dan dapat mati karena kesakitan...

Saudara/i cari Pendoa Syafaat segera tapi jangan menipu dan memandang rendah mereka...karena ajaran kepalsuan / penipuan yang kamu terima dari gembala2 upahan / guru2 palsu / nabi2 palsu bahwa pelayanan Penginjil atau pelayanan Pendoa Syafaat gratis, menyebabkan banyak mereka bekerja di sekuler dan tidak mendoakan Umat Tuhan atau Pelayan2 Tuhan ( pendeta2 / gembala2 )....kamu pikir Penginjil atau Pendoa Syafaat tidak perlu makan / tidak perlu uang ?...kamu pikir pendeta / gembala mu saja yang perlu makan / yang perlu uang ....kamu perhatikan sekarang banyak Umat Tuhan atau Pelayan2 Tuhan ( pendeta2 / gembala2) mati karena tidak didoakan Penginjil atau Pendoa Syafaat....walaupun Umat Tuhan atau Pelayan2 Tuhan ( pendeta2 / gembala2 ) itu menceritakan masalah mereka pada mereka, tapi mereka diam saja karena kamu katakan pelayanan Penginjil atau Pendoa Syafaat gratis....Alkitab tidak pernah mencatat persepuluhan milik gembala...Alkitab tidak pernah mencatat pelayanan Penginjil atau Pendoa Syafaat gratis...

Kami minta saudara/i mematuhi aturan kami Tim Pendoa Syafaat...kami minta untuk tidak menelpon atau miss call atau sms curhat kalau saudara/i belum registrasi ke Komunitas Pendoa Syafaat Bangsa2....dan kami tidak akan mendoakan kamu atau orang yang kamu kasihi secara khusus / special jika menganggap pelayanan kami Tim Pendoa Syafaat gratis...kami tidak melayani saudara/i jika melanggar aturan kami Tim Pendoa Syafaat....

Ini sumbernya :
https://m.facebook.com/groups/336019716528019?view=permalink&id=357231551073502&refid=18

Ini orangnya :
https://m.facebook.com/williams.bond1?refid=18
==================
Original Posting lihat di sini
-------------
Petrus Oremus

selalu saja memang ada manusia yang memanfaatkan agama untuk memperkaya dan menipu lewat dakwah dan jargon jargon agama. contohnya:

1. Irena yang menjual kesaksian mantan kebiarawatiannya, walaupun dia tidak pernah diterima menjadi biarawati utuh, sukses menjual buku buku, seminar seminar dan tour tour agama lainnya.

2. mokoginta, dari orang kere, sekarang jadi kaya raya tanpa pekerjaan selain menjual isu isu kristologi hayalannya.

3. petinggi petinggi PKS yang menjual nama Allah swt dalam berpolitik meraup kekayaan dengan korupsi dan puas bermain selangkang.

4. para dai dai selebritis, dengan tarif yang tinggi dan bagi bagi uang tiket membuat mereka hidup seperti kaum hedonist.

http://www.konsultasisyariah.com/fenomena-ustad-matre-mata-duitan/
------------
Baca selengkapnya >>

Orang-Orang Yang Mengingkari Hadits Al-Mahdi Dan Jawabannya

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Telah kami sebutkan di muka sejumlah hadits shahih yang menunjukkan secara qath'i akan munculnya Al-Mahdi pada akhir zaman sebagai juru damai dan pemimpin yang adil, dan telah kami kutip pula sejumlah perkataan ulama yang menetapkan ke-mutawatiran hadits-hadits tentang Al-Mahdi, serta telah kami sebutkan pula beberapa buah kitab yang disusun para ulama yang membicarakan masalah Al-Mahdi secara khusus.

Tetapi sayang masih ada sejumlah penulis [1] pada zaman ini yang mengingkari kedatangan Al-Mahdi dan mengatakan bahwa hadits-hadits tentang Al-Mahdi itu tanaqudh (bertentangan satu sama lain) dan batil, dan Al-Mahdi itu hanyalah cerita fiksi ciptaan kaum Syi'ah kemudian dimasukkan dalam kitab-kitab Ahlus Sunnah.

Sebagian penulis itu terpengaruh oleh pendha'ifan sejarawan Ibnu Khaldun[2] terhadap hadits-hadits Al-Mahdi, padahal Ibnu Khaldun sendiri tidak termasuk pakar dalam lapangan ini yang layak diterima pengesahan dan pendha'ifannya. Dalam hal ini, setelah mengemukakan banyak hadits mengenai Al-Mahdi dan mencela banyak sanadnya, beliau berkata, "Inilah sejumlah hadits yang diriwayatkan para Imam mengenai Al-Mahdi dan kedatangannya pada akhir zaman; sedangkan hadits-hadits itu sebagaimana yang saya ketahui tidak lepas dari kritik kecuali hanya sedikit atau sangat sedikit." [Muqaddimah Tarikh Ibnu Khaldun 1: 574]

Perkataan Ibnu Khaldun di atas menunjukkan bahwa masih ada beberapa hadits yang selamat dari kritiknya. Maka kami katakan bahwa seandainya ada sebuah hadits saja yang shahih, niscaya hal itu sudah cukup menjadi hujjah mengenai Al-Mahdi ini. Nah betapa lagi dengan hadits-haditsnya yang shahih dan mutawatir ini?

Dalam menyanggah pendapat Ibnu Khaldun, Syekh Ahmad Syakir mengatakan. "Ibnu Khaldun tidak memahami dengan baik istilah ahli hadits: "Al-Jarhu maqadamu 'ala at-Ta'diili." (Celaan itu didahulukan daripada pujian).

Kalau dia mau menganalisis dan memahami dengan baik istilah tersebut niscaya dia tidak akan berkata begitu. Tetapi boleh jadi dia telah membaca dan memahaminya. Namun dia ingin melemahkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi karena visi politik pada waktu itu." [Ta'liq Ahmad Syakir atas Musnad Imam Ahmad 5: 197-198]

Kemudian beliau menjelaskan bahwa apa yang ditulis Ibnu Khaldun dalam pasal ini tentang al-Mahdi; penuh dengan kesalahan mengenai nama-nama perawinya dan pengutipan catat-cacatnya. Dan beliau beralasan bahwa hal itu mungkin disebabkan dari sikap orang-orang yang me nasakh dan kelalaian para pen tashhih. Wallahu a 'lam.

Untuk meringkas pembahasan, baiklah kami kutipkan di sini apa yang dikatakan Syekh Muhammad Rasyid Ridha mengenai Al-Mahdi, sebagai contoh bagi orang-orang yang mengingkari hadits-hadits tentang Al-Mahdi. Beliau berkata:

"Adapun pertentangan di antara hadits-hadits Al-Mahdi sangat kuat dan jelas, mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut sangat sulit, orang-orang yang menging-karinya sangat banyak, dan syubhatnya sangat jelas. Karena itu Imam Syaikhani (Bu-khari dan Muslim) tidak meriwayatkan sama sekali hadits Al-Mahdi ini dalam kitab Shahih beliau, padahal kerusakan dan fitnah banyak tersebar di kalangan bangsa-bangsa yang beragama Islam." [Tafsir Al-Manar 9: 499]

Kemudian beliau mengemukakan beberapa contoh pertentangan hadits-hadits Al-Mahdi tersebut dan kesemrawutannya -menurut anggapan beliau- dengan mengatakan. "Sesungguhnya riwayat yang masyhur mengenai namanya dan nama ayahnya menurut Ahlus Sunnah bahwa dia bernama Muhammad bin Abdullah, dan dalam satu riwayat dikatakan Ahmad bin Abdullah. Sedangkan golongan Syi'ah Imamiyah sepakat bahwa dia adalah Muhammad bin Al-Hasan Al-'Asy'ari, imam kesebelas dan keduabelas dari imam-imam mereka yang makshum. dan mereka memberinya gelar Al-hujjah. Al-Qaaim, dan Al-Muntazhor.... Sedangkan kelompok Al-Kisaniyyah [3] beranggapan bahwa Al-Mahdi adalah Muhammad bin Al-Hanafiyah dan dia hidup dan berdiam, di gunung Dhawi...." [Tafsir Al-Manar 9: 501]

Selanjutnya beliau mengatakan. "Yang masyhur mengenai nasabnya, bahwa dia adalah 'Alawi Fatimi (keturunan Ali dari jurusan Fatimah) dari putra Al-Hasan. sedangkan dalam beberapa riwayat dikatakan dari putra Al-Husain. dan ini sesuai pendapat Syi'ah Imamiyah. Di samping itu terdapat beberapa hadits yang menerangkan. bahwa dia dari putra Abbas." [Tafsir Al-Manar 9: 502]

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa banyak cerita Israilliyat yang dimasukkan dalam kitab-kitab hadits. Dan para fanatis Alawiyyah, Abbasiyyah. dan Farisiyyah mempunyai peranan yang sangat besar dalam memalsukan hadits-hadits Al-Mahdi. Masing-masing golongan mendakwakan bahwa Al-Mahdi itu dari kelompok mereka. Orang-orang Yahudi dan orang-orang Persi mempopulerkan riwayat-riwayat ini dengan maksud meninabobokan kaum muslimin sehingga mereka bersikap pasrah tanpa mau berjuang karena menunggu munculnya Al-Mahdi untuk menegakkan Dinul Islam ini dan menyebarkan keadilan di jagad raya. [Tafsir Al-Manar 9: 501-50I]

Apa yang dikemukakan Syekh Muhammad Rasyid Ridha ini dapat dijawab de-mikian: Bahwa riwayat-riwayat tentang kedatangan Al-Mahdi itu adalah shahih dan mutawatir maknawi sebagaimana telah kami sebutkan sejumlah hadits mengenai Al-mahdi ini serta nash-nash para ulama tentang keshahihan dan kemutawatirannya.

Sedangkan alasan bahwa Imam Syaikhani (Bukhari dan Muslim) tidak meriwa-yatkan hadits-hadits Al-Mahdi, maka kami katakan bahwa seluruh sunnah tidak hanya terbukukan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim saja, bahkan banyak sekali hadits shahih yang tidak tercantum dalam kedua kitab tersebut tetapi tercantum dalam kitab-kitab Sunan, Musnad, Mu'jam, dan lain-lain kitab hadits.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Imam Bukhari dan Muslim tidak harus me-riwayatkan semua hadits shahih, tetapi kedua beliau itu tidak juga menshahihkan beberapa hadits yang tidak terdapat dalam kedua kitab beliau, sebagaimana dikutip oleh Imam Tirmidzi dan lainnya dari Imam Bukhari mengenai penshahihan beliau terhadap beberapa hadits yang tidak terdapat dalam kitab beliau, melainkan dalam kitab-kitab Sunan dan lainnya." [Al-Baa 'itsul Hatsiits Syarhu Itkhtishori Ulumil Hadits karya Ibnu Katsir, halaman 25, oleh Ahmad Syakir, terbitan Darul Kutubil Ilmiyyah]

Adapun mengenai keberadaan hadits-hadits tersebut banyak kemasukan dongeng-dongeng Israiliyat dan sebagian lagi merupakan hasil pemalsuan golongan Syi'ah dan para fanatis golongan lain, maka anggapan seperti ini adalah benar. Tetapi, para Imam hadits telah menjelaskan mana yang shahih dan mana yang tidak. Dan mereka juga telah menyusun beberapa kitab untuk mengumpulkan hadits-hadits maudhu' dan menjelaskan hadits-hadits yang dha'if. Mereka juga telah membuat kaidah-kaidah yang cermat dalam menentukan kriteria dan identitas para perawi, sehingga tidak ada seorangpun ahli bid'ah atau pendusta melainkan dijelaskan keadaannya. Maka Allah telah memelihara sunnah dari permainan orang-orang yang suka bermain-main dan penyelewengan orang yang suka berlebihan serta dari ulah pembuat kebatilan. Dan ini merupakan salah satu cara pemeliharaan Allah terhadap Din Islam ini.
Kalau ada riwayat-riwayat Al-Mahdi yang maudhu' yang dibuat oleh orang-orang yang panatik terhadap golongan, maka hal itu tidak menjadikan kita harus meninggalkan riwayat-riwayat yang shahih. Dan dalam riwayat-riwayat yang shahih ini disebutkan sifat-sifatnya, namanya, dan nama ayahnya.
Apabila ada segolongan manusia yang menetapkan dan menganggap seseorang sebagai Al-Mahdi tanpa didukung oleh identitasnya sebagaimana yang tersebut dalam hadits-hadits shahih. maka hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengingkari akan datangnya Al-Mahdi sebagaimana disebutkan dalam hadits. Selanjutnya, Al-Mahdi yang sebenarnya tidak memerlukan adanya orang yang memproklamirkannya. Dia akan dimunculkan oleh Allah ke tengah-tengah manusia jika Allah sudah menghendakinya, dan orang-orang pun akan mengenalnya dengan tanda-tandanya. Adapun anggapan bahwa hadits-hadits Al-Mahdi itu kontradiktif, maka anggapan ini muncul disebabkan adanya riwayat-riwayat yang tidak shahih; sedangkan hadits-hadits yang shahih maka tidak ada pertentangan sama sekali. Maka kepunyaan Allah-lah segala puji dan sanjungan.

Dan lagi, memang perselisihan antara golongan Syi'ah dan Ahlus Sunnah tak terbatas, sedangkan hukum yang adil adalah Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih. Adapun khurafat dan kebatilan-kebatilan Syi'ah tidak boleh dijadikan standard unluk menolak hadits shahih dari Rasulullah صلی الله عليه وسلم.

Al-Allamah Ibnul Qayyim berkata mengenai Al-Mahdi demikian, "Golongan Rafidhah Imamiyah memiliki pendapat keempat bahwa Al-Mahdi adalah Muhammad bin Al-Hasan Al-Askari [4] Al-Muntazhor dari anak Husain bin Ali, bukan dari anak Hasan, yang datang ke pelbagai negara, tetapi tidak terlihat oleh mata, yang mewariskan tongkat dan menutup tanah lapang. la telah masuk ke dalam gua di bawah tanah Samira' sebagai anak kecil dalam waktu lebih dari lima ratus tahun. Setelah itu tidak ada lagi mata yang pernah memandangnya dan tidak ada pula kabar beritanya, dan mereka menantinya setiap hari. Mereka berhenti dengan kudanya di depan pintu gua sambil berteriak-teriak memanggilnya agar keluar dengan mengatakan, "Keluarlah, wahai Tuan kami! Keluarlah, wahai Tuan kami!" Kemudian mereka kembali dengan tangan hampa. Begitulah kelakuan mereka! Dan sungguh baik orang yang mengatakan:

" Mana mungkin gua dalam tanah
akan melahirkan orang
yang kamu panggil dengan kebodohan.
        Bilakah waktunya ia kan datang?
Maka karena akalmu yang rusak,
kamu memuat yang ketiga setelah anqa* dan ghilan**
Maka mereka menjadi cercaan bagi Bani Adam dan menjadi bahan tertawaan setiap orang yang berakal sehat." [Al-Manarul Munif: 152-153]


Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Yang paling menonjol dalam hal ini antara lain: Syekh Muhammad Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar 9: 499-504, Muhammad Farid Wajdi dalam Dairatu Ma'arifil Qamil 'Isyrin 10: 480, Ahmad Amin dalam kitabnya Dhuhal Islam 3: 237-241, Abdur Rahman Muhammad Utsman dalam Catatan kakinya terhadap Tuhfatul Ahwadzi 6: 474, Muhammad Abdullah 'Anan dalam kitabnya Mawaqif Hasimah Fi Tarikhil Islam: 357-364, Muhammad Fahim Abu Ubaiyyah dalam ta'liqnya atas an-Nihayah Fil Fitan wal Malahim karya Ibnu Katsir 1: 37, Abdul Karim Al-Khathib dalam kitabnya Al-Masih Fil Qur'an wat Taurat wal Injil: 539, dan terakhir adalah Syekh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud dalam kitabnya Laa Mahdiy Muntazhor Ba 'dar Rasul صلی الله عليه وسلم Khairul Basyar."
Pendapat beliau-beliau itu disanggah oleh Fadhilatus Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad Al-'Abbad dalam kitab beliau yang sangat berharga yang berjudul Ar'Radd 'ala Man-Kadzdzaba bil-Ahaadiitshish-Shahihah al-waridah fil Mahdi". khususnya sanggahan terhadap risalah Ibnu Mahmud yang di dalamnya terdapat pendapat yang jauh dari kebenaran. Semoga Allah membalas pembelaan beliau terhadap Islam dan kaum Muslimin dengan balasan yang sebaik-baiknya.
[2]. Beliau adalah Abdur Rahman bin Muhammad bin Muhammad bin Khaldun Abu Zaid, "Waliyyuddin Al-Hadhrami Al-Asybili yang termasyhur dengan kitabnya Al- 'Ibrar wa Diwanul Mubtada' wal Khabar Fi Tarikhil Arab wa 'Ajam wal Barbar yang terdiri atas tujuh jilid yang diawali dengan Al-Muqaddimah. Beliau juga memiliki karya-karya tulis lain termasuk yang berbentuk sya'ir (puisi).
Beliau lahir dan dibesarkan di Tunis, kemudian pergi ke Mesir dan menjabat Hakim madzhab Maliki, dan wafat di Kairo pada tahun 808 H. Semoga Allah merahmati beliau. Periksa: Syadzaraatudz-Dzahabl: Id-11 dznAl-A'lam 3: 330.
[3]. Al-Kisaniyyah adalah salah satu kelompok Rafidhoh. Mereka adalah pengikut Al-Muhtar bin Abi 'Ubaid Ats-Tsaqafi Al-Kadzdzab. Dan mereka dinisbatkan kepada Kisan, mantan budak Ali ra. Dan ada yang mengatakan bahwa Kisan adalah gelar bagi Muhammad bin Al-Hanafiyah. Periksa: Al-Farqu Bainal Firoq, halaman 38, dengan tahqiq Syekh Muhamma Muhjiddin Abdul Hamid.
[4]. la dilahirkan pada tahun 256 H dan wafat pada tahun 2754 H. Menurut pendapat yang mengatakan bahwa ia pernah ada. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ia tidak pernah ada. Periksa: Minhajus Sunnah 2: 131, dan Al-A'lam 6: 80.

*). Binatang yang berkepala dan bersayap seperti garuda dan berbadan singa. (pen).
**) Hantu. (pen).
Baca selengkapnya >>

Al-Mahdi, Namanya Sifat-Sifatnya Dan Tempat Keluarnya

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
AL-MAHDI
Pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari golongan Ahlul-Bait (keturunan Rasulullah صلی الله عليه وسلم) dan Allah mengokohkan Dinnul Islam dengannya pada saat itu. Dia berkuasa selama tujuh tahun. Pada waktu itu dia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kelaliman dan kezhaliman. Pada masanya umat manusia merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya; bumi rnengeluarkan tumbuh-tumbuhan, langit menurunkan hujan, dan memberikan penghasilan (kekayaan) yang tak terhitung banyaknya.

lbnu Katsir rahimahullah berkata, "Pada waktu itu banyak buah-buahan, tanam-tanaman subur, harta melimpah, kekuasaan berjalan dengan baik, agama berdiri tegak, permusuhan sirna. dan kebaikan bersemarak." [An-Nihayah Fil-Fitan wal-Ma-lahim 1:31 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]


NAMANYA DAN SIFAT-SIFATNYA
laki-laki ini namanya seperti nama Rasulullah saw, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah صلی الله عليه وسلم Maka dia bernama Muhammad atau Ahmad bin Abdullah. Dia berasal dari keturunan Fatimah binti Rasulullah Saw, dari anak cucu Hasan bin Ali رضي الله عنه

Ibnu Katsir berkata tentang Al-Mahdi, "Dia bernama Muhammad bin Abdullah Al-Alawi Al-Fathimi al-Hasani رضي الله عنه." [Ibid, halamann 29].

Dan sifat-sifat tubuhnya antara lain mukanya lebar dan hidungnya mancung.

TEMPAT KELUARNYA
Al-Mahdi akan muncul dari arah (kawasan) timur. Dalam sebuah hadits dari Tsauban ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:


"Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu. " Kemudian beliau Saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: "Maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah "Al-Mahdi". "[1]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Yang dimaksud dengan perbendaharaan didalam hadits ini ialah perbendaharaan Ka'bah. Akan ada tiga orang putera khalifah (ia berperang di sisinya untuk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah Al-Mahdi yang akan muncul dari negeri Timur, bukan dari dalam bangunan di bawah tanah Samira seperti anggapan orang-orang Rafidhah yang jahil bahwa Al-.Mahdi sekarang berada di sana dan mereka menanti keluarnya pada akhir zaman. Anggapan semacam ini merupakan igauan yang hina dari syetan, karena tidak ada dalil dan keterangannya sama sekali baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah, dari perkataan atau pemikiran orang sehat maupun dari istihsam."
Selanjutnya beliau mengatakan, "Dan beliau dikukuhkan oleh penduduk masyriq (kawasan timur) yang membantunya, menegakkan kekuasaannya, dan membangun pilar-pilarnya, dan bendera mereka juga berwarna hitam, yaitu warna yang melambangkan sikap merendahkan diri, karena bendera Rasulullah saw juga berwarna hitam yang diberi nama Al-'Uqab.... Maksudnya, bahwa Al-Mahdi yang terpuji dan dijanjikan akan muncul pada akhir zaman, kemunculannya adalah dari wilayah timur dan dia dibai'at di sisi Baitullah sebagaimana ditunjuki oleh beberapa hadits. "[2]


[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit  CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Khurujil Mahdi 2: 1467; Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, "Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain." Perkataan Hakim ini juga disetujui oleh adz-Dzahabi.
Ibnu Katsir berkata. "Ini adalah isnad yang kuat lagi shahih." (An Nihayah fil Fitan 1: 29 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini).

Al-Albani berkata, "Hadits ini shahih maknanya, tanpa perkataan: "Karena dia khalifah Allah Al-Mahdi". Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Alqamah dari Ibnu Mas'ud secara marfu' seperti riwayat Utsman yang kedua, dan isnadnya hasan, tetapi tanpa perkataan "khalifah" (khalifah / pengganti Allah). Dan tambahan "khalifatullah" ini tidak dimiliki jalan yang shahih serta tidak memiliki syahid (hadits yang senada yang diriwayatkan dari orang lain); karena itu tambahan tersebut adalah munkar. Dan di antara kemungkarannya ialah bahwa di dalam syara' tidak boleh dikatakan ada khalifah Allah, karena kemungkinan orang tersebut berbuat keliru, padahal tidak layak bagi Allah kekurangan dan kelemahan.

Kemudian dikutip dari Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengenai penolakan beliau terhadap orang yang mengatakan bahwa khalifah itu sebagai wakil Allah Ta'ala, karena tidak laik bagi Dia memiliki khalifah (wakil / pengganti), sebab Dia adalah Maha Hidup, Maha Menyaksikan, Maha Melindungi, Berdiri Sendiri, Yang Mengawasi, Maha Pemelihara, Maha Kaya dan tidak membutuhkan alam semesta. Sedang khalifah itu ada karena yang digantikan itu mati atau lenyap, sedangkan Allah Maha Suci dari semua itu." (Vide: Silsilatul Ahaditsih-Dha'ifah wal-Maudhu'ah 1: 119-121, hadits nomor 85).

[2]. An Nihayah fil Fitan wal-Malahim 1: 29-30.
Syekh Abdul Alim Abdul Azhim membicarakan hadits-hadits Al-Mahdi secara panjang lebar dalam thesis beliau untuk memperoleh gelar Magister yang berjudul "Al-Ahaditsul Waridah fil Mahdi fi Mizanil Jarh wat Ta'dil". Dalam thesis ini beliau menyebutkan orang-orang yang meriwayatkan hadits-hadits tersebut beserta perkataan para ulama mengenai isnad masing-masing hadits beserta keputusannya dan kesimpulannya.

Barangsiapa yang ingin mengetahui secara luas dipersilahkan membaca thesis tersebut, karena ia merupakan pembahasan paling luas mengenai hadits-hadits Al-Mahdi sebagaimana dikatakan oleh Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad dalam majalah al-Jami'ah Al- Islamiyyah nomor 45 halaman 323.

Dalam thesis tersebut beliau menyebutkan ada hadits-hadits marfu' dan atsar-atsar sahabat dan lainnya tentang Al-Mahdi ini sebanyak 336 riwayat. Di antaranya terdapat tiga puluh dua hadits dan sebelas atsar yang berkedudukan diantara shahih dan hasan. Yang menyebutkan Al-Mahdi secara eksplisit sebanyak 9 hadits dan 6 atsar, dan sisanya hanya menyebutkan identifikasinya.
Banyak al-Huffazh yang mengesahkan hadits-hadits Al-Mahdi ini, antara lain Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya "Minhajus Sunnah fi Naqdhi Kalamisy Syi'ah wal Qadariyyah" 4: 211, dan al-'Allamah Ibnu Qayyim dalam kitabnya "Al-Manarul Munif fish Shahih wadh-Dha'if" halaman 142 dan seterusnya dengan tahqiq Syekh Abdul Fattah Abu Ghadah, serta dishahkan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya "An-Nihayah fil-Fitan wal-Malahim" 1: 24-32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini. Juga dishahkan oleh ulama- ulama lain sebagaimana akan kami sebutkan.
Baca selengkapnya >>

Dalil-Dalil As-Sunnah Yang Menunjukkan Akan Kemunculannya

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Banyak hadits shahih yang menunjukkan akan munculnya Al-Mahdi ini. Di antaranya ada hadits-hadits yang secara eksplisit menyebutkan Al-Mahdi dan ada pula yang hanya menyebut sifat-sifat atau identifikasinya saja. Di sini akan kami sebutkan beberapa hadits saja yang kami pandang sudah cukup untuk menunjukkan akan munculnya Al-Mahdi pada akhir zaman yang merupakan salah satu tanda sudah dekatnya hari kiamat.

[1]. Dari Abu Sa'id Al-Khudri رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :

"Artinya : Pada masa akhir umatku akan muncul Al-Mahdi. Pada waktu itu Allah me-nurunkan banyak hujan, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan banyak harta (penghasilan), banyak ternak, umat menjadi mulia, dan dia hidup selama tujuh atau delapan tahun." [Mustadrak Al-Hakim 4: 557-558, dan ia berkata, "Ini adalah hadits yang shahih isnadnya, tetapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya." Dan Adz-Dzahabi menyetujui pendapat Al-Hakim ini. Al-Albani berkata, "Ini adalah sanad yang shahih yang perawi-perawinya terpecaya." Silsilatul-Ahaditsish-Shalihah 2:336, hadits no. 711. Dan periksa risalah (Thesis) Abdul Alim" Ahaditsul Mahdi Fi Mizanil-Jarhi wat-Ta'dil" halaman 127-128]

[2]. Juga diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri رضي الله عنه, ia berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)." Lalu ada seseorang yang bertanya kepada beliau, "Apakah yang dimaksud dengan shihah (tepat) ?" Beliau menjawab, "Merata di antara manusia." Dan selanjutnya beliau bersabda, "Dan Allah akan memenuhi hati umat Muhammad saw dengan kekayaan (kepuasan), dan meratakan keadilan kepada mereka seraya memerintahkan seorang penyeru untuk menyerukan: 'Siapakah yang membutuhkan harta? Maka tidak ada seorang pun yang berdiri kecuali satu, lalu Al-Mahdi berkata, "Datanglah kepada bendahara dan katakan kepadanya, 'Sesungguhnya Al-Mahdi menyuruhmu memberi uang. 'Kemudian bendahara berkata, 'Ambillah sedikit'' Sehingga setelah dibawanya ke kamarnya, dia menyesal seraya berkata, 'Saya adalah umat Muhammad yang hatinya paling rakus. atau saya tidak mampu mencapai apa yang mereka capai' Lalu ia mengembalikan uang (harta) tersebut, tetapi ditolak seraya dikatakan kepadanya, 'Kami tidak mengambil kembali apa yang telah kami berikan.' Begitulah kondisinya waktu itu yang berlangsung selama tujuh, delapan, atau sembilan tahun. Kemudian tidak ada kebaikan lagi dalam kehidupan sesudah itu. " [Musnad Ahmad 3: 37. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lainnya secara ringkas, dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan berbagai sanad, juga diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan ringkas dan perawi-perawinya terpecaya." Majma'uz Zawaid 7: 313:314. Dan periksalah "Aqidatu ahlis-Sunnah wal-Atsar fi Al-Mahdi Al-Muntazhar" halaman 177 karya Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad)].

Hadits ini menunjukkan bahwa setelah kematian Al-Mahdi akan muncul keburukan dan muncul fitnah-fitnah yang besar.

[3]. Dari Ali رضي الله عنه. ia berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Al-Mahdi itu dari golongan kami, ahli bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam. " [Musnad Ahmad 2: 58 hadits nomor 645 dengan tahqiq Ahmad Syakir yang mengatakan. "Isnadnya shahih." Dan Sunan Ibnu Majah 2:1367. Hadits ini juga dishahkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 6: 22 hadits nomor 6611].

Ibnu Katsir berkata, "Allah menerima taubatnya dan memberinya taufiq, memberinya ilham dan bimbingan setelah sebelumnya tidak demikian." [An-Nihayah fil-Fitan wal-Malahim 1: 29) dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]'

[4].   Dari Abu Sa'id Al-Khudri رضي الله عنه, ia berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Al-Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. la memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan.. la berkuasa selama tujuh tahun." [Sunan Abu Daud, Kitab Al-Mahdi 11: 375 hadits nomor 4265. Mustadrak Al-Hakim 4: 557 dan dia berkata, "Ini adalah hadits shahih menurut syarat Muslim, tetapi beliau berdua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya." Adz-Dzahabi berkata. "lmran, salah seorang perawinya, adalah dha'if dan Muslim tidak meriwayatkan haditsnya." Dan mengenai sanad Abi Daud, Al-Mundziri berkata, "Di dalam sanadnya terdapat Imran Al-Qaththan, yaitu Abul 'Awwam Imran bin Dawur Al-Qaththan Al-Bishri, Al-Bukhari menjadikan haditsnya sebagai syahid. dan dia dianggap kepercayaan oleh Affan bin Muslim dan Yahya bin Sa'id Al-Qaththan memujinya dengan baik. Tetapi dia dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in dan Nasa'i." (Aunul Ma'bud 11: 37). Adz-Dzahabi berkata dalam Mizanul I'tidal, "Ahmad berkata, 'Saya berharap dia itu baik haditsnya.' Abu Daud berkata, 'Dha'if.' (mizanul I'tidal 3: 26). Ibnu Hajar berkata mengenai Imran, "Dia itu jujur tetapi tertuduh berfaham Khawarij. " (Taqribut-Tahdzib 2: 83). Dan Ibnul Qayyim mengomentari sanadnya Abu Daud demikian. "Jayyid (bagus). " (Al-Manarul Munif: 144 dengan tahqiq Syeh Abdul Fattah Abu Ghadah). Al-Albani berkata, "Isnadnya hassan. " (Shahih Al-Jami'ush Shaghir 6: 22-23 hadits nomor 6612)].

[5]. Dari Ummu Salamah رضي الله عنها, ia berkata : saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :   

"Artinya : Al -Mahdi itu keturunanku, dari anak cucu Fatimah." [Sunan Abi Daud : 373; Sunan Ibnu Majah 2: 1368. Al-Albani berkata dalam Shahih Al-Jami'ush Shaghir 6: 22 nomor 6610. "Shahih." Dan periksalah Risalah / Thesis Abdul'Alim tentang "Al-Mahdi" halaman 160].

[6]. Dari Jabir رضي الله عنه, ia berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Isa bin Maryam akan turun, lalu pemimpin mereka, Al-Mahdi, berkata. 'Marilah shalat bersama kami! 'Isa menjawab, Tidak! Sesungguhnya sebagian mereka menjadi amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain sebagai penghormatan dari Allah kepada umat ini. '" [Hadits Riwayat Al-Harits bin Abu Usamah dalam musnadnya seperti disebutkan dalam Al-Manarul Munif karya Ibnul Qayyim halaman 147-148, dan diriwayatkan dalam kitab Al-Hawi fi Al-Fatawa karya As-Suyuthi 2: 64. Ibnul Qayyim berkata, "Hadits ini isnadnya jayyid (bagus). " Dan dishahkan oleh Abdul 'Alim dalam Risalahnya tentang Al-Mahdi halaman 144].

[7]. Dari Abi Sa'id Al-Khudri رضي الله عنه, ia berkata: Rasulullah sصلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Dari antara keturunan kami akan ada orang yang Isa Ibnu Maryam melakukan shalat di belakangnya. " [Riwayat Abu Nu'aim dalam Akhbaril Mahdi sebagaimana dikatakan oleh As-Suyuthi dalam Al-Hawi 2: 64, dan dia memberi tanda dha'if, demikian pula Al-Munawi dalam Faidhul Qadir 6: 17. Al-Albani berkata, Shahih. Periksa: Shahih Al-Jami'ush Shaghir 5: 219 hadits nomor 5796. Abdul 'Alim mengatakan di dalam risalah nya, isnadnya hasan karena syahid-syahidnya." Periksa Risalah/Thesis Abdul 'Alim halaman 241].

Baca selengkapnya >>

Sebagian Hadits Shahih Yang Berhubungan Dengan Al-Mahdi

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
[1]. Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Bagaimana keadaanmu jika Ibnu Maryam telah turun kepadamu dan imam kamu dari golonganmu?" [Shahih Bukhari, Kitab Ahaditsil Anbiya', Bab Nuzuli Isa bin Maryam عليه السلام 6: 491; Shahih Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Nuzuli Isa bin Maryam Hakiman 2: 193]

[2]. Dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم, bersabda:

"Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tampil membela kebenaran hingga datangnya hari kiamat." Kemudian, sabda beliau selanjutnya, "akan turun Isa ibnu Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, 'Marilah shalat mengimami kami. ' Lalu Isa menjawab, 'Tidak! Sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kehormatan dari Allah. '" [Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Nuzuli Isa bin Maryam عليه السلام. Hakim 2: 193-194].

[3]. Dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه, dia berkata: Rasullulah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Pada masa terakhir umatku akan ada khalifah yang membagi-bagikan harta dengan tiada terhitung. " Al-Juzairii - salah seorang perawi hadits ini berkata, "Saya bertanya kepada Abu Nadharah dan Abul 'Ala'. "Apakah Anda berdua berpendapat bahwa orang tersebut adalah Umar Abdul Aziz?" Mereka menjawab,"Tidak."[Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa'ah 18: 38-39. Dan diriwayatkan oleh al-Baghawi  dalam Syarhus Sunnah pada bab Al-Mahdi 15: 86-87 dengan tahqiq Syu'aib Al-Aznaut. Al-Baghawi berkata. "ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim."].

Hadits-hadits yang tersebut dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ini menunjukan kepada dua hal:

Pertama.
Bahwa ketika Isa Ibnu Maryam 'عليه السلام turun dari langit, yang menjadi pemimpin untuk mengurus urusan kaum muslimin adalah salah seorang laki-laki di antara mereka.

Kedua.
Bahwa kehadiran pemimpin mereka untuk shalat mengimami mereka dan permintaannya kepada Isa ketika turun dari langit itu untuk menjadi imam shalat bersama mereka menunjukkan bahwa pemimpin tersebut adalah orang yang shalih dan mendapat serta menerapkan petunjuk Allah. Meskipun dalam hadits-hadits tersebut tidak disebutkan nama Al-Mahdi secara eksplisit melainkan hanya disebutkan sifat-sifatnya sebagai orang shalih yang mengimani kaum Muslimin pada waktu itu, namun banyak hadits dalam kitab-kitab Sunan dan Musnad serta lain-lainnya yang menafsirkan hadits-hadits yang tersebut dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim itu yang menunjukkan bahwa lelaki yang shalih itu bernama Muhammad bin Abdullah dan disebut juga Al-Mahdi, dan sunnah itu saling menafsirkan antara sebagian terhadap sebagian yang lain. Dan di antara hadits yang menunjukkan hal itu ialah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Harits bin Abi Usamah dalam Musnadnya dari Jabir رضي الله عنه, ia berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Artinya : Isa bin Maryam akan turun, lalu Amir (pemimpin) mereka, Al-Mahdi,  berkata. . . "

Hadits ini menunjukkan bahwa pemimpin yang tersebut dalam Shahih Muslim yang meminta kepada Isa Ibnu Maryam untuk mengimami shalat itu bernama Al-Mahdi.

Syaikh Shidiq Hasan mengemukakan sejumlah besar hadits tentang Al-Mahdi di dalam kitabnya Al-idza 'ah dan menempatkan hadits Jabir yang diriwayatkan Imam Muslim ini di bagian terakhir. Selanjutnya Uqbah berkata, "Di dalam hadits ini tidak terdapat sebutan Al-Mahdi secara eksplisit, tetapi hadits ini dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya tak dapat diartikan lain kecuali Al-Mahdi Al-Muntazhor (yang ditunggu kedatangannya) sebagaimana ditunjuki oleh hadits-hadits dan atsar-atsar terdahulu yang banyak jumlahnya." [Aqidah Ahlis Sunnah wa Atsar fil Mahdil Muntazhor. 175-176 oleh Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad, Dosen Al-Jami'ah Al-Islamiyyah Madinah Al-Munawarroh, cetakan pertama tahun 1402 H, terbitan Mathabi'ur Rasyid, Madinah. Dan periksa pula Al-Idza'ah halaman 144]



[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
Baca selengkapnya >>

Para Ulama Yang Menyusun Kitab Tentang Al-Mahdi

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Di samping adanya kitab-kitab hadits yang masyhur seperti Sunan Yang Empat (Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasai, dan Sunan Ibnu Majah), dan kitab-kitab Musnad seperti Musnad Ahmad, Musnad Al-Bazzar, Musnad Abi Ya'la, Musnad Al-Harits bin Abi Usamah, dan Mustadrak Al-Hakim, Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, Shahih Ibnu Khuzaimah, dan kitab-kitab lain yang menyebutkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi [1],  sebagian ulama juga telah menyusun secara tersendiri mengenai Al-Mahdi Al-Muntazhor ini dalam karya-karya mereka yang memuat sejumlah besar hadits tentang Al-Mahdi ini, antara lain:

[1]. Al-Hafizh Abu Bakar bin Abi Khaitsamah [2] menghimpun hadits-hadits tentang Al-Mahdi, sehagaimana dikutip oleh Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya halaman 556 dari As-Suhaili.

[2]. As-Suyuthi menyusun satu bagian tersendiri yang diberi judul Al-'Arful Wardiy Fi Akhbaril Mahdi dalam Al-Hawi lil Fatawi.

[3]. Dalam kitabnya An-nihayah Fil Fitan wal Malahim juz 1 halaman 30, Ibnu Katsir mengatakan bahwa beliau telah menyusun sebuah kitab tersendiri mengenai Al-Mahdi.

[4]. Ali Al-Muttaqi Al-Hindi [3] memiliki sebuah risalah yang diberi judul Risalah Fi Sya 'nil Mahdi [Al-Isya'ah li Asyrathis Sa'ah halaman 121].

[5]. Ibnu Hajar Al-Makki [4] menyusun sebuah kitab yang diberi judul Al-Qaulul Mukhtashar Fi 'Alaamaatil Mahdil Mahdil Muntazhor. [Al-Isya'ah: 105; Lawami 'ul Anwar 2: 72] ; dan Risalah / Thesis Abdul ' Alim tentang Al-Mahdi halaman 43).

[6]. Al-Mulla Ali al-Qari [5] menyusun sebuah kitab yang diberi judul Al-Masyrabul Wardiy Fi Madzhabil Mahdi. [Al-Isya'ah: 113].

[7]. Mar'i bin Yusuf al-Hanbali [6] menyusun sebuah kitab berjudul Fawaidul Fikri Fi Zhuhuril Muntazhor. [Lawami'ul Anwar 2: 76; dan Al-ldza'aj: 147-148]

[8]. Asy-Syaukani juga menyusun sebuah kitab yang berjudul At-Taudhih Fi Tawaturi Maa Jaa-a Fil Mahdil Muntazhor wad-Dajjal wal-Masih. [Al-Idza'ah. 113].

[9]. Shiddiq Hasan berkata. "As-Sayyid Al-'Allamah Badrul Millah Al-Munir Mu-hammad bin Ismail Al-Amir Al-Yamani [7] telah mengumpulkan hadits-hadits yang menetapkan akan keluarnya Al-Mahdi, yang dia ini berasal dari keluarga Nabi Muhammad saw dan akan muncul pada akhir zaman." [Al-ldza'ah: 114].


Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Periksa: Aqidah Ahlis Sunnah wal Atsar Fil Mahdil Muntazhor halaman 166-168, karya Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad. Dalam kitab tersebut beliau menyebutkan 36 buah kitab tentang Al-Mahdi dan sejumlah penyusunnya.
[2]. Beliau adalah Al-Hafizh Al-Kabir Abu Bakar Ahmad bin Ani Khaitsamah. Ayahnya adalah Zuhair bin Harb, seorang hafizh yang merupakan salah seorang guru Imam Muslim. Abu Bakar menimba ilmu dari Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Ma'in. Beliau juga menulis kitab At-Tarikh Al-Kabir. Mengenai kitab ini, Adz-Dzahabi berkata, "Saya tidak mengetahui kitab yang lebih banyak faedahnya daripada ini." Beliau wafat tahun 279 H.
[3]. Beliau adalah Ali bin Hisamuddin Al-Hindi, salah seorang yang memiliki perhatian besar terhadap hadits. Beliau berdomisili di dekat Makkah dan wafat di sana pada tahun 975 H. Semoga Allah merahmati beliau. Periksa: Syadzaraatudz-Dzahab 8: 370 dan Al-A'lam 4: 271).
[4]. Beliau adalah Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar Al-Haitsami, seorang ahli fiqih madzhab Syafi'i. Beliau memiliki banyak karangan. Beliau wafat di Makkah pada tahun 973 H. Dan ada yang mengatakan 984 H. Semoga Allah merahmati beliau. Periksa: Syadzaraatudz-Dzahab 8: 370 dan Al-A'lam 1: 234.
[5]. Beliau adalah Ali bin Sulthan Muhammad Nuruddin AI-Harawi, seorang ahli fiqih Madzhab Hanafi; berdomisili di Makkah dan wafat di sana pada tahun 1014 H. Semoga Allah merahmati beliau. Beliau memiliki banyak karya tulis. (Al-A'lam 5: 12).
[6]. Beliau adalah Mar'i bin Yusuf Al-Karami Al-Muqaddasi seorang ahli tarikh dan ahli sastra, juga termasuk pembesar fuqaha. Beliau memiliki karangan hingga 70 kitab; wafat di Kairo pada tahun 1033 H, semoga Allah merahmati beliau. Periksa Al-A'lam 7: 203.
[7]. Beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Shalah bin Muhammad Al-Hasani Al-Kahlani Ash-Shan'ani, pengarang kitab Subulus Salam Syarah bulughul Maram. Beliau memiliki banyak karangan, dan wafat di Shan'a pada tahun 1182 H. Periksa: Al-A'lam 6: 38.
Baca selengkapnya >>

Al A'raf : 160

alkisah dinegeri arab diabad ke 7.seorang arab pedofil mendatangi pemukiman bangsa paling pintar dimuka bumi yakni yahudi didaerah madinah.arab pedofil ini mengaku2 sebagai nabi peneruss didalam kitab org2 yahudi.
lalu arab pedofil ini membaca2kan ayat yg diklaim berasal dr tuhannya =

Al A'raf : 160 Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya...............

seketika itu jg para yahudi TERTAWA TERBAHAK2 krn isi ayatnya SALAH !!!!! dan ditolak lah kenabian si arab pedofil itu!!!
sejak kejadian itu sampai detik ini para yahudi dan jg kafir2 menertawakan ayat yg diucapkan si arab pedofil tersebut ckakak

pengetahuan buat awlo swt dan almarhum bangkai busuk muhamad:
pembagian 12 suku yahdui/israel terjadi bukan dijaman musa,melainkan beratus2 tahun sebelum musa hidup.yakni dijaman yakub.disaat yakub dianugerahi 12 anak dan keturunan2 12 anak yakub itulah yg dijadikan dasar 12 suku isrel/yahudi.
jadi kembali lagi quran salah melulu dlm menceritakan tokoh2 yg ada dikitabnya orang2 yahudi dan juga kristen !!!

bagi slimot malu akan kekacauan quran silakan ngamuk2 dgn OOT,hina kitab org lain,hina agama orang lain,ancam pembunuhan kpd org2 yg beragama lain ,ancam pembakaran rumah ibadat agama lain,hina pribadi pemilik status ini dgn kata2 kasar dan kotor.
-
Original Posting lihat di sini
===========

Jawaban Terpilih :

Vira Julia
loe emg ****** gendeng. 12 suku yg terdiri dari turunan yakub disaat musa diutus oleh Allah blm hlg dari israil. Jd pada wkt dizaman nabi musa 12 suku ini mengalami kesulitan air. Oleh nabi musa dipukulkanlah tongkatnya ke batu hingga memancar 12 sumber mata air bg 12 suku israil tersebut. Jd tak ada kekeliruan dalam Alquran. Hehehe...ingat 12 suku itu udh berpencar2 kemana2 disaat yesus diangkat menjadi nabi.
-
Benny Ahmad
 HA HA HA HA SI GENDENG MMG *****! PADA ZAMAN NABI YAKUB BELUM ADA TUH SUKU. YANG ADA BARU ANAK NYA YG 12 ORANG. GENDENG LOL ****
Baca selengkapnya >>

Kemutawatiran Hadits-Hadits Al-Mahdi

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Hadits-hadits yang telah kami sebutkan di muka di samping banyak hadits lain yang tidak kami sebutkan karena khawatir terkesan terlalu panjang menunjukkan bahwa hadits-hadits tentang Al-Mahdi adalah Mutawatir Maknawi. Hal ini telah dikemukakan oleh beberapa Imam dan ulama, antara lain:

[1]. Al-Hafizh Abul Hasan Al-Aabiri [1] berkata, "Telah mutawatir berita-berita dan telah melimpah riwayat-riwayat dari Rasulullah saw yang menyebutkan tentang Al-Mahdi bahwasanya dia berasal dari keluarga beliau, akan berkuasa selama tujuh tahun, akan memenuhi bumi dengan keadilan, bahwa Isa عليه السلام akan muncul dan membantu dia untuk memerangi Dajjal, dan dia mengimami umat ini melakukan shalat dan Isa shalat di belakangnya." [Tahdzibul Kamal Fi Asmair Rijal 3: 1194 karya Abul Hajjaj Yusuf Al-Maziy, dan Al-Manarul Munif: 142 dengan tahqiq Abdul Fattah Abu Ghodah]

[2]. Muhammad Al-Barzanji"[2] berkata, di dalam kitabnya Al-lsya'ah Asyratis Sa'ah yang memuat banyak sekali tanda akan datangnya kiamat dan di antaranya adalah Al-Mahdi yang merupakan tanda yang pertama kali muncul katanya, "Ketahuilah bahwasanya hadits-hadits yang membicarakan Al-Mahdi dengan pelbagai riwayatnya hampir tak terhitung banyaknya." (Al-Isya 'ah li Asyrathis Sa 'ah: 87). Dia berkata lagi, "Saya tahu bahwa hadits-hadits yang membicarakan adanya Al-Mahdi dan keluarnya pada akhir zaman yang dia ini dari keluarga Rasulullah saw dari keturunan Fatimah as mencapai derajat mutawatir maknawi, maka tidak ada artinya orang mengingkarinya." [Al-lsya'ah: 112]

[3]. Al-'Allamah Muhammad As-Sufarini [3] berkata, "Banyak sekali riwayat tentang   akan kedatangan Al-Mahdi hingga mencapai derajat mutawatir maknawi. Hal ini sudah tersebar di kalangan ulama sunnah sehingga sudah dianggap sebagai aqidah mereka."

Kemudian beliau menyebutkan sejumlah hadits dan atsar mengenai kedatangan Al-Mahdi dan nama beberapa orang sahabat yang meriwayatkannya, lalu beliau berkata, "Sungguh telah diriwayatkan dari orang-orang yang menyebutkan nama sahabat dan yang tidak menyebutkan nama sahabat dengan riwayat yang banyak sekali jumlahnya serta dari para tabi'in sesudah mereka yang menghasilkan ilmu (pengetahuan) yang pasti (qath'i). Karena itu mengimani kedatangan al-Mahdi adalah wajib sebagaimana ditetapkan oleh para ahli ilmu dan dibukukan dalam aqidah Ahli Sunnah wa Jama'ah." [Lawami'ul Anwari Bahiyah 2: 84. Dan periksa: Aqidah Ahlis Sunnah wal-Atsar, halaman 173]

[4]. Imam Syaukani berkata. "Hadits-hadits mutawatir mengenai kedatangan Al-Mahdi Al-Muntazhor yang dapat dipegangi sebagai hujjah di antaranya terdapat lima puluh hadits yang terdiri atas hadits shahih, hasan, dan dha'if yang terpuluhkan kedudukannya (karena banyaknya yang shahih dan hasan); dan ini adalah mutawatir tanpa diragukan dan tanpa ada kesamaran. Bahkan dalam jumlah di bawah lima puluh pun sudah dianggap mutawatir menurut istilah yang ditetapkan dalam ilmu ushul. Adapun atsar-atsar dari sahabat mengenai kedatangan Al-Mahdi ini banyak sekali jumlahnya dan dapat dihukumi marfu", mengingat tidak adanya lapangan ijtihad dalam masalah ini (yakni tidak mungkin para sahabat berani mengatakan dengan pendapatnya sendiri bahwa kelak akan datang Al-Mahdi pada akhir zaman. melainkan karena mereka mendengar keterangan dari Rasulullah saw mengenai masalah ini)." [Dari risalah Asy-Syaukani yang berjudul At-Taudhih Fi Tawaturi Maa Jaa-a Fil Mahdil Muntazhor wad-Dajjal wal-Masih sebagaimana dikutip oleh Shidiq Hasan dalam kitab Al-Idza 'ah halaman 113-114 dan Al-Katani dalam kitab Nazhmul Mutanatsir minal Haditsil Mutawaatir" halaman 145-146. Dan periksa pula kitab Aqidah Ahlis Sunnah wal Atsar fil Mahdil Muntazhor halaman 173-174]

[5]. Shidiq Hasan [4] berkata, "Hadits-hadits mengenai Al-Mahdi dengan riwayat dan susunan redaksinya yang bermacam-macam banyak sekali jumlahnya hingga mencapai derajat mutawatir maknawi. Hadits-hadits tersebut tercantum dalam kitab-kitab Sunan dan lain-lainnya dari kitab-kitab ke-Islaman, baik yang berupa mu'jam maupun musnad." [Al-Idzaa 'ah limaa Kaana wa maa yakuunu Baina Yadayis Saa' ah, halaman 112]

[6]. Syekh Muhammad bin Ja'far Al-Kattani [5] berkata, "Walhasil, hadits-hadits me-ngenai Al-Mahdi Al-Muntazhor adalah mutawatir. Demikian pula hadits-hadits tentang dajjal dan akan turunnya kembali Nabi Isa Ibnu Maryam عليه السلام." [Nazhmul Mutanaatsir minal Hadiitsil Mutawatir karya Syekh Muhammad bin Ja'far Al- Kattani, halaman 147]


[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Beliau adalah Imam Al-Hafizh Abul Hasan Muhammad bin Al-Husain As-Sajastani. Beliau meriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah dan yang sejajarnya, dan menulis kitab "Manaqib Asy-syafi'I". Beliau wafat tahun 363 H. Semoga Allah merahmati beliau. Vide: Tadzkiratul Huffazh 3: 954-955, dan Syadzaratudz-dzahab 3: 46-47.
[2]. Beliau adalah Syekh Muhammad bin Abdur Rasul bin Abdus Sayyid Al-Hasani Al-Barzanji, salah seorang fuqaha madzhab Syafi'i. Beliau adalah seorang ahli tafsir dan sastra. Beliau pergi ke Baghdad, Damsyiq (Damaskus), dan Mesir, dan akhirnya berdomisili di Madinah dan belajar di sana. Dan di sana pula beliau wafat pada tahun 1103 H. Beliau memiliki banyak karangan. Semoga Allah merahmati beliau. Periksa:   Al-A'lam, Oleh Az-Zarkali juz 6 halaman 203-204.
[3]. Beliau adalah Al-'Allamah Muhammad bin Salim As-Sufarini, seorang ahli hadits, ahli ushul, ahli sastra, dan muhaqqiq. Beliau dilahirkan di Sufarin, negeri Nablus. Beliau memiliki banyak karangan, juga menyusun nadhoman (syair / puisi) mengenai aqidah dan syarahnya yang diberi judul "Lawami" atau Lawaihul Anwaril Bahiyyah wa Sawathi'ul Asraril dil Firqotil-Mardhiyyah". Di samping itu beliau juga menulis buku "Ghidzaaul Albab Syarhu Manzhuumatil Adab", dan "Nafatsaatu Sha- dril mukmid wa Qurratul  'Aini Mus'id Syarhul Tsudi latsiyyaati Musnadil Imam Ahmad wa Ghairiha." Beliau wafat di Nablus pada tahun 1188 H. Semoga Allah merahmati beliau. Periksa biografi beliau dalam kitab Al-A 'lam karya Az-Zarkali 6: 14.
[4]. Beliau adalah Al-'Allamah Muhammad Shiddiq Khon bin Hasan Al-Husaini Al-Bukhari Al-Qanuji. Beliau menulis beberapa buku mengenai tafsir, hadits, fiqih, dan ushul. Beliau berdomisili di Hobal dan kawin dengan budak perempuannya. Beliau wafat pada tahun 1307 H. Periksa: Al-A 'lam karya Az-Zarkali, juz 6, halaman 167-168.
[5]. Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ja'far bin Idris Al-Kattani Al-Hasani Al-Fasi. seorang ahli tarikh dan ahli hadist yang diiahirkan di Fas yang mengembara ke Hijaz dan Damsyiq, kemudian kembali lagi ke Maghrib dan wafat di Fas pada tahun 1345 H., semoga Allah merahmati beliau. Beliau memiliki banyak karangan. (Periksa: Al-A'lam, halaman 72-73).
Baca selengkapnya >>

ALKITAB INJIL PALSU

Saya Meng-meng

INI YG MEMBUAT SURAT KIRIMAN YG ADA DLM ALKITAB INJIL

9 November 2011 pukul 19:25
PERKEMBANGAN AJARAN-AJARAN PAULUS
Ajaran Paulus yang banyak mengandung mithos-mithos Yunani ini ternyata banyak sekali mendapat dukungan, dari orang-orang sekitar Mediteraan, Laut Tengah. Ia antaranya didukung oleh Ireneus (150 - 202 M), Tertulianus (155 – 220 M) Origens (185 - 254 M) dan Anthanasius, yaitu Bapak yang melahirkan Trinitas yang hidup sekitar tahun 298 - 377 M, yang ikut memelopori Trinitas dalam sidang dikota Nicea tahun 325 M. Di belakang Anthanasius berdiri pula Santo Agustinus (354 - 430) dan Gregoryus Nyssa (335 - 394 M). Mereka, pendukung-pendukungnya ini memikirkan, berpikir dan berunding, bagaimana memecahkan persoalan Tuhan itu tiga tetapi satu. Maka tidaklah heran kita bila kemudian mendengarkan adanya konsili-konsili seperti konsili Nicea, konsili Epesus, konsili Alexandria dll, dimana pada tiap-tiap konsili akan lahir pula suatu "perkembangan baru dari Tuhan," seperti pelenyapan Injil-injil yang asli, pelarangan padri-padrinya kawin dan seterusnya. Dalam zaman seperti yang saya sebutkan tadi, tidak pula seluruh orang menerima ajaran gila Paulus ini, sebab pada waktu itu lahir pula golongan-golongan Nestorius (388-440 M) dan Arius(270-350 M). Kedua golongan ini terkenal gigihnya menentang ajaran Paulus, sambil tetap berkeyakinan bahwa tiada lain yang disembah melainkan Allah yang Maha Esa, dan pertentangan mereka inilah yang akhirnya menimbulkan perburuan manusia yang tiada taranya, dimana lawan-lawan ideologinya dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, diadu dengan singa, diseret oleh kuda ataupun dihukum pijak oleh gajah.

PEMERINTAH ROMAWI TURUN TANGAN
Pemerintah Romawi melihat adanya suatu kericuhan-kericuhan didalam negerinya, tidaklah tinggal diam. Kericuhan-kericuhan agama ini bila dibiarkan, kemungkinan besar akan menimbulkan suatu hal-hal yang lebih besar dan berbahaya pula. Itulah sebabnya maka pada tahun 326 M, kaizar Konstantin yang Agung segera mengadakan musyawarah atau konsili dikota Nicea, dimana golongan-golongan Tertulianus, Origenes, Anthanasius dipertemukan dengan golongan Nestorius, Arius serta kawan-kawan yang seangkatan dengannya. Gagasan Kaisar mungkin kurang ditanggapi oleh ummat, maka dari undangan yang datang ternyata belum setengahnya. Didalam perdebatan itu, mereka terpecah dua, yaitu golongan-golongan yang mempertahankan Yesus sebagai manusia, dan golongan golongan yang mempertahankan Yesus sebagai Tuhan. Berhubung tidak adanya kata sepakat, maka kaisar mengambil keputusan (dekrit?) bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia, atau setengah Tuhan dan setengah manusia. Gagasan ini diterima hanya dengan 2 suara, sedang penolaknya 10 suara. Berhubung yang 2 suara ini lebih dekat dengan selera kaisar, maka sejarah kemudian mencatat yang 2 suara inilah yang menang, yaitu mereka yang menerima gagasan Tuhan manusia terhadap diri Yesus. Kaisar kemudiannya mengadakan suatu dekrit umum bahwa semua orang harus menerima gagasannya itu. Maka mulailah disini penjagalan manusia besar-besaran, dimana siapa saja yang menolak ajaran Yesus Tuhan dan manusia dibunuh dengan bermacam-macam cara yang keji. Belakangan ternyata pula, kaisar Konstantin raja Romawi yang kafir itu masuk Kristen, dan kemungkinan mulai tahun-tahun inilah Kristen itu mulai lahir, dalam suatu bentuk yang bernama: Katolik yang artinya Umum. Konsili I ini rupa-rupanya belumlah dapat menampung segala aspirasi ummat. Maka mereka kemudian mengadakan Konsili II dikota Konstantinople pada tahun 381 M, yang memutuskan lagi bahwa Anak adalah Homo Osius dengan Bapa (Creator). Didalam Konsili II ini pula mereka menambahkan materi Rokhulkudus sebagai oknum ke-III dari Allah, sehingga lengkap lahirlah Tuhan Allah Bapa, dan Anak serta Rokhulkudus. Didalam tahun-tahun inilah kemungkinan besar orang mulai menambah-nambah Injil Matius dengan tulisan: Pergilah keseluruh dunia baptiskanlah seluruh bangsa dengan nama Bapa, dan Anak dan Rokhulkudus (Matius 28:10). Konsili ke-III diadakan dikota Epesus tahun 439 M, didalam konsili inilah dikeluarkan perintah untuk mengutuk ajaran-ajaran Nestorian dan Arianisme yang bidaat itu. Merekapun mengeluarkan pernyataan perang terhadap Injil, dimana seluruh Injil-injil yang asli dimusnahkan atau diapokratipkan. Sebagaimana kita mengetahui, semasa Yesus hidup ia mempunyai pula pengikut-pengikut, yang kian kemari menuliskan khutbah-khutbah dan ajaran-ajarannya sebab pada zaman itu memang alphabet telah ditemukan. Murid-murid Yesus ada 70 orang. diantaranya 12 yang disebutkan namanya didalam Injil. Dari catatan-catatan murid-murid Yesus ini, kemudian hari kita kenal telah dibukukan dengan nama Injil, yang dinamai oleh masing-masing penulisnya seperti:
(1) Injil Markion,
(2) Injil Mesir,
(3) Injil Eva,
(4) Injil Yudas,
(5) Injil Nicodemus,
(6) Injil Thomas,
(7) Injil Barnaba,
(8) Injil Matius,
(9) Injil Yosepus,
(10) Injil Duabelas,
(11) Injil Kebenaran,
(12) Injil Maria,
(13) Injil Yesus,
(14) Injil Andreas,
(15) Injil Pilipias,
dan lain-lainnya.
MATIUS CS. PENJIPLAK PAULUS
Sebaliknyalah bahwa Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya itulah yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu. Lukas misalnya, ia adalah dokter pribadi dari Paulus. Ia dalam menulis Injil, dengan sendirinya kemasukan pula ajaran-ajarannya Paulus. Ini bisa dibuktikan dalam tulisannya pada kisah rasul- rasul, dimana jelas Nampak kecenderungannya untuk mengangkat-angkat nama Paulus, bahkan murid ini setengah mengkultus dan mendewakannya. Lukas menyusun Injilnya berdasarkan kepada Markus-tua atau Ur Markus. Sedangkan Markus sendiri bukannya orang yang dikenal. Matius menulis Injilnya berdasarkan pula kepada Ur Markus, jadi Matiuspun menjiplak. Itulah sebabnya dalam Injil-injil Matius, Markus dan Lukas banyak sekali dijumpai kalimat-kalimat atau perkataan-perkataan yang sama, disamping pertentangan-pertentangan yang ada. Lalu bagaimanakah dengan Injil Yahya? Marilah kita ikuti uraian Jarnawi Hadikusumo dalam bukunya: Tinjauan sekitar Perjanjian Lama & Baru, halaman 69-74 yang bunyinya kurang lebih:

1. Injil Yahya tidak termasuk dalam Injil Sipnotik, sebab isi dan sejarahnya lain sekali. Menurut keyakinan Kristen, Injil Yahya ditulis oleh Yahya murid Yesus yang terkasih.(Yahya 13:23 dan 21:20). Oleh karena itulah maka kepercayaan Kristen, penulis Injil Yahya ialah Yahya bin Zabdi adik Yakub bin Zabdi seorang diantara muridnya yang duabelas itu.
2. Oleh para ahli sejarah yang lebih dapat dipercaya, Yahya bin Zabdi telah dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa I pada tahun 44 atau 66 M. Padahal Injil Yahya baru ditulis sekitar tahun 100 M. Maka benar kemudian, Injil ini kemungkinan besar sekali ditulis oleh Yahya Prebester pendeta siding Jum'at di Asia Kecil yang hidup dalam abad I Masehi. Ia menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran Corentus dan Irenius. Hal ini dikuatkan lagi oleh kitab-kitab Encyclopedia, terutama Encyclopedia Britanica yang mendasarkan keterangannya atas Papias Uskup Hieropolis. Demikian juga keterangan vang dibawakan oleh Dr. J. H. Bavink dalam kitabnya yang bernama: "De Weg Van Gods Koninkrijk." Kembali kepada soal Matius, pada waktu Yesus hidup ia masih anak kecil berumur 5 tahun. Ia menulis Injil pada tahun 88 M, dus 55 tahun sesudah kepergian Yesus. Waktu yang 55 tahun saya kira sudah sangat lama untuk mengingat semua kejadian, apalagi untuk menulis perkatan-perkataan seseorang Dari manakah ia mengetahui percakapan Gembala-gembala Efrata dengan para malaikat? Bukankah pada waktu itu ia tidak berada di padang Efrata? Lalu darimana pula ia mengetahui dialog Mariam dan Jibril? Bukankah dari mulut ke mulut juga asalnya?
Baca selengkapnya >>

ARAH SHOLAT

Ringkasan Sifat Shalat Nabi ; Menghadap Ka'bah Dan Berdiri

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Perhatian :
Tulisan ini hanya ringkasan, bagi pembaca yang ingin mengetahui dalil-dalilnya dipersilahkan merujuk buku aslinya yaitu : "Sifat Shalat Nabi صلی الله عليه وسلم", oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


[1]. MENGHADAP KA'BAH

1. Apabila anda - wahai Muslim - ingin menunaikan shalat, menghadaplah ke Ka'bah (qiblat) dimanapun anda berada, baik shalat fardlu maupun shalat sunnah, sebab ini termasuk diantara rukun-rukun shalat, dimana shalat tidak sah tanpa rukun ini.

2. Ketentuan menghadap qiblat ini tidak menjadi keharusan lagi bagi 'seorang yang sedang berperang' pada pelaksanaan shalat khauf saat perang berkecamuk dahsyat.

Dan tidak menjadi keharusan lagi bagi orang yang tidak sanggup seperti orang yang sakit atau orang yang dalam perahu, kendaraan atau pesawat bila ia khawatir luputnya waktu.

Juga tidak menjadi keharusan lagi bagi orang yang shalat sunnah atau witir sedang ia menunggangi hewan atau kendaraan lainnya. Tapi dianjurkan kepadanya - jika hal ini memungkinkan - supaya menghadap ke qiblat pada saat takbiratul ikhram, kemudian setelah itu menghadap ke arah manapun kendaraannya menghadap.

3. Wajib bagi yang melihat Ka'bah untuk menghadap langsung ke porosnya, bagi yang tidak melihatnya maka ia menghadap ke arah Ka'bah.

HUKUM SHALAT TANPA MENGHADAP KA'BAH KARENA KELIRU

4. Apabila shalat tanpa menghadap qiblat karena mendung atau ada penyebab lainnya sesudah melakukan ijtihad dan pilihan, maka shalatnya sah dan tidak perlu diulangi.

5. Apabila datang orang yang dipercaya saat dia shalat, lalu orang yang datang itu memberitahukan kepadanya arah qiblat maka wajib baginya untuk segera menghadap ke arah yang ditunjukkan, dan shalatnya sah.

[2]. BERDIRI

6. Wajib bagi yang melakukan shalat untuk berdiri, dan ini adalah rukun, kecuali bagi :

Orang yang shalat khauf saat perang berkecamuk dengan hebat, maka dibolehkan baginya shalat diatas kendaraannya.

Orang yang sakit yang tidak mampu berdiri, maka boleh baginya shalat sambil duduk dan bila tidak mampu diperkenankan sambil berbaring.

Orang yang shalat nafilah (sunnah) dibolehkan shalat di atas kendaraan atau sambil duduk jika dia mau, adapun ruku' dan sujudnya cukup dengan isyarat kepalanya, demikian pula orang yang sakit, dan ia menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku'nya.

7. Tidak boleh bagi orang yang shalat sambil duduk meletakkan sesuatu yang agak tinggi dihadapannya sebagai tempat sujud. Akan tetapi cukup menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku'nya - seperti yang kami sebutkan tadi - apabila ia tidak mampu meletakkan dahinya secara langsung ke bumi (lantai).

SHALAT DI KAPAL LAUT ATAU PESAWAT

8. Dibolehkan shalat fardlu di atas kapal laut demikian pula di pesawat.

9. Dibolehkan juga shalat di kapal laut atau pesawat sambil duduk bila khawatir akan jatuh.

10. Boleh juga saat berdiri bertumpu  (memegang) pada tiang atau tongkat karena faktor ketuaan atau karena badan yang lemah.

SHALAT SAMBIL BERDIRI DAN DUDUK

11. Dibolehkan shalat lail sambil berdiri atau sambil duduk meski tanpa udzur (penyebab apapun), atau sambil melakukan keduanya. Caranya ; ia shalat membaca dalam keadaan duduk dan ketika menjelang ruku' ia berdiri lalu membaca ayat-ayat yang masih tersisa dalam keadaan berdiri. Setelah itu ia ruku' lalu sujud. Kemudian ia melakukan hal yang sama pada rakaat yang kedua.

12. Apabila shalat dalam keadaan duduk, maka ia duduk bersila atau duduk dalam bentuk lain yang memungkinkan seseorang untuk beristirahat.

SHALAT SAMBIL MEMAKAI SANDAL

13. Boleh shalat tanpa memakai sandal dan boleh pula dengan memakai sandal.

14. Tapi yang lebih utama jika sekali waktu shalat sambil memakai sandal dan sekali waktu tidak memakai sandal, sesuai yang lebih gampang dilakukan saat itu, tidak membebani diri dengan harus memakainya dan tidak pula harus melepasnya. Bahkan jika kebetulan telanjang kaki maka shalat dengan kondisi seperti itu, dan bila kebetulan memakai sandal maka shalat sambil memakai sandal. Kecuali dalam kondisi tertentu (terpaksa).

15. Jika kedua sandal dilepas maka tidak boleh diletakkan disamping kanan akan tetapi diletakkan disamping kiri jika tidak ada disamping kirinya seseorang yang shalat, jika ada maka hendaklah diletakkan didepan kakinya, hal yang demikianlah yang sesuai dengan perintah dari Nabi صلی الله عليه وسلم.[1]

SHALAT DI ATAS MIMBAR

16. Dibolehkan bagi imam untuk shalat di tempat yang tinggi seperti mimbar dengan tujuan mengajar manusia. Imam berdiri diatas mimbar lalu takbir, kemudian membaca dan ruku' setelah itu turun sambil mundur sehingga memungkinkan untuk sujud ke tanah didepan mimbar, lalu kembali lagi keatas mimbar dan melakukan hal yang serupa di rakaat berikutnya.

KEWAJIBAN SHALAT MENGHADAP PEMBATAS DAN MENDEKAT KEPADANYA

17. Wajib shalat menghadap tabir pembatas, dan tiada bedanya baik di masjid maupun selain masjid, di masjid yang besar atau yang kecil, berdasarkan kepada keumuman sabda Nabi صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Janganlah shalat melainkan menghadap pembatas, dan jangan biarkan seseorang lewat dihadapanmu, apabila ia enggan maka perangilah karena sesungguhnya ia bersama pendampingnya". (Maksudnya syaitan).

18. Wajib mendekat ke pembatas karena Nabi صلی الله عليه وسلم memerintahkan hal itu.

19. Jarak antara tempat sujud Nabi صلی الله عليه وسلم dengan tembok yang dihadapinya seukuran tempat lewat domba. maka barang siapa yang mengamalkan hal itu berarti ia telah mengamalkan batas ukuran yang diwajibkan.[2]

KADAR KETINGGIAN PEMBATAS

20. Wajib pembatas dibuat agak tinggi dari tanah sekadar sejengkal atau dua jengkal berdasarkan sabda  Nabi صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Jika seorang diantara kamu meletakkan dihadapannya sesuatu setinggi ekor pelana (3) (sebagai pembatas) maka shalatlah (menghadapnya), dan jangan ia pedulikan orang yang lewat dibalik pembatas".

21. Dan ia menghadap ke pembatas secara langsung, karena hal itu yang termuat dalam konteks hadits  tentang perintah untuk shalat menghadap ke pembatas. Adapun bergeser dari posisi pembatas ke kanan atau ke kiri sehingga membuat tidak lurus menghadap langsung ke pembatas maka hal ini tidak sah.

22. Boleh shalat menghadap tongkat yang ditancapkan ke tanah atau yang sepertinya, boleh pula menghadap pohon, tiang, atau isteri yang berbaring di pembaringan sambil berselimut, boleh pula menghadap hewan meskipun unta.

HARAM SHALAT MENGHADAP KE KUBUR.

23. Tidak boleh shalat menghadap ke kubur, larangan ini mutlak, baik kubur para nabi maupun selain nabi.

HARAM LEWAT DIDEPAN ORANG YANG SHALAT TERMASUK DI MASJID HARAM.

24. Tidak boleh lewat didepan orang yang sedang shalat jika didepannya ada pembatas, dalam hal ini tidak ada perbedaan antara masjid Haram atau masjid-masjid lain, semua sama dalam hal larangan berdasarkan keumuman sabda Nabi صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Andaikan orang yang lewat didepan orang yang shalat mengetahui akibat perbuatannya maka untuk berdiri selama 40, lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang shalat". Maksudnya lewat di antara shalat dengan tempat sujudnya. [4]

KEWAJIBAN ORANG YANG SHALAT MENCEGAH ORANG LEWAT DIDEPANNYA MESKIPUN DI MASJID HARAM

25. Tidak boleh bagi orang yang shalat menghadap pembatas membiarkan seseorang lewat didepannya berdasarkan hadits yang telah lalu.

"Artinya : Dan janganlah membiarkan seseorang lewat didepanmu...."

Dan sabda Nabi صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Jika seseorang diantara kamu shalat menghadap sesuatu pembatas yang menghalanginya dari orang lain, lalu ada yang ingin lewat didepannya, maka hendaklah ia mendorong  leher orang yang ingin lewat itu semampunya (dalam riwayat lain : cegahlah dua kali) jika ia enggan maka perangilah karena ia adalah syaithan".

BERJALAN KEDEPAN UNTUK MENCEGAH ORANG LEWAT

26. Boleh maju selangkah atau lebih untuk mencegah yang bukan mukallaf yang lewat di depannya seperti hewan atau anak kecil agar tidak lewat di depannya.

HAL-HAL YANG MEMUTUSKAN SHALAT

27. Di antara fungsi pembatas dalam shalat adalah menjaga orang yang shalat menghadapnya dari kerusakan shalat disebabkan yang lewat di depannya, berbeda dengan yang tidak memakai pembatas, shalatnya bisa terputus bila lewat didepannya wanita dewasa, keledai, atau anjing hitam.

[Disalin dari buku Ringkasan Sifat Shalat Nabi صلی الله عليه وسلم, Oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penerjemah Amiruddin Abd. Djalij, M Dahri, Penerbit Lembaga Ilmiah Masjid At-Taqwa Rawalumbu Bekasi Timur]
_________
Fote Note.
[1]. Saya (Al-Albaani) berkata : disini terdapat isyarat yang halus untuk tidak meletakkan sandal didepan. Adab inilah yang banyak disepelekan oleh kebanyakan orang yang shalat, sehingga Anda menyaksikan sendiri siantara mereka yang shalat menghadap ke sandal-sandal.
[2]. Saya (Al-Albaani) berkata : dari sini kita tahu bahwa apa yang dilakukan oleh banyak orang di setiap masjid seperti yang saya saksikan di Suriah dan negeri-negeri lain yaitu shalat di tengah masjid jauh dari dinding atau tiang adalah kelalaian terhadap perintah dan perbuatan Nabi صلی الله عليه وسلم.
[3]. Yaitu kayu yang dipasang di bagian belakang pelana angkutan dipunggung unta. Di dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa : mengaris diatas tanah tidak cukup untuk dijadikan sebagai garis pembatas, karena hadits yang teriwayatkan tentang itu lemah.
[4]. Adapun hadits yang disebutkan dalam kitab "Haasyiatul Mathaaf" bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم shalat tanpa menghadap pembatas dan orang-orang lewat didepannya, adalah hadits yang tidak shahih, lagi pula tidak ada keterangan di hadits tersebut bahwa mereka lewat diantara beliau dengan tempat sujudnya      
Baca selengkapnya >>

Hadits "Tidak Ada Al-Mahdi Kecuali Isa Ibnu Maryam" Dan Jawabannya

Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadils Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442]

Alasan mereka ini dijawab bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan "Al-Azdi berkata mungkar haditsnya." dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, "majhul." Dan saya sendiri -Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan  oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]

Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]

Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam."  [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-hadits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya." [2]

Saya berkata, "Seandainya hadits ini ditetapkan shahih, maka ia tidak dapat rnengesampingkan hadits-hadits mengenal hadits-hadits mengenai Al-Mahdi yang ba-nyak jumlahnya dan lebih shahih isnadnya daripada hadits ini yang masih diperselisih-kan oleh para ulama mengenai shahih dan tidaknya. Wallahu a'lam."


[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Tahdzibul Kamal Fi Asmaair Rijal 3: 193-194 karya Abul Hajaj Al-Maziy.
[2]. At-Tadzkiroh Fi Ahwalil Mautaa wa Unuuril Akhirah, halaman 617.      
Baca selengkapnya >>

HARI TRAGEDI PEMBUNUHAN UMAT ISLAM SPANYOL


April Mop dirayakan dengan melegalkan penipuan dankebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedarhiburan atau keisengan belaka.
I.B.M.B- PERNAHKAH anda merayakan April Mop? Jika iya segeralah bertaubat, karena dengan alasan apapun sikap yang tidak dilandasi pengetahuan mengenai hakikat perayaan tersebut tidak membawa mudharat untuk anda.
Pada hari itu setiap orang diperbolehkan untuk berbohong atau membuat lelocon konyol tanpa rasa bersalah atau tidak boleh disalahkan. Hari ini ditandai dengan bercanda, tipu menipukepada keluarga, teman, sahabat, musuh dan tetangga dengan tujuan mempermalukan mereka.Inilah kisah dibalik April Mop yang biasa dirayakan setiap 1April. Menurut ahli sejarah Islam dr. Ahlish Manshur ,S.Sos
April Mop atau dalam bahasa Inggrisnya April Fool’s Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariqbin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi sebuahnegara yang makmur. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendahhati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulusdan ikhlas memeluk Islam. Keadaan tenteram seperti ituberlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum Kristen yang masih ada di sekelilingSpanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islamdari Spanyol, namun selalu gagal.
Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajarikelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukancara untuk menaklukkan Islam, yaitu dengan melemahkan imanmereka melalui pemikiran dan budaya lebral.Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Kristen.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksaberlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri.
Tentara Kristen mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah mereka. Denganlantang tentara Kristen itu meneriakkan pengumuman, bahwapara Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dandiperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawabarang-barang keperluan mereka.
Orang orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namunbeberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendirikapal- kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan.
Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan,mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada danberlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluardari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan.
Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan nonmuslim, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan,dengan cepat tentara kafir itu menggeledah rumah-rumah yangtelah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilatangkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebutbersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan didalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanyabisa terpana ketika tentara Kristen juga membakari kapal-kapalyang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol.
Ribuan umat Islam itu tidak bisa berbuat apa-apa karena samasekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri daripara perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil.Sedangkan para tentara Krsiten telah mengepung merekadengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Kristensegera menyerbu umat Islam Spanyol. Jerit tangis dan takbirmembahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu tewassebagai syuhada.
Tragedi itu bertepatan dengan tanggal 1 April.Inilah yangkemudian diperingati oleh dunia barat sebagai April Mop (TheApril’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang orang di perbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.
Sebab itulah, April Mop dirayakan dengan melegalkan penipuandan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedarhiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yangsangat menyedihkan. Sebab itu, sangat tidak pantas jika adaorang Islam yang ikut ikutan merayakan tradisi ini.
Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka iasesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhanribuan saudara saudaranya di Granada, Spanyol 5 abad silamyang lalu.
Wallahu a’lam bishshawab,
 Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share'Tandai dan undang temen2mu gabung dg klik ‘Invite Your Friends INGAT Qs.42:48 KEWAJIBANMU tidak lain hanyalah menyampaikan
Tahukah anda jika dakwah tak Cuma tugas ustadz tapi jelas tertulis KEWAJIBAN BAGI KITA SEMUA?
Qs.42:48 KEWAJIBANMU tidak lain hanyalah menyampaikan (Juga Qs.16:82 dan Qs.3:20)
Qs.3 Ali Imran:20 Maukah kamu masuk Islam? (kewajiban menyampaikan pada kafir sekalipun)
Qs.16:125 SERULAH pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah & pelajaran baik
Baca selengkapnya >>

ANTARA MUHAMMAD SAW DAN PAULUS : SIAPAKAH YANG MERUPAKAN NABI PALSU

SIAPAKAH NABI PALSU ITU?

Dalam berbagai postingan di internet, umat nasrani sering menghujat Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi palsu, tukang zina, pembunuh, perampok, dll. Pada hal banyak sarjana, ilmuwan Barat yang mengagumi sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pemimpin yang sukses dan paling sukses sepanjang zaman. Para sarjana Barat itu tidak mengatakan Nabi sebagai perampok, pemerkosa, dll. Itui karena mereka melihat menggunakan ilmu. Sedang gereja dan misisonaris, melihat sosok Nabi Muhammad SAW dengan kacamata permusuhan. Sehingga yang hasilnya adalah penilaian subyektif, Nabi Muhammad disebut sebagai pemerkosa, perampok, pembunuh, dll. Bahkan Nabi Muhammad dikatakan sebagai Nabi Palsu. Mereka menggunakan dalil dalil dari kitab-kitab Islam Syi’ah sebagai referensinya. Termasuk kematian Nabi Muhammad yang katanya diracun oleh istrinya sendiri.

Dalil yang digunakan diambil dari kitab Tafsirul Iyasy 1/200, karya Muhammad bin Mahmud bin Iyasy, sebuah kitab milik orang Syi’ah , yang berisi banyak kebohongan tentang Nabi dan Istri beliau. Sebagaimana telah diketahui, bahwa Syi’ah merupakan aliran dalam Islam yang dinyatakan sesat karena ajarannya yang bertentangan dengan ajaran Nabi, bahkan menjelek-jelekkan dan menfitnah Nabi Muhammad dan Istri-istrinya. Jadi tuduhan mereka bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi palsu dengan mendasarkan pada kitab-kitab Syi’ah adalah tuduhan yang tak beralasan alias ngawur. (DALAM TULISAN INI, SAYA TIDAK MEMAKAI KITAB BARNABAS, KARENA ITU TAK DIAKUI KAUM NASRANI. JADI KAUM NASRANI JUGA JANGAN MENNGUNAKAN KITAB DARI ALIRAN SESAT). Dan ini merupakan FITNAH YANG BESAR TERHADAP NABI MUHAMMAD SAW.

————————————————————

LANTAS SIAPA NABI PALSU ITU SEBENARNYA?

————————————————————

Dalam sejarah perkembangan Islam, muncul banyak nabi palsu, misalnya Musailamah al Kadzab.

dalam sejarah perkembangan ajaran Yesus pun ada nabi palsu. Siapa dia?

Mari kita ikuti…..

————————————————————

MARKUS 13

(5) Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

(6) Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

(7) Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

(8) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

(9) Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka.

(21) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

(22) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

(23) Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu.”

—————————————————————————————————————————————–

AYAT-AYAT TERSEBUT DIATAS ADALAH SEBUAH PEMBERITAAN DARI YESUS KRISTUS AKAN DATANGNYA NABI PALSU, DAN MASA-MASA PENDERITAAN YANG AKAN DIALAMI PENGIKUT YESUS SEBELUM DATANGNYA ZAMAN BARU.

—————————————————————————————————————————————–

SEKARANG KITA LIHAT AYAT-AYAT LAIN DALAM BIBLE.

ULANGAN 18

(18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.

(19) Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.

(20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

(21) Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? –

(22) apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.”

—————————————————————————————————————————————–

AYAT-AYAT DI ATAS (Markus dan Ulangan) BERISI : TUHAN AKAN MENGANGKAT SEORANG NABI YANG MENYAMPAIKAN RISALAH-NYA, ANCAMAN TUHAN PADA ORANG YANG TIDAK MENDENGARKAN FIRMAN-NYA, ANCAMAN BAGI NABI YANG MENYAMPAIKAN RISALAH PALSU (BUKAN DARI TUHAN), DAN CIRI-CIRI NABI PALSU ITU.

KITA DAPATI CIRI NABI PALSU ADALAH:
DENGAN SOMBONG MENGATAKAN FIRMAN YANG TIDAK DIPERINTAHKAN. (Ulg :18:22)
PERKATAAN YANG DIATAS NAMAKAN TUHAN ITU TIDAK SAMPAI/TIDAK TERJADI/TIDAK BENAR.(Ulg : 18:22)
MENGATAKAN DIRINYA KRISTUS (Mark ; 13:6)
MENGADAKAN TANDA-TANDA/MUKJIZAT UNTUK MENYESATKAN. (Mark:13:22)

MARI KITA TEROPONG PAULUS DAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN MEMAKAI KRITERIA DARI BIBEL DI ATAS. SIAPAKAN YANG MERUPAKAN NABI PALSU?

—————————————————————————————————————————————–

KRITERIA 1 : DENGAN SOMBONG MENGATAKAN FIRMAN YANG TIDAK DIPERINTAHKAN.

Paulus mengatakan dalam Injil, bahwa ia menerima wahyu dari Yesus. Berarti apa yang diucapkannya, logikanya harus sesuai dengan ucapan-ucapan Yesus. Kita lihat :
II Korintus 1 : 3, Kol 1 : 15, Filipi 2 : 6,= theology Kristen mengajarkan Yesus adalah Tuhan. Bertentangan dengan Yoh 17 : 3, Yoh 7 : 16, Yoh 7 : 29, Mat 21 : 11 = Yesus menyatakan dirinya Nabi utusan Allah. Salah satunya PALSU.
Yoh 1: 1-4,14 dan 1 Yoh 5:7 = teologi Kristen mengajarkan Trinitas. Bertentangan dengan Mar 12 : 29, Mat 22:37, Mat 4 : 10 = Yesus mengajarkan ketauhidan. Salah satunya PALSU,
Rom 14:2-3, Rom 14 : 17,20 = Paulus menghalalkan babi Bertentangan dengan Ul 14:8, Imamat 11:7, Yesaya 66:17 = Yesus mengharamkan babi. Salah satunya PALSU
Paulus merubah hukum sunat (gal 5:2,6, I Kor 7 : 19, Rom 2 : 28-29) Bertentangan dengan Yesus berpegang pada hukum sunat (Kejd 17 : 10, Luk 2 : 21, Imamat 12:3, Kejd 21:4, kejd 17 :13-14, kisah para rasul 7 : 51, Yoh 7 ; 22) Salah satunya PALSU.
I Kor 6:12-13 = Paulus membolehkan minum khamer Bertentangan dengan Imamat 10:9, Hakim-hakim 13 : 4, 14 = Yesus mengharamkan khamer Salah satunya PALSU.
Roma 5 : 12, I Kor 15 : 21-22, Roma 3 : 23-24 = Paulus mengajarkan dosa warisan Bertentangan dengan Ulangan 24 : 16,Yeremia 17:10, Yehezkiel 18:20 = Yesus tidak mengajarkan dosa warisan Salah satunya PALSU.
Paulus menolak hukum Taurat (roma 3 : 20, 4 : 15, 7 : 6, 5 : 20) Bertentangan dengan Yesus berpegang pada hukum Taurat ( Mat 5:17, Mazmur 19:8, Ibrani 10:28) Salah satunya PALSU

DAN INILAH PENGAKUAN PALING JUJUR DARI PAULUS TENTANG KEBOHONGANNYA:

ROMA 3: 7 : Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

PAULUS MENGAKUI DG JUJUR, TELAH MEBUAT KEBOHONGAN-KEBOHONGAN UNTUK KEMULIAAN TUHAN, DAN BUKTI DARI DUSTA PAULUS ADALAH AYAT-AYAT DI ATAS.

KITA LIHAT MUHAMMAD SAW.
An Najm : 4. : Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Al Hijr : 9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Ayat an Najm : 4 adalah penegasan Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW tidak membuat ayat-ayat palsu dalam Al Qur’an, karena apa yang diucapkan oleh Nabi SAW adalah wahyu Allah swt, bukan karangan Muhammad. INI BISA DILIHAT, PADA AYAT-AYAT YG BERISI UCAPAN MUHAMMAD, SELALU DIDAHULUI KATA-KATA “KATAKAN (Hai Muhammad)….yang menegaskan bahwa apa yang diucapkan Muhammad itu adalah perintah dari Allah SWT.

Ayat 9 surat Al Hijr berisi penegasan Allah swt, bahwa Allah-lah yang menjaga dan memelihara kemurnian al qur’an. JIKA ALLAH SWT YANG MENJAGA, SIAPAKAH YANG MAMPU MERUSAK DAN MEMALSUKANNYA ? Berbagai upaya pemalsuan al Qur’an telah dilakukan oleh orang-orang Nasrani. Diantaranya dengan membuat al Quran palsu. di dalamnya ada surat seperti Surat Al Iman, Surat Al Muslimun, Surat At Tajassud, Surat AL Washaya, Surat An Nabi, Surat Al Kitab, Surat Al Muqtha’ah, Surat al Ushfur, Surat Ad Du’a, Surat Ar Roja’ . Tapi semua itu ketahuan oleh kaum Muslimin.
Al Haqqah : 40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, 41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair …. 42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung……

Ayat ini menegaskan, bahwa apa yang tertulis dalam kitab AL Qur’an adalah wahyu Allah ,bukan bikinan Muhammad SAW.
AN Nissaa’ : 82. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Ini juga menegaskan, bhw Muhammad SAW tidak membuat ayat-ayat palsu dalam Al Qur’an.

DALAM SEBUAH POSTINGAN DI SITUS MILIK NASRANI, DISEBUTKAN ADA LEBIH DARI 80 AYAT YANG BERTENTANGAN DALAM AL QUR’AN. HAL ITU KARENA MEREKA MEMAHAMI SECARA TIDAK BENAR. MEREKA MENGESAMPINGKAN ATAU MENOLAK ASBABUN NUZUL AYAT , DAN ILMU-ILMU LAIN YANG HARUS DIMILIKI UNTUK MEMAHAMI ISI AL QUR’AN. MODAL MEREKA HANYA BISA MEMBACA TULISAN LATIN/TERJEMAHANNYA. PADAHAL MEMPELAJARI ASBABUN NUZUL ITU WAJIB DALAM RANGKA MEMAHAMI AYAT QUR’AN, KARENA , ITU ADALAH KONSEKWENSI LOGIS DARI CARA TURUNNYA AL QUR’AN SECARA BERTAHAB, SESUAI KONDISI YANG DIHADAPI MUHAMMAD SAW DALAM MENYAMPAIKAN RISALAH-NYA.

JADI JELAS DISINI, BAHWA MUHAMMAD TIDAK MEMBUAT KEBOHONGAN/KEDUSTAAN DALAM KITAB AL QUR’AN/TIDAK MEMBUAT FIRMAN PALSU.

——————————————————–

KRITERIA 2 : PERKATAAN YANG DIATAS NAMAKAN TUHAN ITU TIDAK SAMPAI/TIDAK TERJADI/TIDAK BENAR

@ PAULUS :

Ayat-ayat buatan Paulus di atas bisa jadi bukti, untuk criteria ke 2 ini. JELAS SEKALI AYAT-AYAT BUATAN PAULUS BERTENTANGAN DENGAN AYAT-AYAT DARI TUHANNYA (YESUS). TRUS DENGAN MEMAKAI NALAR KITA, MANA AYAT YANG BENAR? PAULUS ATAU YESUS? PAULUS NABI PALSU, ATAU YESUS TUHAN PALSU?

SATU CONTOH :

TEORI DOSA WARISAN KARYA PAULUS ITU PUN TIDAK KESAMPAIAN KEBENARANNYA. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastoor dan pendeta-pendeta.
Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah orang yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tumpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anak-Nya yang tunggal. Ternyata Alah memerlukan suatu harga untuk mengampuni umat-Nya.

Teori dosa warisan ini TIDAK ILMIAH. BERTENTANGAN DENGAN HATI NURANI SEMUA MANUSIA. BAHKAN ILMUWAN KRISTEN PUN TIDAK SEPAHAM DENGAN TEORI INI. SEBUT SAJA JOHN LOCKE, ILMUWAN INGGRIS, DIA MEMBUAT TEORI TABULARASA : SETIAP BAYI LAHIR SEPERTI KERTAS PUTIH. BERTENTANGAN DENGAN AJARAN PAULUS : SETIAP BAYI LAHIR MEMBAWA DOSA (KERTAS KOTOR).

@MUHAMMAD:

MUHAMMAH SAW TIDAK MEMBUAT AYAT-AYAT PALSU DALAM AL QUR’AN. APA YANG DISAMPAIKAN ADALAH BENAR-BENAR WAHYU DARI ALLAH SWT. DENGAN DEMIKIAN, SEMUA FIRMAN ITU ADALAH NYATA TELAH TERJADI PADA JAMAN NABI ATAU SEBELUMNYA, DAN ADA YANG AKAN MENJADI KENYATAAN DI KEMUDIAN HARI. MISALNYA TENTANG KEADAAN DI HARI KIAMAT, KEADAAN ORANG KAFIR DI NERAKA, DLL.

SATU CONTOH SAJA: PERINTAH BERPUASA DALAM AL BAQARAH 183, TUJUANNYA AGAR ORANG-ORANG BERTAMBAH TAQWA. KASUS : ADA ORANG YANG BERPUASA TAPI TETAP BERMAKSIAT. BAHKAN MERUSAK DAN MENGGANGU ORANG LAIN. KALAU BEGITU FIRMAN INI PALSU. BENARKAH? PENJELASAN : BERPUASA ADA ATURANNYA. ADA YANG HARUS DICEGAH, ADA YANG HARUS DILAKSANAKAN, ADA YANG DISUNAHKAN. YANG HARUS DICEGAH ADALAH LARANGAN. YANG HARUS DILAKSANAKAN ADALAH AMAL KEWAJIBAN, YANG DISUNAHKAN ADALAH KEUTAMAAN. JIKA ATURAN TIDAK DILAKSANAKAN, TUJUAN TENTU TAK AKAN TERCAPAI. JIKA DEMIKIAN MAKA YANG TERJADI ADL ORANG BERPUASA TETAPI BERMAKSIAT, PUASANYA HANYA MENAHAN LAPAR DAN HAUS SAJA. KALAU ATURAN DILAKSANAKAN, YG TERJADI ADL ORANG BERPUASA, KETAQWAANNYA MENINGKAT, KARENA DIA JUGA MENGENDALIKAN HAWA NAFSU.

——————————————————————-

KRITERIA 3 : MENGATAKAN DIRINYA KRISTUS

——————————————————————-

@ PAULUS:

GALATIA 2

(19) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;

(20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. …..

@MUHAMMAD :

DALAM AL QUR’AN DAN HADITS TIDAK ADA DISEBUTKAN BAHWA NABI MUHAMMAD SAW ADALAH KRISTUS.

—————————————————————–

KRITERIA 4 : MENGADAKAN TANDA-TANDA/MUKJIZAT UNTUK MENYESATKAN.

—————————————————————–

@ MUHAMMAD :

MUHAMMAD TIDAK MEMBUAT AYAT PALSU. AJARANNYA ADALAH WAHYU ALLAH SWT BUKAN . TANDA-TANDA/MUKJIZATNYA ADALAH BUKTI KEBENARANNYA, BUKAN UNTUK MENYESATKAN. MUKJIZAT TERBESARNYA ADALAH AL QUR’AN YANG BERISI FIRMAN ALLAH SWT. DITULIS DALAM BAHASA ARAB, MEMUAT 114 SURAT. NAMUN BEGITU, MUDAH DIHAFAL, MUDAH DI AMALKAN, PEDOMAN HIDUP YANG ILMIAH, DAN HEBATNYA TETAP TERJAGA KEMURNIAANNYA HINGGA SAAT INI.

BANDINGKAN DENGAN ALKITAB, TAK SATUPUN ADA PENDETA DI DUNIA INI YANG BISA HAFAL AL KITAB. DAN JELAS GAK AKAN AHAFAL, KARENA SELALU BERUBAH SEIRING KEBUTUHAN GEREJA

—————————————————————-.

HUBUNGAN KENABIAN MUHAMMAD DENGAN KRITERIA NABI PALSU DLM INJIL

ULANGAN (20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

NABI ITU HARUS MATI! DEMIKIAN KATA TUHAN.

Kata –kata “ Nabi itu harus mati” mengandung makna mati yang tidak sewajarnya, mati karena dibunuh, dihukum, pokoknya bukan mati secara biasa.

DALAM BEBERAPA TULISAN ORANG KRISTEN, DIKATAKAN NABI WAFAT KARENA DIRACUN OLEH ISTRINYA, AISYAH. INI ADALAH SEBUAH KEDUSTAAN ORANG-ORANG SYI’AH. KISAH ITU TERMUAT DALAM KITAB TAFSIRUL IYASY KARYA MUHAMMAD IYASY , SEORANG SYI’AH. SYI’AH ADALAH ALIRAN SESAT, MEREKA AHLI MEMFITNAH NABI, ISTERI-ISTERI NABI, JUGA SAHABAT. KITAB2NYA TAK BISA DIJADIKAN PEDOMAN.

MEMANG NABI PERNAH DIRACUN KETIKA BERADA DI KHAIBAR. TAPI ITU TAK MENYEBABKAN KEMATIAN. JIKA NABI WAFAT KARENA RACUN, MAKA LOGIKANYA MULUTNYA PASTI BERBUIH. TAPI TAK ADA KISAH/HADITS YANG MENYEBUTKAN MULUT NABI BERBUIH. JADI NABI WAFAT SECARA WAJAR SETELAH TUGASNYA SEBAGAI NABI DAN RASUL DIANGGAP SELESAI OLEH ALLAH SWT, DAN AL QUR’AN SELESAI DITURUNKAN.

———————————————————-

JADI APA YG TERTULIS DALAN KITAB ULANGAN ITU, TIDAK TERBUKTI PADA NABI MUHAMMAD.

———————————————————-

@ PAULUS :

KISAH PARA RASUL

14: 3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.

14 : 9 : Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.

14 : 10 : Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.

14 : 11 : Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”

19 : 11 : Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,

19 : 12 : bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

19 : 13 : Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.”

II KOR 12:12 Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.

——————————————————————————-

INGAT? ROMA 3: 7 : Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

INGAT ? INGAT! AJARAN PAULUS BERSEBERANGAN DENGAN AJARAN YESUS.

——————————————————————————

PAULUS TELAH MEMBUAT KEBOHONGAN-KEBOHONGAN SEBAGAIMANA PENGAKUANNYA PADA ROMA 3 :7. ARTINYA, TANDA-TANDA /MUKJIZAT YANG DILAKUKAN ADALAH UNTUK MEYAKINKAN AJARAN PALSU/BOHONG YANG DIBUATNYA. PAULUS DENGAN TANDA/MUKJIZATNYA TELAH MENYESATKAN MANUSIA.

CERMATI :

ULANGAN (20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

NABI ITU HARUS MATI! DEMIKIAN KATA TUHAN.

KEJADIANNYA :

Sesudah menyelesaikan tiga kali perjalanan panjang menyebar agama di dalam wilayah bagian timur Kekaisaran Romawi, Paul kembali ke Darussalam. Apa lacur, begitu sampai begitu diamankan, dan diboyong ke Roma ke depan pengadilan. Sejarah tak begitu jelas mencatat bagaimana ujung pengadilan itu, bahkan tak jelas pula apakah sejak itu dia pernah dapat meninggalkan Roma. Akhirnya, diperkirakan tahun 64 M PAUL DIBUNUH di dekat kota Roma. (100 Tokoh Paling Berpengaruh, Michael H. Hart)

KESIMPULAN :

KE-EMPAT KRITERIA NABI PALSU YANG DISEBUTKAN DALAM INJIL/ALKITAB TERBUKTI/TERJADI/DIALAMI SECARA MEYAKINKAN PADA DIRI PAULUS. DAN TAK SATUPUN TERJADI PADA DIRI MUHAMMAD SAW. JADI JELASLAH BAHWA NABI PALSU ITU BUKAN NABI MUHAMMAD SAW, MELAINKAN

PAULUS. DIALAH SANG NABI PALSU. 

KEPADA SAUDARA-SAUDARAKU UMAT NASRANI, BERTOBATLAH. ALLAH SWT MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA MENERIMA TOBAT. ANDA AKAN DIAMPUNI OLEH ALLAH SWT. SEBAGAI MUALLAF, ANDA AKAN SEPERTI BAYI YANG BARU LAHIR. TANPA DOSA.
Baca selengkapnya >>